Part 28 NOE DAN INGATANNYA

3.9K 759 111
                                    

"Apa kelebihan mu?Atau bakat istimewa? Kau punya?"

"Kenapa bertanya seperti itu? Kelebihan ku? Aku tampan. Kaya. Dingin. Penyayang." Noe tertawa pelan. Dia cukup heran dengan pertanyaan Callia. Mereka sedang bersiap untuk tidur. Seperti malam-malam sebelumnya. Mereka bercakap.

"Ho...ho...para wanita menyukai yang seperti itu."

"Dan kau?"

"Nanti akan ada tentangku. Sekarang adalah tentangmu." Callia menepis pertanyaan Noe. "Apa kau punya ingatan yang kuat? Tentang perjalanan hidup."

"Secara garis besar. Maksudku jika ada yang bertanya dengan rentang tahun. Aku pasti mengingat sesuatu."

"Huum...sepuluh tahun lalu. Apa yang kau kerjakan?"

"Aku membeli lahan pertanian. Perkebunan yang dulu kita kunjungi. Itu adalah pencapaian yang cukup besar karena sangat sulit mendapatkan lahan itu."

Callia mengangguk-angguk.

"Sepuluh tahun lalu, tidak banyak yang aku ingat. Masa itu sulit. Masa di sekolah semua anak menganggap ku aneh. Mereka mengatai aku penyihir."

"Apa kau sudah secantik sekarang?" Noe menatap Callia sambil tersenyum. Dan Callia mencebik.

"Sembilan tahun lalu?"

"Itu...masa terberat. Ayahku sakit keras. Aku meninggalkan dunia luar. Aku menemani ibuku menjaga ayahku di Jerman. Setahun lebih sampai akhirnya penyakit kanker ayahku mendapat remisi lalu kami kembali ke Sevilla."

"So sorry to hear that."

"Tidak apa-apa. Masa itu juga masa terberat karena keluarga kami terpecah belah."

Callia menatap Noe dan gurat kesedihan jelas berbayang di pelupuk matanya. Keluarga yag terpecah belah jelas ada hubungannya dengan Alonzo. Juga rumitya kekeluargaan dalam sebuah dinasti yang mewarisi darah mafia di dalamnya. Sekali terpecah maka permusuhan berdarah terjadi.

"Aku juga mengalami hal seperti itu. Adikku tidak pernah berada dalam kondisi yang sehat seperti orang lain. Aku selalu khawatir, bahkan hingga sekarang."

"Calista?"

Callia mengangguk.

"Apakah dia memiliki riwayat sakit yang berat?"

"Tidak. Hanya saja, kondisi tubuhnya memang lemah sejak lahir." Callia menggeleng. Dia tidak ingin memberikan penjelasan apapun mengenai Calista dan sakitnya karena bisa jadi Noe tidak akan percaya.

"Apakah kau mempunyai tahun terbaik, Cal?"

Callia tetap terdiam. Tahun terbaiknya ada di sepanjang masa hidupnya. Dan bila tahun itu berisi Orlando di dalamnya. Dan dia tidak mungkin menceritakan hal itu pada Noe.

"Tahun ini akan jadi tahun paling aku ingat. Kelak kalau ada yang bertanya padaku apa yang istimewa pada tahun ini, aku akan bilang bahwa tahun ini aku merasakan jatuh cinta yang sebenarnya. Padamu."

Callia menghela napas. Mungkin pembicaraan kali ini salah.

"Istirahatlah, Cal. Ibuku bilang kau pergi lama sekali."

"Aku menemui Alonzo."

"Lagi?"

Callia mengendikkan bahu.

"Seharusnya kau yang mengunjunginya."

Noe terdiam.

"Dia kakakmu. Jangan memelihara gengsimu sedemikian rupa Noe..."

"Entahlah. Aku mau tidur. Selamat malam. "

Callia menyerah. Noe masih saja menolak pembicaraan tentang kakaknya itu.

AFTER THE RAIN ( SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang