Beberapa akhir ini aku disibukan dengan pekerjaan yang raksasa. aku sebut raksasa karena pekerjaan ini memakan waktu yang lebih banyak biasanya, tenaga yg lebih banyak biasanya dan pikiran juga. perihal kesibukanku, akupun tidak mau mengubur keinginanku untuk membuat Kebun kecil di pekarangan rumah.
Zaman 4.0 memang menjadi Momok bagi segelintir orang yg menyukai teknik perkebunan dengan konsep Konvensional. perihal 4.0 begitu membumi, beraniku memilih metode konvensional menjadi lahan basah untuk di kembangkan, kenapa? pada dasarnya mengerti 'Menanam' itu tidaklah se-instan yang kita bayangkan. kita harus tau bahwasannya, menanam itu selalu di iringin dengan haralan, namun terkadang tidak sesuai ekspektasi, maka hal tersebut kita belajar secara kontruktivisme. maka dari itu, aku mencoba membuat Riset kecil - kecilan untuk mengembangkan tanaman herbal sebagai metode Pembelajaran.
Tanaman herbal kini berhasil menumbuhkan hasrat berkebunku, kenapa? dari tanaman Herbal, maka aku akan mencoba memulai hidup dari pola sederhana seperti untuk obat - obatan yg dibuat dan diolah dari tanah sendiri, asyikan?.
setelah beberpa survey ke beberapa literatur, Tanam herbal yang cocok untuk dinikmati yaitu tanaman Mint. sejatinya, Tanaman mint dapat digunakan sebagai bahan Minuman yang menyegarkan dan berkhasiat, menjadi Teh.
kenapa harus minuman Tea (Teh) ? , untuk saat ini Kopi meroket sekali, bahkan sering di adakan festival - festival Kopi, oleh karena itu perlu di pahami kambali secara historis terhadap beberapa minuman yg kini perlu di kuatkan kembali, yaitu Tea (Teh).
Tea (Teh) yg aku angkat dari tanaman Herbal adalah sebagai suatu penyadaran bahwa menanam sendiri dan untuk kita sendiri bahkan bisa berbagi adalah suatu kemerdekaan yg harus kita syukuri.
Bersambung....
