PART 06

20 5 0
                                    

"Berhentilah rebahan untuk perubahan"
~Algio
-------------------------------------

Lagi good mood nih btw, jadi update cepet hwhw^^ jangan Lupa Vote sama Comment, boleh berupa kritikan kok^°^

Happy Reading•^•

Sesampainya di kelas, Kinara duduk di bangkunya, suasana kelas masih sepi, karena kesal Kinara membuka tutup kotak makan dengan kasar dan memakan masakannya dengan lahap. bukan, bukan karena Kinara lapar namun dia meluapkan emosinya.

Kinara memakan nasi goreng seperti orang tidak makan selama satu minggu, mulutnya terisi penuh butiran nasi bertabur keju Kotak-kotak.

"Kalau makan tuh yang bener" Kinara tersedak dengan suara yang tiba-tiba mengagetkan nya, di lihat Adrian yang berdiri di ambang pintu.

Kinara mencoba biasa-biasa saja, toh dirinya masih sangat kesal dengan Adrian, pria itu berjalan mendekatinya, duduk di kursi di depan meja Kinara, melihat Kinara dengan menopang dagunya dengan kedua tangannya membuat Kinara mati rasa.

"Gua mau dong? Keliatannya enak" Belum sempat Kinara menjawab Adrian sudah dulu merebut sendok dari tangan kanan Kinara, lantas memakan nasi gorengnya perlahan.

Matanya terpejam, masakan Kinara sungguh nikmat, Adrian mengunyah nasi secara pelan menikmati setiap jengkel kelezatan masakan gadis di sampingnya ini yang tengah melongo kebingungan.

Adrian kembali menyuapi mulutnya dengan nasi goreng itu dengan lahap hingga tanpa sadar sudah tandas!!

Kinara melirik cowok aneh di depannya, tadi dia tolak mentah-mentah sekarang? Malah main rebut saja, padahal tadi Kinara sudah menikmati masakan yang sempat di acuhkan itu.

Kinara mencibir, merebut kotak makannya dari tangan besar Adrian "Dasar pria labil" Gumamnya, entah mungkin terlampau keras, Adrian menjawab "Semua manusia juga labil"

Entah kenapa Kinara merasa sangat kesal, hingga tidak sengaja mencubit hidung mancung Adrian tidak sengaja "Apaan sih, "gerutu Adrian mengelus hidungnya yang agak memerah.

" Ekhem yang lagee berdoaan mah beda atuh"Adrian dan Kinara menoleh, melihat Anehh dan Sherly sedang berdiri di depan papan tulis.

Adrian segera beranjak meninggalkan kelas Kinara tanpa sepatah katapun terlontarkan dari mulutnya.

Aneth menatap Kinara dengan mata terpicing curiga "Hayoo sedang apaan lo berdua tatap-tatapan kayak monyet ragunan" Kinara menaikkan kedua alisnya "emang ada monyet ragunan tatap-tatapan? " Aneth mencibir. "Ya adalah kalian berdua" Tambah Sherly membuat Aneth tertawa tumben cewek di sampingnya ini pintar?

Bel pelajaran ke 5 berbunyi nyaring menghipnotis para siswa untuk memasuki ruangan, sekarang giliran pelajarannya Pak Abid sang guru Ips yang super menyenangkan.

--------------------------------------

Adrian melangkahkan kaki panjangnya ke lantai paling atas gedung sekolahnya, Rooftop.tempat paling nyaman bagi seorang Adrian yang menyukai keheningan.

Dia membaringkan tubuhnya di karpet yang sengaja di sediakan oleh pihak sekolah, pria tampan itu menatap langit biru yang di bingkai awan putih yang lembut.

Tidak memikirkan pelajaran sekarang yaitu Matematika, jujur meski dia adalah salah satu siswa pintar juga berprestasi namun bad boy tetaplah bad boy, Matematika, pelajaran paling membosankan bagi pria itu entah karena rumus-rumus yang bikin mau muntah atau gurunya yang terlalu serius dan tidak asyik.

"Berhenti rebahan untuk perubahan" Adrian mendengus kesal ia paham pemilik suara itu. Gio. Terlihat dia seorang diri, kemana Melvin? Ah mungkin sedang modusin adik kelas batin Adrian berkata demikian.

Gio ikut tiduran di sisi Adrian ikut menatap langit yang cerah secerah hatinya eaak: v.

"Lo ada rasa sama Kinara Ri?" Adrian menoleh tersenyum canggung.

"Sepertinya belum, tapi nanti juga tumbuh sendiri" Gio bangkit menabok paha Adrian.

"LO PIKIR RAMBUT MONYET LO KATA TUMBUH?!!"

Tbc

Maaf cuma segitu dulu ok? Lagi sekul btw,, jangan lupa Vote sama Comment nya yah^°^

Salam adik nya Kang Daniel•^•

Dear AdrianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang