ㅤㅤㅤO1. Magic Shop

232 22 75
                                    

WELCOME TO MAGIC SHOP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO MAGIC SHOP

Semua keinginan anda dapat
terwujud di sini! Datang dan temukan

LELAKI berkaos lusuh itu hanya menatap spanduk iklan tersebut dengan sinis. Bermodal alamat yang diberikan oleh Jimin, ia mencoba untuk mengubah takdirnya. Menentang takdir tuhan yang tentu sulit─bahkan tidak dapat dirombak kembali.

Takdir bukanlah sebuah tulisan, yang jika salah dapat dihapus dan tulis ulang kembali. Bukan juga sebuah drama yang sering ditayangkan di televisi, berakhir dengan alur cerita yang bahagia. Tuhan menetapkan takdir seorang hambanya sesuai dengan kemampuan hamba itu sendiri, walau hambanya tidak menginginkan takdir yang tuhan berikan padanya.

Dirinya pribadi tidak mempercayai adanya 'keajaiban'. Apalagi yang berkaitan dengan sihir dan takhayul entah berantah. Namun setidaknya, ia akan berusaha untuk mengubah─memperbaiki nasibnya yang buruk.

[ FLASHBACK ON ]

"Hyung, cobalah untuk menerima kenyataan."

Jimin memijit punggung lemah Yoongi. Tidak menggubris ucapan-ucapan Jimin yang sedari tadi keluar dari bibir tebalnya. Ia hanya bisa menghela nafas pelan, kepalanya pusing memikirkan kelakuan Hyungnya.

Sebenarnya ia memaklumi keadaan Yoongi. Pria bermarga Min itu baru saja kehilangan sesosok malaikat dalam hidupnya. Sosok yang paling berharga, hingga Yoongi tidak rela melepaskannya.

Min Yoongi ingin menyerah saja rasanya. Ia ingin sekali menyusul orang-orang tercintanya.

Ayah, Ibu, dan Yoonji. Serta yang baru-baru ini pergi meninggalkan dirinya, Han Eunra.

Apa Yoongi pernah melakukan kesalahan fatal sehingga ia harus menerima karma seperti ini? Kira-kira seperti itulah pertanyaan yang ada di pikiran lelaki itu.

"Bagaimana?"

"B-bagaimana apanya, Hyung?" tanya Jimin sedikit kebingungan.

"Bagaimana bisa aku melupakannya?" lirih Yoongi yang hendak meneguk segelas soju ke duabelasnya. Sontak, Jimin langsung menahan pergerakan Yoongi dan merampas gelas soju yang ada di genggamannya.

Jimin mulai tersulut emosi, "Cukup Hyung! Noona tidak akan suka jika tahu Hyung seperti ini!!"

"Dan aku juga tidak suka ia pergi meninggalkanku!!" bentak Yoongi balik.

Mata sipitnya mulai memerah, air mata yang terbendung kembali mengalir untuk kesekian kalinya. Ia mengacak-acak surai hitamnya dengan kasar. Yoongi tidak peduli lagi dengan image yang dimilikinya.

Source of the MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang