Raine:ini Dewata

58 3 3
                                    

Dewata masih tetap sama.Ia selalu menawarkan keindahan alamnya yang mempesona.Selalu memanjakan mataku dengan sentrongan raja cahaya dan hamparan lautnya yang luas.Lautnya selalu membuatku menaruh luka disana,lalu dengan mudahnya menggulung lukaku pergi bersama ombak,entah kemana...
Namaku Lakeisha Raine,orang banyak memanggilku dengan sebutan Keisha,meski sebenarnya aku lebih suka dipanggil dengan sebutan Raine-terlebih karena aku mencintai hujan.-
10 menit lagi pesawat akan menjajakan roda hitamnya di tanah Bali.Aku terbangun ketika pengumuman dari awak pesawat terdengar,dan menyadari bahwa sedari tadi aku meminjam bahu pria disampingku.Ia terlihat sangat letih hingga ia benar benar terlelap dalam tidurnya.aku menatapnya lamat lamat.Manis.Ck,kenapa pikiran itu tiba tiba terbesit di pikiranku?sudah jelas jelas tadi ia benar benar membuatku kesal di bandaraSOETTA .Huft..
Namun diq juga baik, sudah memberikanku pinjaman pundaknya sedari tadi.Pqdahal dari Soetta menuju Ngurah Rai menyita waktu sekitar 1 jam 15 menit,dan hampir selama itu aku meminjam bahu cowok terberengsek yang aku kenali.Ya tuhan,mengapa engkau menakdirkanku bertemu dengannya hari ini.
"Aku tau kalau aku ganteng,gqk usah ditatap gitu deh!"ketusnya.
Aku tersadar dari lamunanku lalu membesarkan belalakan mataku dan menatapnya lebih tajam.
"Gak usah kepedean deh jadi orang,siapa juga yang natap"ucapku ketus.
"Yee siapa juga yang kepedean.orang udah jelas jelas dari tadi kamu tuh natap aku."balasnya dengan senyum jail.
Hatiku semqkin gersqng mendengar ucapqn cowok tadi.untung aku masih sadar bahwa ini adalah tempat umum,mungkin kalau bukanpria itu sudah akan lenyap ditanganku.aku hanya mengeluarkan nafas panjang,memejamkan mata,mencoba mengikhlaskan segalanya.Aku mengambil buku kecil dari tas ranselku,menatap penuh peecaya bahwa masa depan akan memberikanku kesempatan dan peluang lebih besar lagi.Perlahan,kutamatkan tinta hitam disalah selembar kertas kuning di bukuku
DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN,IA MEMGIKHLASKAN DIRINYA JATUH BEGITU SAJA,MENGIKHKASKAN SEMUANYA.
"Woy!3 menit lagi lesawat sampe!"aku menoleh.Hah!sebuah handycame sedari tadi merekamku.mataku terbelalak.
"Ngapain sih pake direkam segala?"sulutku
"Namanya juga perjalanan pantes dong buat diabadikan!"jawabnya.
"Dasar cowok gak jelas!"batinku.Ia semakin mendekatkan handycame nya kearahku dan membuatku semakin naik pitam.
"Aku berdoa semoga tuhan gak akan pernah nemuin kita berdua lagi!se...la..ma...nyaa!"ujarku nyeplos
"Dan aku berdoa semoga tuhan akan mempertemukan kita lagi nanti.ditempat yang indah."balasnya nyolot lalu mematikan handycame.
"Dqn handycame ini bakal jadi saksi doa mana yang akan dijawab sama tuhan."ucapnya dengan senyum sumringah.
Aku yang sedang tersulut emosi hanya dapat terdiam dan berdoa semoga tuhan akan akan lebih mendengar doaku.ketimbang pria itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang