17. JANJI

1.1K 114 11
                                    

▪▪▪

Sejak saat itu Kyuhyun benar-benar menepati janjinya dengan tidak menampakkan diri di depan Hyun-Ra. Pria itu tidak pernah datang ke rumahnya atau ke perusahaan lagi. Dan kalaupun hadir, Kyuhyun seolah punya pengaturan waktu sendiri agar tidak bertemu Hyun-Ra. Bahkan Kyuhyun tidak ada di rumah ketika Daehyun membawanya atas permintaan Nyonya Cho seperti biasa.

Cho Kyuhyun menghindar demi memenuhi keinginannya.

Hyun-Ra memang lega, tenang, tapi entah kenapa ia tidak merasa senang. Ada bagian dalam dirinya yang ingin sekali bertemu Kyuhyun meski hanya sekilas saja, hingga kemudian Hyun-Ra merasa bahwa itu adalah pikiran gila dan ia pasti hanya sedang terkena stress karena kelelahan bekerja.

Bahkan kemarin ia sempat memimpikan Kyuhyun tanpa ia duga, dan di mimpi itu justru klise-klise ciuman yang terjadi terakhir kali seolah terekam dan terputar kembali, membawa Hyun-Ra harus merasakan lagi bagaimana lembutnya bibir Kyuhyun melumatnya meski hanya lewat mimpi.

Hyun-Ra bingung, semakin tidak mengerti dengan keadaan dirinya.

Pagi itu suasana kantor tampak heboh dengan perbincangan di setiap sudut, bahwa dua hari lagi adalah ulang tahun perusahaan dan kabarnya Direktur Utama Cho akan mengadakan perayaan yang meriah.

Hyun-Ra meletakkan tasnya di laci meja kerjanya sambil mendengarkan pembicaraan di sekeliling. Tiba-tiba Seo Jin datang menghampiri lengkap dengan tatapan mengamatinya.

"Kau terlihat pucat, apa kau baik-baik saja?"

Pucat?

Hyun-Ra mengerjap lalu menyentuh pipinya. "Benarkah?"

"Ya. Kau terlihat berbeda. Dan sebenarnya bukan hanya hari ini saja, tetapi sudah akhir akhir ini."

Hyun-Ra menelan ludah.

Apakah seorang perempuan memang akan terlihat berbeda jika sudah kehilangan keperawanan?

"Itu ... mungkin karena aku sering merasa tidak fit saja."

"Kau sakit lagi?"

"Kurasa begitu."

"Kenapa masuk kerja?"

"Aku bosan di rumah sendirian."

Seo Jin manggut-manggut. "Aku juga kadang seperti itu, bosan di rumah. Apalagi kalau di kantor ada Tuan Kyuhyun, rasanya kantor lebih menyenangkan dari tempat apapun. Tapi sayang, Tuan Kyuhyun tidak pernah lagi datang kemari, padahal aku merindukan sentuhannya di pipiku." Seo Jin meraba wajahnya dengan raut mabuk kepayang, jadi merona ketika mengingat bagaimana Kyuhyun mengelus pipinya. Dan meskipun itu hanya tingkah main-main dari pria itu, namun tetap rasanya begitu mendebarkan.

Hyun-Ra tidak menjawab, ia malah diam dan pura-pura sibuk dengan kertas-kertas di hadapannya.

"Kira-kira kapan Tuan Kyuhyun kemari lagi, ya?"

"Aku tidak tahu!"

"Kemarin aku menonton konser Tuan Kyuhyun dan dia terlihat luar biasa dengan penampilan menawannya. Dia sangat tampan, senyumnya ... tatapannya ... permainan pianonya ... astaga, dia benar-benar sempurna! Bagaimana menurutmu, Hyun-Ra?"

Tears Of Love (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang