12. Kencan Sederhana

748 100 5
                                    

Yena tengah menunggu Yohan yang sedang membeli popcorn. Hari ini Yena akan mengikuti kemana Yohan akan membawanya berkencan, Yena pengangguran sekarang tidak ada yang bisa ia kerjakan selain tiduran dan menonton televisi. Jadi, tidak salahnya kalau Yena keluar hari ini.

Selain itu Yena juga ingin melupakan semua ucapan Yeonjun yang memintanya untuk kembali. Yena benar-benar pusing, memang ini yang ia inginkan dari Yeonjun setelah berpacaran dengan Yohan. Tapi, situasi tidak semudah yang Yena bayangkan, Yohan yang tiba-tiba mengumumkan hubungan mereka, kakek Yeonjun yang membuat cucunya kencan buta dengan perempuan lain. Ahh... Situasi menyebalkan macam apa ini?

"Dasar egois." Ucap Yena pada Yohan yang kembali mendekat padanya.

"Huh?"

"Kau hanya membeli satu minuman. Kau pikir kau datang sendiri?"

Yohan terkekeh, "ya apa kau tidak pernah berkencan ke bioskop sebelumnya?"

"Ya, aku melakukanya." Protes Yena namun tiba-tiba kenangan menyebalkan tentang kencan pertamanya dengan Yeonjun muncul di kepala Yena. "Iss kenapa kau malah mengingatkanku. Sudahlah aku akan beli sendiri."

"Mau kemana? Filmnya akan segera dimulai." Yohan menarik tangan Yena dan membawanya masuk.

✨♥️✨♥️✨

Mengantuk, itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi Yena saat ini. Semua ini karena Yohan mengajaknya menonton film romantis, aah Yena lebih suka film action.

Untuk menghilangkan rasa kantuknya Yena memasukan tangannya ke kotak popcorn. Namun Yohan malah memegangi tangannya.

"Saat menonton kita harus berpegangan tangan seperti ini." Ucap Yohan.

"Apa yang kau lakukan?" Yena menarik tangannya.

Yohan hanya tertawa kecil melihat Yena yang salah tingkah. Laki-laki itu sengaja terus menatapnya, namun itu malah membuat Yena semakin salah tingkah.

"Kenapa disini panas sekali?" Tanpa sadar Yena mengambil minuman dan meminumnya begitu saja.

"Eoh? Kau baru saja menciumku."

"Huh?" Yena kebingungan.

"Aku sudah meminumnya tadi. Bukankah itu ciuman tidak langsung?"

Yena melihat minuman yang ada di tanganya, "Auh! Menyebalkan." Yena meletakanya dengan kasar lalu beranjak dari tempatnya.

Yohan tertawa melihat tingkah imut Yena, "ya tunggu aku."

✨♥️✨♥️✨

Yeonjun tengah menunggu Yeji di sebuah cafe. Hari ini adalah kencan butanya dengan Yeji. Bukankah mengenaskan hidup sebagai Yeonjun? mungkin laki-laki itu terlahir dengan sendok emas di mulutnya, tapi karena hal itu Yeonjun tidak pernah melakukan apa yang dia inginkan. Sejak duduk di sekolah dasar orang tuanya terus menyuruhnya untuk belajar dan pergi les piano, lalu saat SMA ia bertunangan dengan Yena yang akhirnya Yeonjun tidak pernah merasakan indahnya memiliki cinta pertama di SMA.

Tapi kini, disaat Yeonjun mulai sayang pada tunangannya karena tindakan gegabah laki-laki itu ia kehilangan Yena. Namun kakeknya sekarang malah berusaha menjodohkannya dengan perempuan lain. Bahkan Yeonjun seperti tidak memiliki kesempatan untuk memperjuangkan Yena.

"Yeonjun sshi." Panggil Yeji dari belakang membuat Yeonjun reflek bangkit dari kursinya. "Apa aku membuatmu menunggu lama?"

"Ah, tidak juga." Jawab Yeonjun.

"Syukurlah." Yeji langsung duduk di kursi yang berada di depan Yeonjun.  "Aku senang bisa bertemu secara pribadi seperti ini."

Yeonjun tidak menjawab, pikiranya terus dipenuhi dengan bagaimana cara untuk menolak Yeji. Ayolah Yeonjun tidak menyukainya, mungkin kalau usia Yeonjun baru 19 tahun Yeonjun akan menerimanya karena ia tidak berani melawan kakeknya. Tapi ini berbeda Yeonjun sudah dewasa, Yeonjun berhak memilih apa yang dia inginkan.

Pacar Sewaan || Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang