◯ O.7

5.3K 1.2K 222
                                    

tak butuh waktu lama bagi mingi untuk akrab dengan mereka semua. bahkan kini jongho yang tampak pendiam pun sesekali berbicara pada mingi.

mingi kini tahu apa alasan wooyoung membawa sebuah boneka putih itu kemana-mana. tahu alasan kenapa tiap malam san menangis sendirian. tahu kenapa bahu yeosang selalu bergetar seperti ketakutan, danㅡ alasan lainnya.

hadiah dari san. begitu jawaban yang terlontar dari wooyoung ketika mingi menanyakan darimana ia dapat boneka putih itu.

mingi awalnya mengangguk saja, menganggap bahwa boneka itu mungkin sekedar hadiah ulang tahun. karena siapapun pasti akan berulangtahun tiap tahunnya bukan?

namun, dibalik lugunya jawaban wooyoung, ada sebuah kisah menarik didalamnya.

jung wooyoung, seorang korban depresi karena sendirian yang memilih meninggalkan mansion elitnya untuk tinggal disebuah rumah kumuh bersama orang-orang baru.

wooyoung tak dapat berkata apa-apa untuk menjelaskan siapa ia, kenapa ia datang, dan hal-hal rumit baginya kepada mereka. namun hongjoong, seonghwa, san, dan jongho mencoba mengerti.

pemuda itu hampir menangis semalaman karena takut dengan orang tuanya, juga orang-orang yang akan mencarinya ke seluk beluk korea.

hongjoong bilang, itu tak akan pernah terjadi. karena entah bagaimana, rumah ini tak akan pernah terjamah orang luar kecuali orang-orang ber-pesan sepertinya dan yang lain. (kecuali seonghwa)

wooyoung jadi ingat bahwa beberapa hari yang lalu ia pun mendapat pesan singkat. awalnya ia acuh, mungkin hanya pesan seseorang yang tersasar ke ponselnya.

tetapi nomer itu jadi semakin mengganggu karena sering menelepon. bukannya apa-apa, namun wooyoung ketakutan. siapa tahu itu hantu? seperti yang sedang marak terjadi belakangan.

karena ruangan rumah yang masih berantakan, dan hanya dua kasur yang tertata rapi, wooyoung dapat bagian sekamar dengan san. ya, pemuda yang menurut mingi terlalu datar itu.

jongho memilih untuk tidur di sofa, karena menurutnya itu empuk. tersisa hongjoong dan seonghwa yang semenjak dahulu tidur bersama.

"aku choi san, kau bisa menganggapku teman. agar kau tidak kesepian." begitu awal mula percakapan san dengan wooyoung.

wooyoung tersentak, mengingat sebelumnya tak pernah ada yang mau berteman dengannya karena gosip tersebar bilang bahwa wooyoung itu sangat 'memalukan' dan tak tahu aturan.

"t-terimakasih." gugup wooyoung. tanpa ia sadari, air matanya menetes bahagia.

"kau kenapa?" tanya san bingung. bagaimana tidak, wooyoung bahkan menatap san dengan tatapan menyedihkan.

"huhu, kau teman pertamaku." satu kata terlintas di benak san, lugu.

san beranjak, mengambil sesuatu di bawah almari kayu yang satu pintunya hilang. "ini untukmu," ia menjulurkan sebuah boneka beruang putih cokelat pada wooyoung, "kini temanmu bertambah, ada dua."

"panggil dia shiber. itu hadiah dariku."

dua orang ini ngga cocok kalau ngga barengan.

cause nobody cares, ateez [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang