3. Saat Cinta Mulai diutarakan

179 6 5
                                    

Malam itu Pierre tampak ceria baik di hadapan kawan-kawannya, maupun di hadapan siapa saja yang bertemu dengannya. Tetapi saat di rumah dinasnya , ia merasa ada yang kurang. Ya Pierre merasa kesepian karena dua hari yang lalu Welya izin pulang ke asrama karena di ruangan tempatnya dinas ada salah satu kawannya yang berhalangan masuk. Jadi dr. Clemens untuk sementara waktu meminta Welya kembali dulu berdinas di Rumah Sakit Santa Anna. Dan dr. Clemens juga menganjurkan kepada Pierre untuk segera datang ke rumah sakit apabila Pierre tidak enak badan. Sejak pertama kali bertemu dan berkenalan dengan Pierre,dr. Clemens begitu tertarik dengan kepribadian Pierre. Bagi dr. Clemens,Pierre yang tampan, yang punya segalanya masih mampu menunjukka sikap yang santun dan bersahaja serta bergaul dengan siapa saja. Pierre pun sangat mengagumi dan menghormati dr. Clemens. Pierre sudah menganggap dr. Clemens sebagai orangtuanya. Belum lagi muka mereka yang sama-sama Indo.
Sampai-sampai Pierre dikira anak atau kemanakan dari dr. Clemens oleh pasien-pasien yang lain. Dan ketika ada yang mengatakan demikian dr. Clemens hanya menanggapinya dengan senyuman dan anggukan. Nah Pierre lain lagi kalau ditanya demikian, pasti ia akan menjawab dengan tegas" Semua bisa jadi keluarga dan teman saya. Asalkan tidak tinggi hati. Bisa meneladani dr. Clemens. Memberi perhatian dan rasa nyaman kepada semua kaum lemah"
Pierre dan dr. Clemens memang memiliki kesamaan yakni tidak membedakan dalam hal pergaulan.

*********************************

"Kringgggggggggggggggggg."
"Kringgggggggggggggggggg."
Welya segera berlari menuju meja tempat telephone asrama diletakkan.

"Halo.....selamat siang.....dengan Welya di asrama Florance Nightiangel." Welya mengangkat telphone sambil mengelap rambutnya yang masih basah.

"Halo selamat malam Suster Welya." Jawab suara si penelpon.

"Iya ada yang bisa kami bantu Pak?" Balas Welya.

"Sudah tentu Wel....Wel...kamu tahu kan saya siapa?"

"Ohhh iya..ini pasti Mas Pierre. Ada apa Mas. Jangan bilang Mas Pierre sakit."

"Oh tidak. Saya mau mengajak kamu jalan-jalan Wel. Itupun kalau kamu tidak keberatan."

"Jalan ke mana Mas? "

"Ya kita keliling kota Kendari sajalah. Yang penting kita keluar saja jalan-jalan."

"Okey Mas...kalau begitu Welya siap-siap dululah. Biar Mas Pierre tidak terlalu lama menunggu."

"Okey ...baiklah Wel. Kalau begitu saya siap-siap juga untuk jemput kamu."

**********************************
Tepat pukul 07.00 malam, Pierre telah tiba di depan asrama dengan mobil Jeep kesayangannya. Dan tak lama kemudian Welya pun muncul. Pierre tersenyum ketika Welya muncul. Dan secara tidak sengaja mereka menggunakan pakaian yang sama. Tanpa ada janjian.

Mereka kemudian naik ke mobil Jeep milik Pierre dan mobil itupun segera melaju meninggalkan kompleks asrama.

"Wel...bagaimana kegiatan kamu? Lancar-lancar saja kan?" Pierre mulai membuka keheningan mereka dalam perjalanan.

"Ya semuanya berjalan tanpa hambatan ,Mas.Mas Pierre sendiri bagaimana?"

"Ya sama. Semuanya lancar-lancar saja. Termasuk kondisi saya Wel....Oh ya... rencananya minggu depan saya ambil cuti dan rencana pulang ke Semarang."

"Oooooo begitu ya....Enak ya Mas Pierre bisa kumpul bersama keluarga lagi."

"Ya begitulah Wel......"Jawab Pierre sambil tersenyum ke arah Welya.

"Kalau kamu Wel..kapan ambil cutinya?" Sambungnya.

"Ya nanti saya lihat ke depannya ,Mas. Saya ingin lebih fokus dulu ke pelayanan di rumah sakit. Karena sewaktu-waktu pegawai kewalahan kalau lagi full pasien." Jawab Welya.

Saat Cinta Kembali BersemiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang