drrrtt drrrttt* suara bunyi telefon yang bergetar di kantung celananya. Dengan perlahan Lea membuka matanya dan mengutuknya *bising kali aahhh! lagi enak enak tidur juga* batin Lea.
" Halo " sapa Lea yang sedang memegang hp nya di samping telinga kanannya, matanya pun masih melap belum mau terbuka
" KAMU DIMANAAAAAAAA ASTAGA LEAAAA!!! KAMI SUDAH TELFON KAMU SEBELUM MASEHI DAN SEKARANG KAMU BARU NGANGKAT?!!! " teriak Lorey dan Emi yang berasal dari telefon tersebut yang mungkin saja mereka berdua menggunakkan speaker agar kedua pihak tersebut juga bisa terdengar dengan jelas.
" ishh apaansih, lebay tau " balas Lea dengan datar.
" to the topic, kamu sekarang dimana? gapapa kan? " tanya mereka berdua dengan cemas.
" i'm fine, aku udah di rumah kok " jawab Lea dengan bohong, padahal sedaritadi ia masih di perpustakaan dan dia baru nyadar sekarang sudah malam!!!!
" nanti aku telfon kalian balik dulu " tanpa mengucapkan selamat tinggal Lea langsung putuskan telefon mereka. Lea mulai panik gimana cara dia keluar dari kampus nya ini karena semua gerbang sudah digembok sudah dikunci. Lea mulai berjalan dilorongan kampusnya yang gelap, tentu saja Lea sangat takut gelap.. saat ia sedang berjalan keluar dari kampusnya ia merasa ada seseorang yang sedang memandangi nya nonstop. Lea membalikkan badannya untuk melihat lihat ternyata tidak ada orang.
* mungkin hanya imajinasi kali ya lol * batin Lea yang sok ga takut padahal takut. Ia merasa ada seseorang yang semakin mendekatinya dan mengikutinya, dengan cepat Lea langsung lari dengan cepat. Tapi semua sudah telat, orang tersebut menarik lengan Lea dengan keras.
" Lea ? " ucapan kaget dan kecil itu keluar dari mulut lelaki itu. Lea pun semakin takut, ia tidak memberanikan melihat wajah laki tersebut maka sedaritadi ia hanya menundukkan kepalanya.
" ini aku Jack.... " ucapan yang lolos dari mulut tersebut membuat Lea mengangkat kepalanya dan melihat baik baik wajah tersebut. Ia merasa senang ada seseorang yang berada didalam kampus ini tapi ia juga merasa kesal kok bisa sih ketemu Jack, padahal dia lagi berantam sama Jack.
" oh. " balas Lea dengan datar dan tidak peduli kemudian membalikkan badannya dan berjalan terus ke depan gerbang yang masih jauh.
" lea.... " panggil Jack dengan lembut dan manis, ia merasa Jack bukanlah Jack.
" i'm so sorry.. " balas lagi Jack dengan tulus dari hati terdalam. LEa membalikkan badannya lagi dan menatap mata Jack dengan lama hanya ingin mencari apakah Jack minta maaf dengan tulus atau hanya mempermainkan hatinya saja, dan ternyata Jack memang tulus minta maaf nya.. tetapi Lea masih ingin sok cool jadi ia mencuekkan Jack dan tetap berjalan lurus kedepan.
" Lea! aku ga minta kamu buat maafin aku tapi kamu tolong jangan biarkan aku bisa ? " tanya Jack yang mulai menyusul Lea dan sekarang berjalan disampingnya.
" ngga " jawab Lea dengan singkat. " lahh, ayolahhhh maafin lah yayayyayayayayayyaya " kata Jack dengan bising sambil bermain dengan rambut Lea agar Lea frustasi dan memaafkannya.
" fine " dengus Lea dengan berat. " yayyyyyy! gini dong namanya Lea! " teriak Jack dengan senang, Lea diam diam senyum melihat tingkah laku Jack seperti anak umur 8tahun dikasih cotton candy sama orangtuanya. " btw kok kamu bisa disini? " tanya Lea.
" ohh, tadi aku dihukum sama Pak Yo, jadi ya gitu. kalo kamu? " jawab Jack dengan tidak heran, sangat sangat tidak heran.
" ketiduran di perpustakaan sejak kejadian tadi di kantin " balas Lea ketus.
" ckckckck seriously?! kamu ketiduran diperpustakaan sampai jam segini? ckck so lame " ejek Jack yang sifat berengsek dia mulai kembali lagi. there he go again-_-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Overseas
HumorLea Grace Richardson mendapatkan beasiswa belajar di salah satu Universitas San Diego. Ia bertemu seorang lelaki popular di kampusnya dan amat amat bad boy, Jack Johnson Morrison. Ia merupakan salah satu sasaran di blacklist nya Jack, siapapun yang...