Felix memakai jaket tebalnya cuaca di korea hari ini cukup dingin mau tak mau ia keluar dengan mantel dan juga syal yang melingkar di lehernya.
"Udah siap jalan jalan nih?" Felix melirik ke arah samping dimana cowok berpakaian serba putih itu bersender di gerbang rumah nya seperti biasa dengan tampang konyol nya.
"Udah, kamu bangunin aku ya tadi?" Felix mendengus sebal lalu berjalan terlebih dahulu terlihatlah si lelaki itu mengejar Felix yang berjalan cepat.
"Kan aku mau ngajakin kamu jalan jalan, bosan kalau di danau terus"
"Changbin..... Aku kangen".
" Felix ngapain disini sendirian?"
"Kakak, Felix cuman cari udara seger aja kok" Chan, kakak Felix mengangguk lalu merangkul adiknya kembali menuju rumahnya.
"Felix gak boleh pergi tanpa se izin kakak atau Hyunjin ya?" Felix mengangguk melepaskan mantelnya.
"HAHAHA Ketauan kabur" Felix mendengus sebal mendengar suara itu.
"Aku gak kabur!" Sentaknya sambil menggebrak meja kesal.
"Utututu marah senyum dulu dong".
" pergi kamu nyebelin!"
"Nanti kamu kangen lagi HAHAHAHA".
" Gabakalan!".
"Felix... Ayok ke kamar aja" Itu Hyunjin yang tadi memasak merangkul Felix untuk ke kamarnya saja.
Felix menghempaskan rangkulan Hyunjin kasar.
"Pergi! Aku benci kamu!!!".
Brakkk!.
.
.
.
"Kamu pokonya jangan buka mata sebelum aku suruh!" yang lebih muda nampaknya menurut saja kemudian lelaki itu berlari mengambil sesuatu di tas nya.
"Buka!" Lelaki manis yang menutup matanya nampak membuka kelopak matanya perlahan lahan.
"Wahh cincin bagus banget!!".
.
.
.
Hiks...
Hikss...
" kamu jahat! Katanya janji gaakan ninggalin aku! Kamu bohong aku benci kamu bencii!!!" Felix menuruni kasurnya lalu mengambil sesuatu dari kolong kasurnya.
Lagi..
Felix pasti akan melakukan itu lagi.
.
.
"Pokonya aku gak mau tidur kalau gak di peluk Changbin!" Pria bernama Changbin itu terkekeh lalu mengangguk sehingga lelaki manis bernama Lee Felix itu mengikutinya berjalan menuju kasur yang terletak di kamarnya.
"Ngapain diem? Ayok katanya mau tidur?".
.
.
" Felix.... Ayo makan".
"Heh sana makan!"
Felix melirik ke arah samping nya.
"Gamau hiks..."
"Kenapa nangis?"
"Kangen.."
"Kamu udah bilang itu selama 20 kali hari ini" Dengusnya.
"Biarin" Felix mengerucutkan bibirnya.
"Lucu banget sih hehe"
"Kamu nyebelin"
"Maaf".
CEKLEK.
" Ayo makan.... Astaga!" Pekiknya setelah melihat darah bersimbah di kasur bersprei putih itu.
Lelaki tampan itu berlari keluar dari kamar Felix segera mengambil P3K.
"Jangan lakuin ini lagi".
TBC.
Dia kenapa hayo?.