BAB 6 SANG JANDA (Halm.5)

1.7K 134 0
                                    

     Pukul 21.45 wib. Dan pekerjaan Ellia baru selesai. Meski Ellia bingung dengan penjelasan ibunya ditelepon bahwa tamu tadi adalah ayah ganteng yang Lala bilang, dan datang bersama salah satu teman sekolahnya Lala yang bernama Najwa. Ellia berfikir, Najwa adalah putri Nafisa. Mungkin ayah ganteng itu ayahnya Najwa. Ellia sempat ingin bertanya kepada Nafisa, tapi sekarang sudah larut. Besok mereka akan bertemu, dia akan menanyakannya.
     Ellia mengunci warung. Hawa dingin menyergap tubuhnya. Hujan turun perlahan. Dia mendesah, karena tidak membawa jas hujan. Ellia berteduh di depan warungnya dengan harapan semoga hujannya tidak lebat dan tidak lama. Tubuhnya menggigil. Didekapnya sendiri agar sedikit muncul kehangatan....
    Disudut matanya menangkap bayangan manusia. Seorang laki-laki muncul dari samping warungnya. Ellia ketakutan. Dia seorang diri dan jalanan sudah sepi. Dia mengambil ancang-ancang berlari.

    "Assalamu alaikum mbak Ellia..."

    Ellia mengenal suara itu. Dia menoleh dan mendapati sosok jangkung berjarak 3 meter darinya.

    "Walaikum salam, Gus Syafiq ?!" Ellia terkejut. Syafiq tersenyum, dia bersandar pada dinding.

    "Maaf saya menemui mbak malam-malam. "

    Ellia belum sepenuhnya pulih dari keterkejutannya. Dikucek pelan matanya, memastikan ini bukan halusinasi atau makhluk halus yang menyamar.
    "Oh eh,,,memangnya ada apa Njenengan ingin bertemu dengan saya Gus ?" tanya Ellia dengan lidah bergetar.

    Syafiq tertunduk." Ini sangat tiba-tiba.... "

     "Maaf, Njenengan bilang apa ?" Ellia sedikit bingung. Syafiq bersuara pelan sekali....
    Tiba-tiba Syafiq mendekatinya. Ellia begitu kaget, dia menggeser tubuhnya menjauh. Semakin Syafiq mendekat, dia semakin.....
     "Maaf Gus. Apa-apaan ini?!" nada Ellia meninggi.
     "Saya hanya ingin bicara,mbak..."
      "Dan saya akan mendengar jika Njenengan menjaga jarak anda,Gus. Maaf, tapi kita bukan muhrim dan kita hanya berdua disini."
Nada Ellia yang menggebu membuat Syafiq tersenyum geli.
     "Mbak Ellia jangan khawatir..saya hanya sedikit mendekat agar tidak terlalu lantang bicara. Karena mereka bisa mendengar.... " Syafiq menunjuk mobil yang terparkir di sudut jalan. Ellia menajamkan mata. Dalam mobil itu ada 2 orang. 1 pria dan 1 wanita....
      "Mereka akan menghajar saya jika saya berbuat aneh-aneh sama mbak..."

    Ellia sedikit lega karena mengenali wajah-wajah itu. Sebal sekali melihat Nur tertawa sambil mengacungkan jempolnya.
     "Memangnya Njenengan mau bicara apa ?"
    Syafiq menoleh, memandangnya. Membuatnya kikuk dan risih. Sekarang Syafiq jongkok di sampingnya. Matanya hampir tak berkedip menatap Ellia. Cahaya lampu jalan membuat gradasi cantik di wajahnya yang rupawan. Suara lembutnya keluar bersama dentingan hujan. " Ellia, saya ingin berta'aruf denganmu."

MENGGAPAI DUA SYURGA (END) - Sebagian part telah di hapusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang