Author pov
Kringgg...kringgggg
Bel pulang sekolah pun sudah terdengar. Saat ini Lani dan Caca sedang berjalan bersama menuju gerbang sekolah.
"Lani. Kamu mau pulang bersama ku?" Tanya Caca saat mereka sampai di gerbang.
Lani menoleh pada Caca dan berkata "eh tidak usah Ca, aku naik angkutan umum saja. Sekalian jalan-jalan. Hehehe".
"Ouh gitu, ya uda aku pulang dulu ya. Bye bye Lani" ucap Caca sambil melambaikan tangan.
Setelah kepergian Caca, Lani pun pergi menuju halte yang ada di depan sekolah. Lani tidak sadar jika ada sepasang mata, atau mungkin dua pasang mata yang mengawasinya dari kejauhan.
"Ishhh angkot nya mana sih?" Gerutunya.
Dan tak lama kemudian datanglah angkot yang ditunggunya. Kurang lebih 20 menit Lani sampai di depan komplek rumahnya.
****
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam, sudah pulang sayang?" Tanya seorang wanita paru baya yang masih cantik walaupun sudah tidak muda lagi.
Lani yang mendengar pertanyaan tersebut langsung tersenyum dan menghambur kepeluknnya "siang bundanya Lani yang cantik, kaya Lani cantiknya. Hehe".
"Kamu itu sayang. Lebih cantik kamu daripada Bunda." Balas sang Bunda yang bernama VANDA DYANDIAZ.
"Ih Bunda itu lebih cantik daripada Lani tau".
"Iya. sudah sana kmu makan dulu. Nanti kalau kamu telat makan, magh kamu kambuh lagi". Suruh sang Bunda.
Sambil hormat "ay ayy Bunda."
***
Saat ini Lani sedang mencari keberadaan sang Abang yang sudah membuatnya telat masuk sekolah.
"Bundaaa. Abang mana sih? Dari tadi Lani cariin tapi kok gak ada?".
Bunda yang saat ini sedang duduk di ruang keluarga langsung melihat ke arah sang putri yang sudah memanyunkan bibirnya "Abang kamu lagi ke mall. Kenapa kamu nyariin Abang?".
"Lani tuh mau marah ke Abang Bun, gara-gara Abang tadi Lani telat masuk sekolah tau." Katanya sambil cemberut.
Bunda yang mendengar pun terkekeh "itukan salah kamu sendiri sayang. Kalau kamu tadi malam gak nonton sampai larut ,gak mungkin kamu bangun kesiangan." Jelas sang Bunda.
Lani yang mendengar itu pun tambah cemberut.
Dan tak lama kemudian terdengar suara motor. Suar motor yang di yakini Lani klau itu motor sang Abang. Lani pun langsung bergegas keluar.
"Abangggggggg!!! Tanggung jawab gak! Tadi tuh Lani telat masuk sekolahnya tau!." Sembur Lani di samping Abang nya yang bernama ERINO DYANDIAZ.
Eri yang mendengar suara teriakan sang adik pun langsung menoleh, "ada apa lagi si Ay. Jangan teriak-teriak, nanti tenggorokan kamu sakit."
"Hehe...Abang sih bikin aku tel..."
Eri yang mendengar itu pun langsung menyela " jangan main salahin orang ya Ay. Kan kamu sendiri yang bangun kesiangan."
"Iya iya, Ay yang sala. Nanti malam gak nonton lagi deh. Suer." Ucapnya sambil tersenyum dan mengacungkan jari membentuk huruf V.
***
Disebuah rumah bertingkat tiga. Dikamar yang berada di lantai dua, terlihat seorang pemuda yang sedang memandangi sebuah foto yang telah usang. Tidak lama kemudian keluarlah air dari pelupuk matanya.