PART 08

21 4 1
                                    

Adrian nyebelin!!

------------------------------------

Kinara bersemangat pergi ke sekolah entahlah karena apa.  Berlari kecil di area lapangan sekolah sebelum menuju ke gedung di mana kelasnya berada.

Terlihat beberapa cowok sedang nongkrong di pojokkan lapangan, menatap Kinara yang tengah berlari sambil melompat-lompat membuat rambut panjangnya berterbangan.

"Adriaan lihat cewek lo di tatap human lain noh" Gio melirik sambil tersenyum mengejek. Adrian memutar bola matanya malas, beranjak menemui Kinara yang tengah seperti gadis bodoh.

"Jangan kayak anak kecil" Kinara menghentikan  langkahnya, lantas berbalik melihat Adrian berdiri di belakangnya dengan tangan yang di masukkan ke saku.

"Eh pagi kak Adrian" Sambut Kinara riang, Adrian sempat mengernyit bingung, gadis di hadapannya ini kesambet apaan?.

"Hmm" Adrian melangkahkan kakinya meninggalkan Kinara, gadis itu mengikuti Adrian pergi, sepertinya laki-laki itu menuju taman sekolah.

"Lo ngapain ikutin gua?" Kinara memberi senyum semanis mungkin, "Aku mau deket kak Adrian terus boleh?".

Adrian sedikit tersenyum, gadis di hadapannya ini sangatlah menggemaskan baginya. " Boleh, kalau mau mandi, mau boker Lo mau ikut juga?", seketika Kinara membulatkan matanya, "Yeuhh ngga mau lah masa kak Adrian BAB aku liatin" Katanya dengan wajah yang seolah merasa sangat jijik.

Adrian tertawa keras, mengacak rambut Kinara gemas sampai semua rambut cewek itu berantakan total. "Iiihhh kak Adrian nyebelin!"

--------------------------------------

Adrian dan Gio sedang menyantap mie goreng di kantin, Melvin? Sedang di wc dia mules karena kebanyakan makan seblak kemarin saat taruhan dengan Melvin.

"Lo ngegantungin Kinara Ri?" Tanya Gio tiba-tiba, Adrian menelan makananya, menatap tidak suka dengan Gio yang akhir-akhir ini terlalu sibuk mengurusi kehidupannya.

"Kenapa emangnya? Ngga suka?" Tatapan Adrian beralih menjadi senyum sinis, apakah Gio menyukai Kinara?

"Lo suka sama Kinara?" Tanya Adrian menatap sahabatnya serius, dia sudah tidak minat dengan makanannya.

Gio sedikit tertawa meremehkan, lantas mengangguk "Kalau iya kenapa?"

Bughhh!!

Adrian memberikan bogeman mentah di rahang Gio. "Bangsat!" Adrian menatap nyalang ke arah Gio yang sudah tersungkur.
Semua tatapan pengunjung kantin tidak berpaling dari dua pria itu. Adrian menarik kerah baju seragam Gio, rahangnya mengeras dengan gigi yang menggertak menandakan bahwa Adrian sedang marah besar.

"Jangan lo pikir akan ngerebut Kinara dari gua" Adrian melepaskan cengkeraman nya dari baju Gio dan berlalu meninggalkan kantin yang tiba-tiba suasananya membuat pria itu naik darah.

Adrian juga tidak mengetahui mengapa dia bisa semarah ini jika berkaitan dengan Kinara, apakah dia memiliki rasa? Entahlah.

Tidak sengaja dia berpapasan dengan Kinara dan ke dua sahabatnya, langsung saja Adrian menyambar tangan Kinara mengajaknya pergi ke suatu tempat.

Dia membawa gadis itu pergi ke rooftop, mengajak gadis bersamanya untuk ikut duduk di sampingnya dengan menepuk bangku kosong di sebelah kanannya.

"Kak Adrian ngapain bawa aku ke sini? Kan aku laper?" Gerutu Kinara memajukan bibirnya sambil mengelus perut kecilnya yang sedari tadi berbunyi minta di kasih makan.

"Ngga papa, gua cuma ngga mau lo pergi ke kantin" Jawab Adrian enteng, Kinara menoyor kepala Adrian membuat pria itu mendengus kesal.

"Tapi aku LAPER" Kinara menatap tajam pria di hadapannya dengan menekankan kalimat terakhir.

Adrian menarik tangan Kinara untuk kesekian lagi,membuat sangat pemilik pasrah, mungkin karena lapar?

Adrian membawa Kinara menuju parkiran, menyuruh gadis itu untuk naik ke motor ninja nya. Gadis itu hanya menurut masih setia dengan wajah murung nya menahan lapar, membuat Adrian sendiri tersenyum geli.

Cowok jangkung itu melajukan motornya keluar dari area sekolah tidak peduli dengan teriak pak satpam yang memergoki mereka berdua.

Kinara menepuk bahu Adrian, "Kok keluar? Kan lagi sekolah kak Adrian" Adrian tertawa "Katanya laper". Motor Adrian membelah jalan, menuju sebuah resto terdekat.

Sampailah mereka di sebuah resto kelas atas, Kinara menahan tangan Adrian " Kak kita ngapain ke sini?"tanyanya dengan nada suara rendah. Adrian berdecak menarik lengan Kinara secara paksa.

"Duduk" Perintah Adrian karena Kinara hanya mematung sambil tengok kanan tengok kiri seperti bocah hilang.

"Ck duduk" Adrian menarik tangan kecil gadis di hadapannya supaya duduk, lantas memanggil pelayan untuk memberi daftar menu.

Adrian memesan spagetti dan jus lemon, Kinara hanya memesan nasi goreng dengan air putih.

"Kok cuma makan itu?" Kinara menggeleng "Mahal kak disini aja air putih lima kali lebih mahal dari pada makan di resto biasa" Adrian sedikit tertawa di buatnya.

"Kinara makan yang banyak ok? Biar gemuk ngga krempeng kayak bambu" Kinara melebarkan mata, menampar pelan pipi Adrian.

"Adrian nyebelin!"

TBC

Pendek? Maklum lagi ngga mood aja-:-  Vote nya jangan lupa, harap Tinjek!!

Dear AdrianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang