10

1.1K 39 3
                                    

***
Happy Reading -!

"Gue tau lo suka kan sama Vano?." Cowo itu duduk di sebelah Sisca, mengambil minuman begitu saja di tangan Sisca.

"Lo siapa? Maksud gue kok lo bisa tau kalau gue suka sama Vano."

"Gue bisa tau karena gerak gerik lo, cara lo itu terlalu murahan cuma buat dapetin hati Vano."

Sisca beranjak dari tempat duduknya, tersinggung atas omongan cowo itu. "Maksud lo ngomong gitu apa hah?!."

"Sabar santai lo jangan emosi, kita sama, gue juga suka sama Shila dari dulu. Gue benci Vano dari dulu karena dia selalu menang dari gue. Heran gue hebatnya dia apa? Sampai sampai cewe cewe suka sama dia."

"Lo jangan coba coba sekali ngehina Vano."

"Okey okey, gue gaakan basa basi. Gue mau kerja sama. Lo bisa dapetin hati Vano begitupun sebaliknya gue juga dapet hati Shila."

"Kerja sama maksud lo?."

Sisca menjabat tangan cowo itu "okey gue setuju, dengan satu syarat lo jangan sekali sekali lukain Vano."

"Of course, dan lo pun juga sebaliknya."

...

"Wah kampret, gue udah baca matematika dari subuh sampe subuh nilai gue kenapa tetep anjlok." Rayn memandangi kertas ujian nya.

Marvel datang dari belakang. "Matematika itu di cerna di hafalin bukan cuma di baca doang, mau sampe kapanpun lo baca matematika kalau ga lo hafalin rumus rumus nya ya percuma, kecuali kalau lo pinter si."

"Percuma dong gue baca buku matematika sampe subuh? Definisi usaha menghianati hasil."

"Ye, udah tau matematika, bukan nya dihafalin malah di baca stres lo."

"Besok besok kalau ada ulangan matematika lagi buku nya gue taruh jidat aja kali ya, siapa tau langsung nyantol di kepala gue."

Ken menonyor kepala Rayn. "Konsepnya ga gitu juga jamal."

Vano dan Shila berjalan menghampiri teman teman nya yang sedang berdebat tentang matematika.

"Hay guyss, gimana ulangan matematika nya pada bisa ga? Lo pada mau liat nilai gue ga, gue yakin kalian pasti tercengang."

"Berapa Shil, kepo gue cepetan. Wah firasat gue lo nilainya delapan puluh atau jangan jangan lo dapet nilai sembilan puluh."

Shila dengan pd nya memberikan kertas ulangan nya kepada Rayn.

"Bangsat kirain gue lo nilainya sembilan puluh taunya enam puluh. Van cewe lo kenapa pd banget dah dapet nilai segini."

Shila mengambil kertas ulangan nya "eits jangan salah, ini peningkatan buat gue. Lagian kemaren gue nilainya empat puluh sekarang udah enam puluh kan namanya peningkatan, orang Vano juga bilang hebat iya ga Van?."

"Iya Shila iya, tapi lain kali lebih giat belajarnya kalau ulangan ya? Mau kan kamu dapet nilai sembilan puluh, ya seenggak nya dapet delapan puluh udah bagus."

Vika menyenggol lengan Shila. "Tuh dengerin, kemaren gue mau ajak lo belajar bareng eh lo nya malah nonton drakor."

"Lo pada banyak omong."

...

"Ish, Vano lama banget sih."

"Lo mending bareng gue aja Shil, daripada lo nunggu disini lama lama."

Kita Berbeda (New Version) // (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang