pt. 59 : Kepercayaan

839 124 11
                                    

Bella berjalan dipinggir jalan raya dengan tenaga yang menipis. Matanya menatap kejalan dengan tatapan kosong. Pikirannya bergelut sendiri didalam otak.

Dia masih tidak mempercayai satu fakta.

Taehyun berusaha menjadikan Jiwoo sebagai korbannya.

Bella tersentak ketika pinggangnya dirangkul secara tiba-tiba. Kepalanya menoleh kearah kanannya. Dan mendapati seorang laki-laki yang tengah tersenyum menatapnya.

"Taehyun?"

Taehyun tersenyum manis, "Kau memesan sesuatu?"

Tangan Taehyun terangkat sehingga menampakkan sebuah kantung plastik yang didalamnya ada dua es krim batang.

Bella tersenyum tipis, lalu meraih pesanannya yang berada ditangan Taehyun. "Terima kasih,"

Taehyun mengangguk. Dia pun menggiring Bella berjalan kembali.

"Aku tadi memperhatikanmu. Kau seperti sedang memikirkan sesuatu. Apa yang kau pikirkan memangnya?" Tanya Taehyun menatap Bella dari sampingnya.

Bella diam sebentar sambil mengulum bibir. "Eum, apa aku boleh bertanya sesuatu?"

"Memangnya kau mau bertanya apa?" Tanya balik Taehyun.

Bella diam. Dia menarik nafasnya sebelum benar-benar bertanya. "Apa kau membunuh orang lagi?"

Pertanyaan itu membuat Taehyun menegakkan tubuhnya seketika. Lalu dia menoleh sepenuhnya pada Bella.

"Kau tau darimana?"

Bella memasukkan bibir bawahnya, "Ada yang memberitahuku."

"Siapa?" Alis Taehyun berkerut.

"Aku tidak bisa memberi tahunya. Intinya, aku bertanya, apa benar kau membunuh orang lagi?" Bella mengulangi pertanyaannya.

Taehyun menghela nafas lalu mengangguk, "Iya, kenapa?"

Bella menggigit bibir bawahnya, "Apa kau tau, siapa yang kau bunuh itu?"

Taehyun menggeleng, "Tidak."

Bella menghela nafasnya, "Dia sudah kuanggap sebagai adikku sendiri,"

Taehyun menatap datar Bella, "Oh."

Bella mengernyit heran, "Hanya 'Oh? Kukira kau akan meminta maaf, karena hampir membunuh orang yang aku sayang."

Taehyun mengedikan bahu, "Aku tidak tau."

Oke, sepertinya Bella mulai merasa benci pada laki-laki yang berada disampingnya ini.

Bella pun melepas paksa rangkulan tangan Taehyun dari pinggangnya. "Kau menyebalkan!"

Taehyun tersentak mendapatkan perilaku yang seperti itu. "Kau kenapa?"

Bella menatap nyalang kearah Taehyun. "Jadi benar ya, kau tidak mencintaiku?"

Taehyun mengernyit heran, "Apa maksudmu?"

"Kenapa kau ingin membunuh orang yang dekat denganku?"

"Kan sudah kubilang, aku tidak tau."

Bella mengeraskan rahangnya, "Menyebalkan! Aku membencimu!"

Bella hendak pergi, namun tangannya ditarik oleh Taehyun. Hingga tubuhnya merapat pada tubuh Taehyun.

Tatapan laki-laki itu begitu datar dan serius. "Apa kau tidak dengar? Aku tidak tau soal itu,"

"Le-lepaskan aku..."

"Tidak. Aku memang mencintaimu, tapi aku juga tidak mengikutimu kemanapun kau pergi. Aku bukan penguntit." Ucap Taehyun.

"Memangnya kau mau, ketika kau sedang mandi, aku mengintip? Hm?"

Bella melotot mendengar itu. Pipinya pun mulai memanas.

"Dengarkan aku baik-baik, aku sama sekali tidak tau kalau anak kecil itu adalah termasuk orang-orang yang dekat denganmu." Ucap Taehyun.

"Dan aku juga tidak akan meminta maaf soal itu, karena kau pun bersalah. Tidak memberitahuku soal itu," Lanjutnya kemudian.

Bella termenung. Tidak tahu harus mengatakan apa. Ini bukan salah siapa-siapa.

"Lagipula, anak kecil itu tidak apa-apa kan?" Tanya Taehyun memastikan.

"Tidak apa-apa, apanya? Dia masuk rumah sakit karena kekurangan oksigen!" Gertak Bella.

"Dan itu semua gara-gara dirimu!"

Taehyun menatap Bella tajam. Dia tidak suka kalau gadisnya membentaknya seperti itu.

Tangannya pun menangkap pipi Bella dengan kuat sehingga gadis itu meringis.

"Aku tidak suka nada bicaramu itu," Ucap Taehyun dengan wajah sedingin es.

"Taehyun, lepaskan aku..."

"Aku tidak akan menyakitimu, kalau kau tidak berusaha untuk menolakku," Ucap Taehyun tanpa memedulikan Bella.

"I-iya, baiklah. Lepaskan aku.."

Taehyun pun melepaskan cengkeramannya. Dia beralih jadi memeluk Bella. Lalu berbisik,

"Jangan percaya pada orang lain. Tetap percaya padaku. Aku tidak akan berjanji tapi aku berusaha untuk berubah demi dirimu."

Bella yang mendengar ungkapan itupun tertegun, karena dari nada bicara Taehyun, laki-laki itu terlihat serius dan tulus.

Lalu Bella merasakan ada sebuah kecupan mendarat di lehernya.

************************************

Sebelum sekolah besok, aku mau update dulu deh.

Meskipun pendek yang penting update.

Eh btw, nanti bakal ada part dimana kalian bakalan terkejut. Bener-bener terkejut.

Yang sabar ya:D

Salam manis,
AFR❤

S(He) is Psycopath - Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang