Qanita

34 10 3
                                    

"Lama banget sih, lo nggak tahu apa yang udah gue alami selama berada di sini?" tanya Qanita disertai dengan wajah sebalnya.

"Nggak tahu, gue aja baru dateng."

"Lihat arah jam 3 gue."

Perlahan kutolehkan wajahku ke arah sana. Wajah jemawa milik perempuan yang kini sudah menjadi mantan dari kekasih Qanita menghiasi pemandangan di sebelah sana.

"Jutek abis tuh muka, lo diapain tadi sama dia?" tanyaku setelah memalingkan wajah ke arah Qanita.

"Tadi dia lewat depan gue sama teman-temannya, terus nyindir pelakorlah apalah. Rasanya mau gue jejelin sambal aja mulutnya. Oh iya, tadi katanya lo mau cerita."

"Hahaha, masih nggak bisa move on berarti dia. Itu lho, kejadian sebelum gue diusir dari kelas."

"Sumpah ya masih nggak nyangka gue kalau lo bisa ngalamin hal kayak tadi. Baru buka pintu udah diusir, parah sih."

"Bodo amat deh sama yang itu. Tadi gue nabrak cowok ganteng banget ya ampun."

"Namanya siapa? Coba gue stalk."

Kulihat Qanita membuka kunci ponselnya. Padahal aku juga baru bertemu dengan laki-laki itu hari ini.

"Nggak tahu gue."

"Yah."

Wajah kecewa terlihat di wajah Qanita. Kuambil ponsel di tangannya. Kemudian melihat apa yang sedang ia buka dan mengembalikannya kembali.

"Mau nikung ya lo?"

"Gimana mau nikung. Udah tahu gue punya buntut. Lagian gue kan nggak tahu orangnya."

"Kalau tahu?"

"Gue punya pacar Nerissaku. Gue juga bukan tim yang suka makan teman sendiri, santai aja sama gue."

Qanita menjelaskan hal itu dengan gaya khasnya.

"Jadi gimana?" tanya Qanita.

"Nggak tahu kenapa gue ngerasa kalau bakal ketemu dia lagi. Tapi nggak tahu kapan."

"Semoga ketemu ya, gue dukung lo. Nggak usah sedih terus gara-gara gue tinggal ngebucin. Nanti lo juga bakalan gitu," tutur Qanita seraya menepuk pundakku pelan. Seperti sedang menasehati anaknya.

"Lo mah emang bucin, hahaha," balasku disertai dengan tawa.

Meledek Qanita merupakan salah satu hal yang lucu. Raut wajahnya yang malu selalu muncul acap kali aku mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan kekasihnya. Apa aku akan seperti itu juga jika memiliki seorang kekasih?

♧♧♧

Jakarta, 4 Desember 2019

Alhamdulillah ya, akhirnya nggak update pas waktunya udah mepet. Makasih sudah membaca cerita ini ♡

31 Days Writing Challenge 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang