Banci menawan(Sex dubur)
Salon Angel
Aku bingung kakek membawa aku ke salon padahal rambut kami berdua masih terbilang pendek(cepak).
"Kek ngapain ke salon,aku gak mau cukur"kata ku mengikuti langkah nya dari belakang
"Kakek mau cukur jembut"Kata nya
"Serius kek"Kata ku kesal.Lama lama orang ini nyebelin
"Udah diam.Dan perhatikan"
Gue lihat nama salon itu salon Angel artinya Malaikat.
Pikir gue pasti pelayan di dalam sana cantik cantik.
Jangan jangan gue mau ngentot sama cewek di dalam salon ini dan pasti lebih dari satu orang.
Dengan perasaan senang aku dan kakek masuk ke dalam salon itu.
"Kreekk"Suara pintu salon yang di buka oleh Herman dia masuk ke dalam dan kemudian aku juga masuk.
"Ala makkk..."
Aku kaget bukan main di dalam sana bukan cewek cantik yang aku temukan tapi lebih tepat nya cewek jadi jadian.
"Silakan masuk sayy..."Kata salah satu dari mereka.
Mereka bertiga dua orang lagi nampak sedang menyukur rambut pelanggan dan satu lagi yang barusan bicara menyambut kami tadi.
"Angel kamu masih ingat saya"Kata kakek
Banci itu terlihat memperhatikan Herman dia seperti sedang mengingat siapa yang ada di depan nya itu.
Ternyata nama banci itu Angel.Pasti dia yang punya salon itu.
"Herman ya?"Kata Banci itu
"Betul sekali"
"Wahh Udahh lama ya.."
Aku bingung kok dia memanggil Herman saja tidak pake kakek atau paling tidak Om karena kalau di perhatikan Engel masih muda.
"Kok kamu gak sopan cuma panggil Herman.Emang umur kakak berapa?"
Herman dan Engel tersenyum lalu bukan nya Engel yang menjawab tapi malah Herman"60 tahun"
Aku kaget spontan tangan ku menepuk jidat"Busyeeettt tua juga"Kata ku
"Kenapa eke terlihat seperti ABG ya sayy"Kata Engel terlihat senang dan PD.
Kakek seperti memberikan kode yang aku tidak mengerti dan Engel menggunakan kepala nya sambil tersenyum.
"Kita mulai aja yukk"
"Mulai apa?"Tanya ku
"Udah ikut aja"Kata Herman
Angel berjalan terlebih dahulu dan kami mengikuti dari belakang.
Engel mengajak kami ke sebuah ruangan yang serba berwarna merah kasur merah,bantal merah,kipas anginnya juga merah bahkan pakaian dan semua yang ada di ruangan itu berwarna merah.
Waktu aku melihat ke arah kakek aku lagi lagi kaget mereka berdua sudah bercumbu di atas kasur.Kakek di atas sedang menjilati leher Angel.
Aku masih berdiri seperti patung yang aku lihat cowok sama cowok sedang bercinta.Walaupun penampilan Engel seperti perempuan tapi tetap saja dia itu laki laki.
Tiba tiba dari pintu muncul satu orang banci lagi rupanya dia sudah selesai mencukur satu pelanggan tadi dan menyusul kami.
"Wahh..ada pesta nie"Kata nya kegirangan
Matanya menoleh ke aku lalu memberikan senyuman genit"Ada yang kosong nie"Kata nya
Gue memalingkan muka jujur saja gue mau muntah melihat kegilaan ini.
"Gak mau Om gue cuma Nemani tu kakek"Kata ku pada banci yang baru masuk tadi ketika dia mulai mendekati aku.
"Jangan panggil om dong,Panggil aku Jeng"Kata nya
Aku mulai panik dan maksud mau keluar dari ruangan itu.
Tapi tiba tiba mataku berkunang kunang sentuhan tangan nya di leher ku seperti membuat suatu energi yang membuat kita lemah.
Lalu yang terjadi aku pingsan.
Ketika aku sadar tanganku sudah terikat pada dua ujung kasur besi tiang kaki ku terikat di ujung kasur yang juga tiang besi.
Apa ini pikir batin ku seolah aku hendak di perkosa.
Kakek dan tiga banci itu berdiri di sisi kasur tersenyum melihat aku yang ketakutan.
"Kek apa apaan ini,jangan bunuh aku kek"Kata ku menangis.
"Bocah edan,siapa yang mau bunuh kamu"
"Lalu kenapa Boy di ikat?"Tanya ku panik.
"Boy ada perbedaan antara dubur dan vagina.Dan kali ini kamu akan berhadapan dengan dubur.Sedotan nya lebih mantap.Boy kamu harus belajar menahan Ejakulasi.Kenapa kakek pilih banci karena kamu bisa kurang bernafsu karena mereka Banci.Dan bila kamu kurang bernafsu kamu pasti bisa mengontrol ejakulasi"
"TIDAKKK MAKK TOLONGG BOYYY!!"
***
JAZZ Silver telah tiba di depan rumah Herman kalian pasti bisa tebak itu siapa.
Mereka adalah Gali dan si cantik Ayu.
"Ingat pesan kakek"Kata Herman
Hampir dua bulan aku tinggal di rumah kakek semua ilmu telah dia ajar kan dan sekarang aku siap menjadi Gigolo handal.
"Kek, makasih ya"Kata ku
Setelah bicara sebentar Gali dan Ayu mengajakku masuk ke mobil dan mereka berdua berpamitan pada Herman lalu kami pun pergi.
"Boy bagaimana?"Tanya Gali
"Gimana apa nya?"Aku balik nanya
"Apa kamu sudah siap jadi Gigolo"
Aku menjawab pertanyaan itu dengan anggukan kepala tanpa kata.
Ayu dan Gali saling bertatapan lalu tersenyum.
Jazz Silver itu melaju dengan kecepatan tinggi menembus jalanan desa itu.
Jakarta aku datang.
(Bersambung)