PART 17

2.1K 49 2
                                    

"Kak anta ga boleh nakal, entar dimarahin Yang mulia baginda ayah." Ucap Aila yang sedari tadi diganggu Anta, lebih tepatnya dijahili.

"Kakak gak jahili kamu, tapi lagi ngasah kekuatan angin kakak, Ila." Ucap Anta tertawa dan memainkan anginnya itu.
"Kakak punya kekuatan berapa macam ?" Tanya aila yang masih belum bisa menggunakan huruf 'r' alias cedal itu.
"Semua element papa nurun dong ke Kakak." Ucap anta.
"Semoga ila nurunin kekuatan mamah semua . Jadi, nanti ila bisa ngalahin kak anta." Ucap Aila
"Terserah ila. Ila main yuk, cari temen ga asik cuma tinggal dimansion sendiri." Ucap anta.

"Kak, kata mamah disebelah mansion kita ada mansion bibi sey, main sama kak lena yuk." Ucap Aila.
"Ila yang Teleportin ya, kakak teleportin juga. Kakak udah kehabisan tenaga nih." Ucap Anta pura pura lemas.
"Kakak lemah ih." Ucap aila langsung berteleport. Jangan meragukan aila yang baru berusia 3 tahun tetapi sudah jago dalam hal seperti itu, namun dia lemah jika melakukan sihir pokok. Seperti pengendalian.

"Kak elena, ila kangen..." ucap aila memeluk elena anak tunggal sey dan Farel.
"Loh ila kok bisa kesini ? Ila kesini sama sapa ?" Tanya lena.

"Loh ila kok bisa kesini ? Ila kesini sama sapa ?" Tanya lena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/Elena Fera Maviroust

/Aila Everesta welviarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/Aila Everesta welviarta

/Aila Everesta welviarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/Anta Everest Welviart

"Siiapa kalo bukan sama kakak nya ?" Ucap Anta sombong.
"Dasar ata sombong." Ucap elena tidak suka.
"Namma ku itu anta bukan ata." Ucap kakak sinis.
"Ah masa baru ketemu udh musuhan si. Gak seru !" Ucapku pergi berlari.
"Ila.. jangaan kesana ada-!" Ucapan elena terpotongketika ailla menabrak anak seusia anta.
"Ukh sakit, kalo jalan tu liat liat. Jadi sakit kan badan ila. Minta maaf ga !" Ucap aila.
"Hm.." kata laki laki itu pergi.
"Reza ! Itu aila kenapa ?" Tanya perempuan dewasa dia adalah bibi glevani.
"Bibi dia nabrak ila. Dia ga mau minta maaf." Ucap aila dengan puppy eyesnya.
"Ah maaf bibi Ila memang anaknya ceroboh." Ucap anta menggendong illa di punggunnya.
"Maaf." Ucap laki laki itu.
"Maafin annak bibi ya. Reza emang suka begitu." Ucap bibi sedih. Aila menjadi kasihan dengaan bibinya kemudian tersenyum.

The magic elementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang