Untuk orang – orang terdekatku.Mama, Papa, dan adikku.
Biarkan mata yang melihat, telinga yang mendengar, dan hati yang merasakan apa itu cinta.
Kenangan merupakan sesuatu yang terkadang menjelma jadi pedang, menusuk hati yang paling dalam. Selalu ada pelajaran atas segala perasaan, meski terkadang tak tersampaikan. Aku percaya bahwa hidup itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang harus dihadapi meskipun terkadang terasa tak mampu untuk melewatinya. Merasakan apa itu cinta, kehilangan orang yang kita cintai, dan merelakan sesuatu yang sudah pergi, itulah kehidupan. Kehidupan memberikanku pelajaran tentang bagaimana kita harus terus bersyukur dan tetap menjalaninya dengan tegar.
Cinta merupakan bagian penting dalam kehidupan. Sebagai contoh, kita tercipta dari hasil cinta kedua orang tua kita. Tepat pada 20 April 2001 aku lahir di dunia ini dengan keadaan yang sedikit berbeda dengan bayi yang lain. Aku merupakan bayi yang premature yang mungil. Keadaanku yang seperti itulah yang membuat aku harus berada di alat incubator.
Aku bisa berada di dunia ini merupakan kehendak dari Tuhan karena untuk anak premature, kemungkinan yang akan terjadi adalah ibu nya yang bisa saja meninggal atau si bayi yang gugur. Setiap kali mengingat hal ini, yang pasti ada di pikiranku adalah aku harus bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan kepadaku.
Tuhan Yesus pelindungku, itulah arti dari namaku. Kedua orangtuaku sangat taat kepada Tuhan. Linda merupakan orang yang selalu ada untukku, ya, itu adalah nama ibuku. Haris merupakan sosok yang selalu tegas namun sayang kepadaku, ya, itulah nama ayahku. Aku dididik dengan keras oleh orangtuaku. Mulai dari hal yang sederhana hingga hal yang bisa dibilang sulit, dengan sabar mereka mengajarkan hal baik tersebut kepada anak pertama kesayangannya.
Saat aku kecil, aku selalu dimanja oleh mereka, sungguh bahagia rasanya. Hangatnya kedua tangan yang begitu menyayangi anaknya, ya, itulah yang selalu kurasakan. Pagi ke malam, tiada lelahnya mereka mencintaiku.
Aku yang selalu merasakan kebahagiaan di keluarga ini tidak tahu tentang masalah – masalah yang telah terjadi di dalam keluarga ini. Tahun ke tahun terus kujalani hidup dengan suasana yang tentram dan bahagia, hingga sesuatu pun terjadi.
"Ma, papa dimana ?" kataku dengan nada penasaran.
"Lagi kerja nak." balas Linda.
Josua menanyakan pertanyaan tersebut saat hari masih subuh, yang berarti papanya belum ada di rumah saat hari masih subuh. Apa yang akan dipikirkan orang jika saat subuh, seorang suami dan bapak tidak ada dirumah? Pasti akan memunculkan banyak pertanyaan yang berkonotatif negatif. Aku yang waktu itu masih kecil dan tidak tahu apa – apa, tidak mengerti apa yang telah terjadi oleh ayahku saat itu. Mamaku yang selalu menjawabnya dengan jawaban yang sama untuk membela ayahku.
Aku adalah orang yang berpikir kritis, hampir setiap hal yang aku kurang tahu, pasti akan kutanyakan kepada Mama dan Papa. Aku hidup di keluarga yang sederhana namun aku merasa bahagia karena kehadiran orang- orang yang perhatian kepadaku. Setiap hari, aku diurus oleh nenekku, sedangkan Mama dan Papa bekerja hingga malam. Menonton film Ultraman, seperti Power Rangers, dan tidur siang adalah hal – hal yang selalu kulakukan setiap hari. Belum memikirkan ingin menjadi apa saat dewasa, apa yang harus kulakukan jika sudah dewasa, dan belum banyak memiliki masalah hidup, ya, itulah anak kecil.
"Dicintai adalah hal yang selalu diinginkan oleh seseorang."
Menyanyi adalah hal yang sangat disukai oleh ayahku, setiap hari aku selalu mendengar suara merdunya. Baik lagu Barat atau lagu rohani, bagiku suara dia adalah yang terbaik. Aku bangga memiliki ayah sepertinya. Ia adalah pribadi yang selalu membuat tertawa satu keluarga, ia adalah orang yang selalu keras jika aku membuat kesalahan, ia adalah orang yang sangat perhatian, bagiku ia adalah segalanya. Di Gereja, aku sering melihat ia tampil pelayanan. Dengan menyanyi, ia bisa membuat diriku terkesan dan bangga atas dirinya. Ia adalah teladan bagi keluarga dan diriku. Bersama dia, banyak hal yang telah kulewati, merasakan apa sakitnya dicaci maki, merasakan apa itu kebahagiaan, semua rasa itu bersatu dan menguatkan diriku. Kenangan demi kenangan akan terus muncul dan membekas dipikiranku. Bahagia rasanya memiliki orang – orang yang menyayangi kita dengan sepenuh hati. Hingga akhirnya ada sosok baru yang merebut perhatian mereka dariku. Ya, sosok itu adalah Dominic. Ia adalah adikku yang baru lahir. Semua perhatian tertuju pada dirinya, baik Mama, Papa, dan keluargaku. Aku merasa cemburu terhadapnya, aku pun selalu mencari cara untuk mengembalikkan perhatian mereka kepadaku. Segala hal kulakukan, hingga akhirnya sesuatu yang buruk pun terjadi. Aku mendorong pintu yang saat itu sedang ada Dominic di sebelahnya. Entah mengapa aku melakukan hal tersebut, sudah gila rasanya aku saat itu. Dominic pun menangis sangat kencang, aku pun sangat kaget saat mendengar teriakannya. Mama yang ada di sebelahnya pun langsung marah kepadaku.
YOU ARE READING
Mata, Telinga, dan Hati
FanfictionSebuah kisah yang menceritakan keresahan - keresahan seorang anak laki - laki tentang patah hati kehilangan orang yang dicintai. Kehilangan ayah dan kehilangan orang yang kita cintai. Merelakan semua yang telah menyakitinya dan mengikhlaskan semu...