Hari ini Laura berangkat sekolah sendiri mengendarai mobilnya berwarna putih yg di berikan oleh ayahnya, kado saat ia ulang tahun.
Rey jadwal kuliah siang, tapi Rey juga akan mengantarkan Laura tetapi Laura menolak dengan keras.Lalu Laura berangkat sekolah sendirian, saat ia di jalan ia melihat wanita yg sedang menunggu mobil atau apalah, yg penting dia sangat gelisah.
Sepertinya Laura mengenalkan dirinya tapi siapa, setelah aga lama berfikir Laura baru menyadari kalau perempuan itu adalah teman sekelas Laura, dia Ghina iya namanya Ghina.Lalu mobil Laura menghampiri Ghina, saat mobil Laura berada di depan Ghina wanita itu sangat terkejut, tetapi setelah Laura menurunkan kaca mobil itu barulah Ghina tersenyum lebar.
"Nungguin siapa" tanya Laura.
"Gue nungguin taksi, soalnya papah gue ninggalin gue karena gue baru bangun" lalu Laura ber ohria.
"Mau bareng" tawar Laura.
Sebelum Laura menyelesaikan ucapannya tetapi Ghina keburu masuk dan duduk di sampingnya.
Tanpa menunggu lagi Laura melajukan mobil dengan kecepatan sedang, percuma takut kesiangan juga toh bebas itu juga sekolah milik ayahnya.
Tetapi Laura orangnya tepat waktu ko."Ini mobil baru ya" tanya Ghina.
Laura hanya menggelengkan kepalanya.
"Bohong ini tuh mobil baru, gue juga ngga bloon kali gue bisa ngebedain mana yg baru sama mana yg udah buruk " cerocos Ghina."Ini kado ulang tahun gue, dan udah lama tapi gue jarang pake" Ghina lalu menganggukan kepalanya.
Lalu mobil Laura pun sampai di parkiran sekolah, lalu ia memasuki mobilnya kedalam parkiran.
Saat Laura turun, banyak pasang mata yg melihat padanya, ntah karna apa dia hanya bodo amat.
Di parkiran sudah ada Aldi Ucup, dan juga Regan.Ghina juga turun dari mobil Laura dan menghampiri Laura.
"Ohhh tuhan, bibir Lo kenapa, ko lebam sama kaki Lo ko memar" teriak Ghina karna terkejut.Mendengar teriakkan Ghina, lalu Ucup dan Aldi menghampiri mereka berdua.
Tidak dengan Regan ketika Ghina berteriak seperti itu ia teringat dengan ucapan gina adiknya.
Kaka cantik itu sudut bibirnya berdarah" eh Abang malah mendorong kakinya."Ohhh tidak Lo kenapa ra" Teriak Ucup lebay.
"Gue ngga papa, ngga usah lebay" lalu Laura pergi ke kelasnya, mengabaikan Ucup Ghina dan Aldi yg menatapnya dengan syok.Ketika di lorong tiba tiba sebuah tangan memeluk bahunya, dengan cepat Laura lalu memutarkan tangan itu, yg membuat si empunya teriak kesakitan.
"Ehh Ra sakit, sakit nih" lalu Laura melepaskan tangan Kevin, dan teman teman Kevin menertawakan Kevin.
"Lo jahat sama gue Ra" ucap Kevin sambil memegang tangannya yg memerah.
"Sorry" lalu Laura pergi meninggalkan Kevin.
Lalu Rian dan Liam menghampiri Kevin dengan tawa yg tidak bisa di hentikan.
"Kenapa Lo Vin" tanya Liam.Dengan kesal Kevin meninggalkan Rian dan Liam yg semakin tertawa terbahak bahak.
"Ngambek dia" ledek Rian.
"Cepet ah kejar, kayaknya dia lagi PMS " dengan cepat keduanya mengejar Kevin.Laura sudah sampai di dalam kelas yg terdapat beberapa orang yg sedang mengerjakan sesuatu.
Lalu Laura menghampiri perempuan yg duduk di depan yg memakai kacamata."Lo lagi ngerjain apa" tanya Laura to the points.
"Eh ini, tugas b Indonesia" jawab perempuan itu dengan gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menolak Kesedihan (Completed)
Fiksi Remaja#Budayakan vote sebelum membaca cerita ini. Bagaimana kalau es bertemu es, apakah akan mencair atau malah semakin membeku???? Ini cerita Laura yg mempunyai sifat dingin dan misterius. Bertemu dengan Regan yg sifatnya tidak jauh berbeda dengan Laura...