Chapter XXXIV : I'll Call your name, again. (02)

3.4K 216 62
                                    

***___***

Chapter XXXIV : I'll Call your name, again. (02)

***___***

Summary :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Summary :

'Ini sakit, ketika seseorang yang sangat berharga bagimu, menjadi sebuah kenangan.'

-
-
-
-
-
-
-

"Hoamm..." Jimin menguap dengan begitu lebarnya pagi. Begitu juga dengan Jungkook yang mengucek-ucek matanya, pertanda masih merasa mengantuk. Pagi-pagi sekali Seokjin membangunkan penduduk seisi rumah, membuat Jimin maupun Jungkook sedikit kesal karena tidur nyenyaknya yang setelah sekian lama terganggu oleh Namja pecinta warna pinky itu.

"Seokjin Hyeong, sialan. Pagi ini dingin sekali, hachuu. Aku bisa kena flu setelah pulang kuliah nanti." Gemetar Jimin memeluk dirinya sendiri menghalau dingin. "Terserah, sampai nanti. Aku ingin tidur saja di ruang kesehatan." Sahut Jungkook malas. Mereka saat ini tengah menunggu Hoseok mengeluarkan mobil dari garasi, berhubung Siwon si bodyguard belum kembali dari liburannya. Omong-omong mereka sudah tahu mengenai ruang bawah tanah milik Taehyung, tentunya Jungkook yang menjadi otak dibalik semua ini.

"Yosh, cepat masuk. Kalian terlambat nanti." Tegur Hoseok, secepat mungkin keduanya memasuki mobil. "Tentu saja kami akan cepat masuk, diluar sini dingin, Hoseok Hyeong." Protes si bungsu. "Ara-ara, kita berangkat." Sahut Hoseok tersenyum lebar. "Eh, Namjoon Hyeong bagaimana? Tidak bersama kita?" Tanya Jimin tiba-tiba. "Ah, Namjoon berangkat dengan mobil Taehyung. Dia terpesona dengan gaya mobilnya Taehyung, bagaimana ya bilangnya? Cool...mungkin." jelas Hoseok ragu dan sedikit canggung.

'This car is so cool.' 👉 pemikiran Jungkook.

'This car is fucking cool.' 👉 pemikiran Jimin.

"Jangan memikirkan hal yang aneh-aneh." Tegur Hoseok membuyarkan lamunan keduanya. "Kita sampai." Katanya lagi. "Sepi." Satu kata yang diucapkan Jungkook setelah sekian lama absen. "Tentu saja, ini masih terlalu pagi." Balas Jimin sekenanya dan segera turun dari mobil.

"Oleh karena itu, Hyeong pergi. Selamat belajar." Ucap Hoseok dan berlalu pergi melajukan mobilnya. "Selamat jalan." Balas Jimin, "Hati-hati." Sahut Jungkook.

"Sudah lama ya, bagaimana keadaan universitas sekarang ya?" Tanya Jungkook bergumam. "Siapa tahu, untuk sekarang kita masuk saja dulu seperti biasa." Usul Jimin lantas berjalan memasuki gerbang. Jungkook pun bergegas mengikuti.

"Okay, kita pisah disini." Hari ini tumben sekali keduanya akur dan tidak adu mulut. Mungkin dunia dan para pembaca lelah melihat mereka yang selalu bertengkar tak ada faedahnya itu.

Feels [Not] Alone | END ✔✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang