Chapter XXXV : Clouds

3.6K 195 34
                                    

***___***

Chapter XXXV : Clouds

***___***

Summary :

'Kehidupan sangatlah Ironis, ia mengambil kesedihan hanya untuk mendapatkan kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Kehidupan sangatlah Ironis, ia mengambil kesedihan hanya untuk mendapatkan kebahagiaan.'

'Perasaan paling buruk di dunia ini adalah saat kau tahu kau melakukan semua yang terbaik, tapi kau tak pernah merasa cukup.'

'Kematian sangat tidak adil, ia datang pada seseorang yang tidak membutuhkannya, tapi tidak pada seseorang yang menginginkannya.

-
-
-
-
-
-

Cuaca pagi terasa hangat, angin berhembus lamban namun menyejukan. Sejauh mata memandang, hamparan rerumputan yang bergoyang seolah sedang bernyanyi memanjakan mata. Namja itu seorang diri disana, di halaman rumah sakit. Meminta untuk sendirian, sementara waktu. Ingin mencoba menerima dengan hati yang terbuka atas segala sesuatu yang terjadi pada dirinya.

Ia masih mendongakkan kepalanya menatap langit, yang entah mengapa, awan-awan diatas sana terlihat seperti sedang menyemangati dirinya. Ah, ia mulai merasa menyedihkan. Terduduk sendirian bersama kursi rodanya, dan merenungkan segalanya bukanlah hal yang buruk, ia rasa. Sebelum suara langkah kaki terdengar dari belakang sana.

Feels [Not] Alone | END ✔✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang