Chapter 15

2.4K 223 44
                                    

"untuk apa harus ada acara makan malam segala, makan dirumah kan bisa," omel nayeon saat berada di sebuah toilet.

"Orang kaya selalu bebas ingin melakukan apa, kalau tidak percuma dia memiliki banyak uang," tambah gadis itu lagi melihat penampilannya di cermin.

Setelah pulang dari tempat kuliahnya, sehun langsung mengantar nayeon pulang, dan ia juga mengatakan kalau nanti mereka akan makan malam berdua di luar.

Awalnya nayeon membantah, untuk apa harus makan diluar segala, namun yang namanya sehun tak ada yang berani untuk melawan kehendaknya.

Setelah mengantar nayeon pulang, Sehun kembali pergi ia harus menemui rekan bisnisnya, untuk itu ia akan meminta Jay untuk menjemput nayeon nanti malam, dan satu lagi Sehun mengatakan agar nayeon jangan berpenampilan terlalu cantik dan sempurna itu akan membuatnya tak tenang.

Nayeon hanya bisa mengangguk, ia tak bisa apa-apa, hingga kini ia sudah berada di sebuah restoran mewah, dan tentu bernama Sehun.

Saat acara makan malam mereka, nayeon permisi untuk pergi ke kamar kecil, bukan lantaran karena panggilan alam melainkan Sehun yang membuatnya tak nyaman karena pria itu terus saja melihatnya disela-sela acara makan.

Sesuai dengan perintah Sehun yang meminta nayeon untuk berpenampilan tak terlalu sempurna.
Nayeon mengikutinya ia hanya memakai dress yang terkesan sederhana dan tak terlalu mahal untuk sebuah harga.

Apapun yang dipakai nayeon, akan selalu terlihat sempurna di mata Sehun, ia juga tak menyukai jika nayeon berpakaian yang sedikit terbuka di tempat umum seperti ini, namun lain pasalnya jika hanya mereka berdua.

Setelah merasa cukup lama di depan kaca kamar kecil, nayeon beralih pergi keluar menuju ke meja makan ia dan sehun yang berada sedikit agak jauh dan tersudut.

Brug

Sebuah tas hitam merk Gucci, nampak terlepas dari pegangan tangan seseorang.

Nayeon langsung menunduk meminta maaf, tanpa tau siapa wanita yang di tabraknya, nayeon juga mengambilkan tas wanita itu dan menyerahkannya sambil menunduk lagi.

"Maafkan aku, aku tak sengaja," ungkap nayeon membungkuk setelah itu ia mengangkat wajahnya untuk melihat orang yang ditabraknya.

Deg,

Matanya terkunci dengan manik mata milik seorang wanita yang berumur kisaran 45-an, wajah nayeon nampak menegang begitu pun dengan orang yang kini juga menatapnya dengan ekspresi tak percaya.

"Bibi."

Nayeon menyapa wanita itu, namun wanita itu langsung mengambil tasnya ditangan nayeon dengan kasar. Nayeon sedikit terkejut, memang wanita yang hampir tua itu tak pernah menyukainya dari dulu, nayeon hanya tersenyum kecup.

"Bukannya kau sudah mati di kecelakaan itu?"

Pertanyaan yang di lontarkan oleh wanita tua itu sedikit membuat hati nayeon tertohok "mati" ternyata ada juga orang yang mengharapkan ia benar-benar mati.

"Aku selamat, buktinya aku masih hidup, dan tuhan juga memberiku kesempatan untuk bertemu dengan mu lagi bibi, karena ku rasa pertemuan terakhir kita sedikit tak baik," jelas nayeon.

Wanita itu hanya bisa mencibir, ia menatap nayeon dari atas ke bawah.

"Apa kau sedang kencan dan makan malam bersama seseorang?"

"Itu bukan urusan mu bibi Kim," jawab nayeon tak suka, nayeon pun melangkah pergi namun wanita itu malah mengahalanginya.

"Aku yakin kau sedang menjual dirimu, ah maaf makdsud ku berkencan dengan orang-orang kaya untuk kebutuhan hidupmu kan, dan aku yakin semua kekayaan mu yang tak jelas asal usulnya itu berasal dari laki-laki kaya yang kau goda," sindir bibi Kim itu.

MY FIANCE IS DANGEROUS - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang