Supposed to be 28th

236 38 7
                                    

[XX unknown month 20XX]

"Sicheng, Sicheng." Sebuah suara membangkitkan Winwin dari lamunannya. Winwin hanya menatap bingung kearah sosok dihadapannya tanpa berniat untuk menjawab. "Kau melamun?"

"Huh?" Winwin mendongakkan kepalanya hanya untuk menemukan tatapan khawatir yang ditujukan padanya. "...Aku tidak melamun."

"Hey, hey, jawab dulu pertanyaanku tadi!" Suara lain tiba-tiba terdengar menyela. Winwin menoleh kearah sebelah kirinya dan menemukan sosok lain yang tengah duduk didekatnya. Dia bahkan tidak menyadari sejak kapan perempuan itu ada disampingnya.

Merasa diperhatikan, Cho Miyeon menaikkan sebelah alisnya saat menatap kearah Winwin. Rambut panjangnya berkibar saat angin berhembus. —Huh, bukannya rambut Miyeon itu seharusnya pendek dan berwarna perak?

"Kenapa?"

Winwin menggelengkan kepalanya lalu kembali memejamkan kedua matanya. Sepertinya dia terlalu banyak bermain game tadi malam sehingga mulai berkhayal tentang sesuatu yang tidak masuk akal. Cho Miyeon kan selalu memiliki rambut panjang sejak awal upacara penerimaan masuk. Lagipula apa-apaan dengan rambut warna perak? Sekolah mereka jelas tidak akan memperbolehkan sesuatu yang seperti itu.

Mengabaikan sikap Winwin yang cenderung aneh, Miyeon kembali fokus pada perempuan satunya lagi. Wajahnya berseri-seri seperti baru saja memenangkan lotre. "Jangan menghindar, Haneul. Sekarang jawab kenapa kau memakai jaket milik Jaehyun dan bukannya milikmu sendiri."

Ha.. Neul? Jung Haneul?

Winwin menatap lekat kearah sosok yang dipanggil Haneul tadi. Walaupun ia selalu melihat perempuan itu setiap hari, entah mengapa rasa rindu yang sangat besar selalu muncul setiap kali tatapan keduanya saling bertemu. Dan Winwin tidak bisa menemukan alasan perasaan itu muncul, benar-benar membuatnya merasa frustasi.

"Ah, dia? Tadi dia tidak sengaja menumpahkan minumannya ke jaketku. Jadi dia membuatku memakai jaketnya sebagai bentuk dari rasa bersalah karena telah membuat jaketku basah."

"Lalu jaket milikmu?"

"Ada padanya. Dia akan mencucinya untukku." Jelas perempuan itu yang disambut dengan anggukkan mengerti dari Miyeon. "Tapi apakah kau serius benar-benar tidak tahu siapa itu Jung Jaehyun? Maksudku, dia adalah salah satu dari laki-laki paling populer di sekolah kita saat ini!"

Haneul hanya tersenyum canggung. "Aku tidak pernah benar-benar memperhatikan orang lain yang tidak berada di kelas kita." Yang dibalas dengan tatapan tak percaya dari Miyeon. Perempuan itu lalu menatap serius kearah Haneul. "Tapi apakah kau baik-baik saja memakai jaket milik Jaehyun?"

"Memangnya ada apa?"

"Um, semua orang pasti akan memperhatikanmu, kau tahu?"

Kening Haneul berkerut. "Kenapa?"

"Kelas Jaehyun menggunakan warna yang berbeda dengan kelas kita, bodoh."

Jung Jaehyun...

Jaket...

Festival olahraga...

Tunggu... Bukankah mereka pernah melakukan percakapan ini sebelumnya?

Haneul menolehkan kepalanya saat ia merasa seseorang menggenggam tangannya erat. Setahunya, Winwin paling tidak suka dengan yang namanya skinship, jadi apa yang sedang ia coba lakukan sekarang? Kekhawatirannya bertambah apalagi setelah melihat wajah pucat lelaki itu.

That Autumn - Winwin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang