pt. 58 : Dilema

843 119 18
                                    

Bella berlari tergesa-gesa dilorong rumah sakit dengan wajah panik. Padahal tadi gadis itu sedang duduk santai dikamar sembari menunggu es krimnya dari Taehyun.

Tapi karena telpon dari Hyunjin yang membuat Bella langsung kelabakan. Gadis itu panik dan segera keluar rumah tanpa pamit.

Sekarang, Bella sudah berdiri didepan ruangan rumah sakit itu. Disana ada Hyunjin, juga sepasang suami istri.

"Hyunjin, siapa yang ada didalam? Kenapa aku disuruh kesini?" Tanya Bella dengan alis berkerut. Keringat sudah mengalir diwajahnya karena berlari kecil.

"Kau siapa? Aku seperti mengenalmu," Wanita paruh baya itu bertanya sambil menatap Bella. Wajahnya juga terlihat panik.

Lalu wanita itu menerawang kembali, "Bukankah kau yang waktu itu berbincang dengan Jiwoo ditaman?"

Bella sedikit terkejut mendengarnya, "I-iya benar. Bibi Ibunya Jiwoo?"

Wanita itu mengangguk.

"Lalu kenapa kalian disini? Memangnya siapa yang sakit?" Tanya Bella pada semua orang yang ada disini.

Wanita yang merupakan Ibunya Jiwoo menghela nafas, "Jiwoo ada didalam."

Bella membelalakkan matanya, terkejut, "Dia sakit apa?? Kenapa sampai masuk rumah sakit?"

"Jiwoo kekurangan oksigen. Pemuda ini yang membawanya kerumah sakit dan memberitahu kami," Jawab Ibunya Jiwoo sambil menunjuk Hyunjin.

"Kami sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kalau saja pemuda ini tidak ada, maka kami tidak akan tahu apa yang terjadi setelahnya jika Jiwoo tidak dibawa ke rumah sakit." Sambung Pria yang tidak lain adalah Ayahnya Jiwoo.

Bella menatap Hyunjin sebentar lalu kembali menatap sepasang suami istri itu. "Aku harap Jiwoo baik-baik saja. Anak itu sangat baik, aku yakin Tuhan pasti akan menyembuhkannya."

"Kami juga berharap seperti itu," Sahut Ayahnya Jiwoo.

Kemudian Hyunjin mendekati Bella. "Aku ingin bicara denganmu,"

Bella sedikit tersentak ketika Hyunjin memegang lengannya tanpa persetujuannya, dan langsung membawanya menjauh sedikit dari Orangtuanya Jiwoo yang sedang menunggu.

"Ada apa? Kenapa kita menjauh?" Tanya Bella ketika mereka sudah menjauh.

"Jauhi Taehyun,"

Jawaban singkat itu sukses membuat Bella mengerutkan dahi tidak suka. "Apa maksudmu?"

"Apa kau tau, siapa yang berusaha ingin mencelakai Jiwoo?" Hyunjin mengawali dengan sebuah pertanyaan yang membuat Bella merasa tidak ada yang beres.

"Siapa?" Sahut Bella singkat.

Hyunjin mendekat pada Bella hingga wajah mereka benar-benar berdekatan. "Pacarmu sendiri, Kang Taehyun."

Bella mengerjap berkali-kali. Merasa terkejut sekaligus canggung. Dia pun memutuskan untuk sedikit menjauh dari Hyunjin.

"A-apa maksudmu? Kenapa menyalahkan dia? Aku sudah tidak pernah melihatnya membunuh orang lagi," Ucap Bella membela Taehyun.

Hyunjin tersenyum meremehkan, "Oh ya? Kau memang tidak pernah melihatnya lagi, tapi aku sering melihatnya,"

Bella membeku seketika, "Jangan coba-coba membalikkan fakta, Hyunjin."

"Aku?" Hyunjin menunjuk dirinya sendiri. Lalu dia tertawa remeh, "Kau tau sifatku dari dulu. Lalu kenapa menyalahkanku?"

"Kenapa kau malah percaya pada orang asing?" Bentak Hyunjin membuat Bella tersentak.

Gadis itu kemudian meringis ketika tangannya digenggam kuat oleh Hyunjin. "Aku sudah bilang dari awal, Jauhi Taehyun."

"Kau lihat sendiri, siapa yang dirawat dirumah sakit ini karena perbuatannya," Ucap Hyunjin dengan perasaan emosi.

"Bukankah anak itu termasuk orang yang kau sayang? Bukankah anak itu yang memotivasi dirimu ketika kau berada di titik terendah?"

Bukannya percaya, Bella malah menatap Hyunjin dengan tatapan menyelidik.

"Kenapa kau tau kalau aku mengenal Jiwoo? Kenapa kau juga tau kalau Jiwoo yang memotivasi diriku? Kau ini penguntit ya?" Tanya Bella curiga membuat Hyunjin menegang.

"A... Eum, wa-waktu itu Yeji sedang membeli es krim----"

"Kenapa ada sangkut pautnya dengan Yeji? Lalu sejak kapan Yeji menyukai es krim?" Potong Bella ketika Hyunjin ingin beralibi.

"A... Maksudku, waktu itu Yeji baru pulang sekolah, dan dia tidak sengaja lewat taman kota dan melihatmu berbicara dengan seorang anak kecil." Alibi Hyunjin.

"Kejadiannya sore hari. Dan aku rasa rumah kalian tidak melewati taman kota." Ucap Bella menegaskan kenyataan.

Skakmat. Hyunjin akhirnya berdecak, antara kesal, geram, dan emosi.

"Iya, baiklah! Aku mengaku telah menguntitmu. Puas? Sekarang aku mohon, Jauhi Taehyun."

Bella mendelik tidak suka. "Apa buktinya kalau Taehyun yang mencelakai Jiwoo?"

Hyunjin berdecak, "Kau tidak percaya?"

Bella menggeleng.

"Tanyakan saja pada orangnya langsung,"

Ucapan Hyunjin membuat Bella bimbang seketika. Apakah harus bertanya atau tidak pada Taehyun?

Masalahnya, Bella sudah menerapkan kepercayaannya pada Taehyun. Dan Taehyun juga menunjukkan sikap bertanggung jawabnya.

Dilema mendatangi Bella seketika.

************************************

Yang nolongin Jiwoo, Hyunjin sih, yeeeeee.

Pada salah kalian semua:D

Btw, kalian mau Happy ending apa Sad ending?

Salam manis,
AFR❤

S(He) is Psycopath - Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang