-Hanna POV-
Kini Hanna berjalan sembari melamun. Pikirannya berkecamuk, ia sangat tidak semangat hari ini untuk masuk kelas.
Saat Hanna berjalan di koridor yang mulai sepi Hanna tak sengaja terdorong oleh seseorang dari belakangnya hingga Hanna tersungkur dilanta, dan membuatnya meringis kesakitan."Kalo jalan itu hati-hati"ucap Hanna, tanpa ia menatap seseorang itu
"Ma-maaf"jawab seseorang laki-laki itu yang berusaha membantu Hanna
Tetapi Hanna tidak menerima juluran tangan itu. Ia berusaha sekuat tenaganya untuk bangun dan berdiri tegak kembali. Saat sudah berdiri tegak ia masih dengan tatapan kosongnya.
Dan tiba-tiba seorang laki-laki itu membuyarkan lamunan Hanna.
"Hello!"ucap laki-laki itu membuyarkan lamunan Hanna
"E-ehh, saya permisi"pamit Hanna dengan tersenyum kaku. Tetapi langkahnya terhenti ketika laki-laki itu menggenggam lengannya, Hanna yang sedari tadi bengong dengan tatapan kosongnya. Wajahnya menjadi berubah menjadi syok karena laki-laki itu menggenggam tangan Hanna dengan lembut
Hanna yang syok langsung menarik tangannya dari genggaman Varo.
"Kenalin nama gue Alvaro, nama lo siapa?"ucap Varo tersenyum kecil kepada Hanna. Padahal kan bang Varo dah tau nama Hanna ckck bisa ae nih bang Varo basa basinya😂.
Hanna mengernyit"Hanna"jawab Hanna menangkupkan kedua tangannya di depan dada dan membalas senyuman Varo dengan sangat manis
Deg..
'Kok jantung gue berdebar gini yah'batin Varo
"Lo anak baru yah?"tanya Varo basa basi
"Engga kok saya sudah lama di sini"jawab Hanna dengan lembut
"Emangnya lo kelas berapa?"tanya Varo lagi dengan wajah datarnya. Ni orang kaya yang lagi ngeintrogasi dah😂(author)
"XI-IPA2"jawab Hanna singkat
"Ohgtu, kok gue baru liat lo yah?"ucap Varo menaikkan sebelah alisnya
"Ah masa sih? Mungkin emang gak pernah ketemu kali"jawab Hanna menatap Varo sekilas
"Iya kali yah hehe.."sahut Varo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Yaudah saya permisi dulu yah. Assalammualaikum"pamit Hanna tersenyum simpul kepada Varo
"Waalaikumsalam"jawab Varo membalas senyuman Hanna
Hanna pun melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Setelah sudah jauh dari koridor sekolah Hanna menatap kebelakangnya sedikit lega.
"Astaghfirullah na, kamu ini kenapa sih? Biasanya kamu gak mau ngobrol sama cowok yang gak kamu kenal kayak tadi! Ya Allah maafkan Hanna karena laki-laki tadi menggenggam lengan Hanna. Tapi anehnya kenapa aku gak marah!"gumam Hanna sembari jalan menuju kelasnya
****
Saat sampai di kelas disana sudah ada ketiga sahabatnya yang menunggu Hanna dari tadi. Lalu Hanna pun duduk di sebelah Irene, Hanna masih saja memikirkan tentang ucapan Umi dan Abinya tadi pagi. Saat ini fikiran Hanna sangatlah berkecamuk, Hanna bingung harus bagaimana saat ini. Yang terutama ia harus tawakal kepada Allah, itulah jalan satu-satunya saat ini.
Irene, Rachell dan Savira menatap Hanna dengan bingung. Karena tidak biasanya Hanna seperti ini, biasanya Hanna adalah orang yang paling ceria dan tidak pernah melamun seperti ini.
"Na lo kenapa?"tanya Savira yang kepo nya mulai kumat
Tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari Hanna, tetap saja pandangannya kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Berakhir Cinta
Fiksi RemajaKedua orang yang di jodohkan oleh orang tua nya tanpa ada rasa cinta, setelah mereka menjalani hari-hari nya bersama semua itu terasa singkat dan rasa cinta itu muncul dengan cepat dalam waktu yang singkat. Seperti kisah Hanna dan Alvaro ini.. Perjo...