"Ahhhhhh....hmmmmh.....ahhhh...yashhhh....disituh ga gelihhhhh...ahhhhh" Desahan seorang wanita, Sehingga terdengar di telinga widya. Ia pun semakin risih dengan kedaan ini, merautkan wajahnya menjadi datar. Yakni matanya melongo dan mulut pun terbuka, ia menempelkan tangannya di pintu dan mendengar desahan itu.
"You like this baby?..."Nada arga sedustik.
"Hmmmm...yash...ga...iam like this!...".
"Dasar wanita pelacur bisa bisa nya dia main di kamar arga!, trs main di rumah gue lagi anjing pendofil awas aja lu tai!" Gumam widya.
------
Desahan itu berhenti...widya yang sedang duduk di ruang tamu menikmati cemilan dari kulkas yang semalem ia beli di mini market, ia tak sengaja melirik ke arah arga dan perempuan itu!. Arga mengancingi baju kemeja, kemudian perempuan itu membenarkan tali bra nya.Ia bangkit langsung melipat kedua tangan di dada. Berjalan pelan ke arah mereka berdua.
"Awwwww goob job! You play sexs at my house!" Widya menepuk kedua tangan nya dan tertawa sinis ke arah merek. Sontak mata arga tiba tiba tertuju pada widya.
"L-loh...lo udah pulang wid?" Tanya arga tanpa ragu pura pura tidak mengetahui soal ini. Yg bermainin panas di kamar arga.
"Bacot lu ga!!!!...gua muak liat lo main panas di kamar lo, trs lo begitu begituan di rumah gue!, emang gue tanya ini rumah tempat pengila sexs atau jalang hah?...." Ketusnya sambil menahan emosi yang akan keluar dari mulut widya.
"Mak-maksud lo apa? Lo nanya begitu soal gue maksudnya apa hah?".
"Dasar cowo mesum! Yang pikiran nya kotor gak punya etika lalu, seenak nya aja bawa cewe murahan kerumah gue!, pasti ni rumah udah tercemar jelek akibat lo bawa perempuan murahan ke rumah gue!".
"Jaga mulut lo ya perempuan gila!, eh lo mau tau siapa gue hah? Apa gue perlu ngasih kartu tanda pengenal gue ke lo hah?" Tanya wanita tersebut, sambil menunjuk widya dengan jari telunjuk ke arah dadanya.
"Gue gak perlu kartu tanda pengenal dari perempuan murahan seperti lo!, gue cuman pengen lo sama arga jaga image lo berdua bukannya mendesah di kamar gue!...sakit telinga gue BITCH hhhhhh" Widya tertawa kecil kemudian meninggalkan mereka berdua di riang tamu. Cewe itu langsung menarik tangan widya kencang, kemudian menjambak jambak rambut lurus widya.
"Awwwwww....sakit...gila lo ya punya otak gak sih!...lepasin rambut gue bangsat heh!" Ia metingis kesakitan akibat jambakan dari cewe murahan itu.
"G-gue gak akan lepasin rambut!...".
"Eh Bitch? Lo tu mikir harusnya emang lu pengen anggota tubuh lo di jual sama arga hah? Awww sakit....."ia mengerak gerakan tangan cewe tersebut. Tetapi tak bisa karena tenaga nya lebih kuat di banding dirinya.
"Kalo gue jual tubuh ideal gue ke arga gue mau kok!...iklas tanpa pamrih hhhh" cewe itu tertawa sinis kemudian ia menjabak lebih keras rambut widya.
"Awwww...sakit bangsat...anjing! Pelacur lo!!!!...". Ia semakin menjadi jadi nya menjambak rambut widya. Sehingga ia merengek kesakitan. Arga langsung memegan pergelangan tangan cewe tersebut. Kemudian mengehempaskannya secara kasar.
"Lepasin dia gak?" Wajah arga memerah akibat tak tahan melihat mereka berdua berantem seperti bocah layaknya anak remaja yang gebetannya di ambil sama orang lain.
"Gak!" Titah cewe itu.
"Gue bilang lepasin atau lo-?".
"I-iya gue lepasin tapi inget lo jangan kabur dari tanggung jawab lo!" Ucap wanita tersebut dengan nada halus.
"Tanggung jawab? Arga ngapain dia sampe2 wanita sialan itu minta tanggung jawab brengsek!" Batin widya mendesak seketika mereka berdua berbicara seperti itu di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is My Brother
Romance"Maaf ya ga, gue cuma mau lo sembuh, gue gk maksud ngomong begitu!. lagian lo juga sok jual mahal ngomong begitu ke gue di saat lo sakit!" Batinnya sedu. "Gue taau wid lo ngomong begitu ke gue biar lo menjauh lagi kan dari gue!..." Batin arga terasa...