07

793 65 6
                                    

Seorang pemuda tampan sedang duduk di atas sofa kamarnya dengan angkuh. Jemarinya sedari tadi memainkan sebuah lembaran foto, dirinya tersenyum dengan licik sambil terkekeh membayangkan bagaimana rencana yang telah disusunnya jika berjalan lancar nanti.

"Tuan memanggil saya?" seorang pemuda lainnya datang menghampirinya dengan setelan serba hitam membuat sisi tegasnya terlihat.

"Iyaa" pemuda angkuh itu menjawab singkat, tidak melirik sedikitpun ke arah pemuda satunya.

"Ada yang bisa saya kerjakan?"

Pemuda angkuh itu akhirnya menghentikan kegiatannya, melirik pemuda di hadapannya lalu memberikan foto yang digenggamnya sedari tadi.

"Yeonjun, aku ingin kamu cari informasi dari dua orang yang ada di foto itu. Semua tentang mereka, aku ingin tau"

Pemuda angkuh itu memerintah bawahannya, pemuda bernama Yeonjun itu dengan senang hari menerima foto itu dan mengamati secara seksama.

"Baik tuan"

Pemuda angkuh menatap dengan serius, "Ingat, aku ingin semua informasi tentang mereka harus sudah kamu dapatkan besok. Dan besok berikan itu langsung padaku"

Yeonjun hanya menggangguk sebagai jawaban.

"Dan satu lagi, jangan meninggalkan jejak apapun"

"Baik tuan"

Yeonjun akhirnya undur diri, menyisakan pemuda angkuh itu yang sedang tertawa senang disana. Dia jadi tidak sabar dengan rencana yang sudah disusunnya.




















Rencana untuk menghancurkan Taehyung dan Jimin.















---'---


"Kamu melakukan itu?"

Pemuda dengan lesung pipi diwajahnya terheran-heran dengan penuturan dari pemuda yang duduk di depannya.

"Iya mau bagaimana lagi? Bukankah kita membutuhkan semua informasi tentang mereka berdua?"

Pemuda berlesung pipi itu menggangguk, "Benar juga. Tapi menurutmu apakah dengan rencana ini mereka akan hancur?" tanyanya serius.

"Pasti, rencana seorang Jeon Jungkook tidak akan pernah gagal. Lagipula aku masih punya beberapa rencana lain, lihat saja nanti" Jungkook menyeringai penuh arti sambil menatap pemuda berlesung pipi di depannya.

"Wah, Namjoon sepertinya kita tidak salah memilih orang untuk diajak bekerja sama"

Pemuda berlesung pipi -Namjoon- menggangguk setuju saat mendengar kata Hoseok. Kalau begini misinya untuk menghancurkan Jimin akan semakin mudah bukan?

"Lalu sekarang apa yang akan kita lakukan?" tanya Namjoon, Jungkook tampak memberi gestus berpikir sambil mengetuk dagunya dengan jari telunjuk.

"Kita hanya perlu diam. Jangan mencari masalah dulu dengan mereka"

"Kenapa?"

"Agar mereka terkejut?" sarkas Jungkook.

"Lalu bagaimana dengan rencanaku yang aku katakan tempo lalu?" tanya Namjoon.

"Itu sudah aku pikirkan lagi, kita harus bermain dengan hati-hati" kata Jungkook serius. "Kita harus menhancurkan mereka satu per satu. Aku tidak mau mengambil tindakan gegabah dengan menghancurkan mereka berdua sekaligus." lanjutnya.

Namjoon berdecak kagum, pikirnya seorang Jeon Jungkook yang terkenal pintar dan teladan memiliki pemikiran licik seperti ini?

"Apakah ini tidak terlalu lancang? Maksudku ini kan tentang kehidupan pribadi mereka" Seokjin membuka suara.

A Memory (VMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang