“ Non, Tuan ,Nyonya dan den Tama sudah nunggu non dibawah!”
Aurelia tidak merespon ucapan Bi Siti. Dia hanya bangkit berdiri sebagai tanda dia mendengar
ucapan Bi Siti pembantu dirumahnya.Aurelia sekarang dia udah rapih dengan gaya yang sedikit tomboy dengan ditemani headphone di
lehernya.Aurelia menarik koper yang berisi penuh kebutuhan dia selama dijakarta, lalu ransel mini yang
dipake dipunggunya, dia langsung keluar kamar dan turun untuk menghampiri orang tuanya serta
kakaknya yang sudah nunggu di ruang tengah.“ Bunda tau ini susah untuk kamu sayang, tapi Bunda gak tega ngeliat kamu kaya gini okay, kita buka
lembaran baru yaa sayang”
Reanita menatap sendu punggung putrinya itu, dia tidak ingin melakukan ini , tapi ini terbaik untuk
putrinya, Reanita berharap disana Aurel bisa melupakan masa masa kelamnya.
“ Bunda berharap kamu bisa seperti dulu membawa keceriaan dikeluarga kita” batin Reanita***
Di sini lah Aurelia sekarang di Jakarta tempat yang dipilih orang tuanya untuk ditinggalin untuk waktu
yang belum ditentukan.Hari ini Aurelia resmi meninggalkan kota kelahirannya bandung dan apapun yang terjadi di bandung.
Dia akan memulai hidup barunya disini tanpa siapapun termasuk sahabatnya hanya dia sendiri.
Apakah Aurelia sanggup menjalaninya ? entah lah biarkan waktu yang menjawab semuanya.“ Sayang Bunda anter ke kamar kamu yaa “
Aurelia hanya mengagguk sebagai balasan, Reanita menghela nafasnya “ yaudah bunda kebawah
dulu yaa, nanti kalau kamu butuh sesuatu tinggal panggil Bi Ani yaa, samping sebelah kamar kamu
ada Kak Tama jadi kalau butuh apapun nyamperin kakak kamu yaa”***
Aurelia melihat tampilan dia ke cermin, hari ini pertama dia memasuki sekolahnya di Jakarta, Aurelia
sudah rapih dengan seragam barunya kemeja putih dan blazer berwana navyNot bad pikirnya
“ Sayang ayoo serapan dulu setelah itu kamu berangkat sama kakak kamu "
Tinggalin jejak
Jangan siders
Vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
VINRELIA
RomanceAurel yang berdiri sedikit berjinjit berharap buku yang yang dipegangnya bisa sampai rak tersebut, namun pergerakannya terhenti saat sebuah tangan besarnya mengambil alih buku tersebut. Aurel menoleh melihat siapa pemilik tangan tersebut yaitu Devi...