Lembar 16

89 4 1
                                    

               Adlan dan pasukan sudah naik truk, ada juga yang menaiki motor untuk menuju SMA Atamagai . Saat sudah sampai gang depan SMA Atamagai merekapun turun dan mulai bersiap menyerang.

"CHITEKIII!!" Sorak kemanda yang menggunakan topeng hitam.

"CHITEKI!!!...  CHITEKI!!!.... CHITEKII!!!" Suara serentak para siswa CHITEKI yang ikut tawuran.

SMA Atamagai  terlihat sangat terkejut dengan kedatangan SMA Chiteki tapi mereka sudah memperkirakan ini jadi mereka sudah menyiapkan senjata. SMA Chiteki maju dengan senjata mereka seperti sapu, kayu, air got, fanta,dll. Tapi gak ada senjata api kok.

Mereka saling memukul satu sama lain.

"Hei, Adlan." sapa Alex. Alex adalah salah satu siswa SMA Atamagai yang paling ditakuti.

"Kita ketemua lagi ya." Ucap Adlan dengan senyum miringnya.

Tanpa basa basi lagi Alex langsung lari menuju Adlan, dengan lompat lalu kaki kirinya diarahkan kemuka Adlan. Adlan yang menyadari itu dengan cepat menghindar.
"SHIT!" Ucap Alex yang sudah mendarat ke tanah, Adlan langsung maju memukul pundak Alex, Alex  yang kesakitan langsung tinju kearah muka Adlan. Mereka mulai berkelahi sampai akhirnya polisi datang semuanya kabur termasuk Adlan.
Mereka semua menaiki truk dan yang bawa motor dengan cepat menyetir motornya.

"Muka lo, kenapa tuh?" Tanya Ewan yang melihat luka - luka diwajah Adlan.

"Muka gue? Ya habis dipukul lah." Jawab Adlan.

"Sama siapa?"

"Sama Alex."

"Alex gue hancurin dia." Ucap komanda menggepalkan tanganya.

Alex ia pria tampan tapi banyak yang tidak menyukainya karena ia orangnya semenah - menah dan seenaknya. Sering buat masalah dengan banyak orang tapi bisa ia selesaikan dengan uang Orang tuanya, Alex termasuk pria kaya.

                              *****

       Semua yang ikut tawuran kemaren disuruh kelapangan oleh Pak Antom. Mereka semua baris dan dijemur.

"KANAPA KALIAN IKUT TAWURAN?!! MEMANGNYA KALIAN TERLIHAT HEBAT IKUT TAWURAN KALIAN MALAH SEPERTI ORANG BODOH DARIPADA ORANG HEBAT!!!" Ucap Pak Antom.

Tapi tidak ada yang menjawab semuanya terdiam dan membiarkan pak Antom berbicara.

"Nay, lihat itu Adlan kan?" Ucap Nabila menunjuk Adlan yang sedang dilapangan.

Nayla yang sedang dilantai atas melihat kearah bawah mengangguk - angguk.

"Gue kira dia pacaran sama lo, bakal ada perubahan. Tapi Anak bermasalah tetaplah bermasalah." Ucap Putri.

"Nay, memang Adlan ikut tawuran?" Tanya Ina.

"Iya, udahlah gak usah dibahas dia biarin aja."
Ucap Nayla yang langsung memalingkan wajahnya dari Adlan. Adlan yang melihat keatas dengan mata yang terkena silau sinar matahari tetap membuka sampai ia melihat Nayla. Sepertinya kekasihnya bakal marah.

"Nay tiba - tiba gue gak ngedukung lo sama Adlan ya. Cepetan putus." Ucap Ina.
Nayla hanya diam tidak merespon, ia langsung jalan begitu saja.

"KALO SAMPE KALIAN IKUT TAWURAN LAGI! KALIAN BAPAK D.O DARI SEKOLAH INI, SEKOLAH INI TIDAK BUTUH SISWA YANG TIDAK MAU IKUT ATURAN SEKOLAH!" Ucap Pak Antom yang bikin siswa - siswa itu terkejut.

" SEMUA IKUT BAPAK KE MUSHOLA! KALIAN SEMUA HARUS DIRUQYAH."
Semuanya pun yang berada dilapangan langsung menuju Mushola sekolah mereka. Disana mereka disuruh baca juz amma, lalu diberi tahu siksa kubur, dan sama - sama sholawatan. Bagi yang bukan Islam mereka dimasukan keruangan kelas diberi tahu tentang hukum dan motivasi hidup, lalu mereka disuruh nyanyi lagu Indonesia Raya.

                                  *****

     Bel pulangpun sudah berbunyik. Semua siswa - siswi SMA Chiteki berhamburan keluar sekolah.

"Nay, pulang bareng iya." pinta Nabila

"Gue gak bisa, gue hari ini bareng Adlan."

"Cepet putusin, dia bukan cowok baik - baik." Ucap Ina.

"Baru sadar lo? Gue udah dari dulu sadar." Ucap Putri.

Nayla langsung keluar kelas dan menghiraukan sahabat - sahabatnya itu.

"Hayoloh Nay marah."

"Tapi memang benar gitukan."

      Sudah setengah jam Nayla menunggu Adlan, ia masih ingin menungu tanpa memberitahu Adlan sampai akhirnya ia melihat banyak laki - laki yang keluar sepertinya hukuman mereka sudah selesai.

      Nayla juga melihat Adlan rasanya lega saat melihat Adlan entah kenapa daritadi ia merasa khawatir sama Adlan apalagi gara - gara pak Antom ngacam mau D.O rasa khawatirnya semakin membesar.

"Udah tawurannya?" Tanya Nayla dengan tangan yang dilipat sambil senyum miring. Adlan tidak menyadari ada Nayla, ia pikir Nayla sudah pulang deluan.

"Udah." Jawab Adlan datar.

"Muka kamu kenapa?" Tanya Nayla yang melihat luka dekat mata Adlan dan juga dibibir Adlan.

"Gapapa."

"Gapapa tapi kok ada luka?"

"Ini namanya luka jantan, udah gak usah khawatir."
Nayla terkekeh dengan ucapan Adlan.

"Ciee nungguin Aku iya." Ucap Adlan yang mulai tersenyum.

"Iya nungguin kamu, aku khawatir sama kamu." Ucap Nayla.

"Khawatir kenapa?"

"Ya gitu kamu gak bener." Adlan terkekeh dengan ucapan Nayla.

Merekapun pulang bareng Naik angkot seperti biasa.

            TBC 

Hai, aku up dute lagi

Aku baru selesai ulangan hehehe  
Gimana? Ada yang kangen? Gak ya wkwkk            

I Expect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang