00

316 50 6
                                    

"Chan, lo dipanggil guru Min buat ke ruangannya sekarang..."

Haechan menoleh, rambut panjangnya yang terikat ikut bergoyang kecil ketika ia menganggukan kepalanya.

Ia membenahi sesaat seragam sekolahnya sebelum kemudian beranjak dari tempat duduknya, berjalan melewati koridor yang seperti biasa selalu ramai di jam istirahat seperti sekarang.

Netra cokelat madunya bergerak, mengamati murid- murid yang dilewatinya. Kebanyakan dari mereka tampak tengah saling berbincang dan tertawa bersama meski tak ayal ada juga sebagian yang fokus dengan buku ataupun handphone di genggaman mereka. Sampai kemudian, ia jadi mengalihkan pandangannya untuk kembali menatap lurus jalan yang dilewatinya begitu tanpa sengaja mendapati Mark yang tengah berbincang bersama sekumpulan murid lainnya disertai seorang perempuan cantik yang merangkul lengannya, nampak menggambarkan dengan jelas hubungan yang ada diantara keduanya.

Lelaki itu....

Terlihat bahagia

Dan Haechan, benci mengakuinya. Karena seolah menjadi jawaban atas perasaannya.

Hatinya terluka. Tanpa dapat dicegahnya, mengantarkan rasa sakit yang menjalar di tubuhnya.

"Ternyata benar ya, mencintai dalam diam itu memang menyakitkan. Seberapa besar pun usaha dirimu untuk mengelak, kenyataannya tetaplah saja sama, mencintai dalam diam itu tak lebih dari sekedar kepengecutan seseorang dalam memiliki rasa cinta"

Menyedihkan.







~ Prolog End ~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang