"Maaf," Beomgyu merunduk.
Membantu Ryujinr berdiri.
Namun pemuda itu tidak berani menatap Iris coklat yang basah dengan air mata itu.
Ryujin menggeleng tak menyangka. Ia menghela napasnya dalam-dalam karena dadanya semakin terasa sesak.
"Kalau saja... Kau jujur dengan perasaanmu dari dulu... Mungkin aku... tidak akan tersiksa seperti ini, Beomgyu."
Tak kuasa mendengarnya, Beomgyu langsung menarik Ryujin ke dalam dekapannya.
Memeluk gadis itu seerat mungkin seolah ia tidak mau melepaskannya lagi.
Satu tetes air mata akhirnya jatuh di pipinya.
"Maafkan aku, Ryujin. Maafkan karena aku sudah terlambat."
••
KAMU SEDANG MEMBACA
E᙭-ᒪOᐯEᖇ |short•story| √
Historia Cortahanya sebuah cerita singkat, sesingkat hubungan kita :")