Bagian 1 (Pertemuan)

3 0 0
                                    


Aku pertama kali bertemu Lelaki ini ketika pulang larut malam. Waktu itu aku mendapatkan kerja lembur di kantor. Beberapa waktu ini Perusahaan sedang kurang baik dikarenakan CEO sekarang ini Oh Sehun terkena Scandal dengan seorang aktris jadi untuk menghilangkan berita buruk tersebut karyawan sepertiku ini dituntut bekerja lebih keras lagi untuk meluncurkan produk baru. Tentu saja untuk menghilangkan Image buruk perusahaan.

Malam hari terasa sedikit menakutkan untuk wanita sepertiku. Seoul memang kota yang tidak pernah tidur tetapi lingkungan apartement dimana aku tinggal ini sedikit Jauh dari keramaian karena memang bukan apartement mewah yang aku tempati.

Tidak lama setelah itu aku sampai pada belokan gang, handphone-ku berbunyi akupun lantas mengambilnya berhenti sejenak. Ah ternyata dari rekan sekantor-ku.

From : Park Soo Yeong

'Hei besok datang pagi dan selesaikan Pekerjaanku yang belum selesai ! Seperti biasa aku menaruhnya di atas meja kerja sepertinya besok aku akan sedikit terlambat.'

Menyebalkan. Diakan bukan atasanku tapi dia selalu menyuruhku melakukan pekerjaannya hanya karena dia keponakan dari Manajer-ku. Bukannya aku tidak melawan tapi kerap kali aku menolak, Manajer Kim selalu menegurku dan mengatakan 'Pekerjaanmu Mengecewakan!', 'apa kau tak bisa bekerja dengan benar!' , 'apa kau kerja hanya sekedar main-main!' dan  setiap kali aku menyerahkan materi gagasanku ia selalu menolaknya dan menyuruhku mengulangnya. Pulang selarut ini pekerjaanku sendiripun belum kunjung usai sekarang malah bertambah.

Ketika aku meletakkan kembali Handphone-ku ada beberapa orang pria lewat. Bau Alkohol. Akupun lantas melanjutkan jalanku Lebih Cepat. Tetapi baru beberapa langkah Mereka berbalik dan Menghadangku.

"Hai Manis kenapa pulang larut malam seperti ini, Sendirian pula bagaimana kalau kami temani" Dia tertawa bersama temannya. Bisa dihitung Jumlah mereka semuanya Empat Orang.

"Tidak. Tolong biarkan aku Lewat." Ucapku bergetar Takut.

"Kenapa Buru-buru sekali setidaknya kalau kau tidak ingin ditemani kau yang harus menemani kami" Ucap Pria lainnya. Menjijikan.

Tolong biarkan aku lewat aku takut pada Laki-laki. Aku membenci mereka.

"Kalian terlalu banyak berbasa-basi" Ucap Pria yang sedang merokok, suaranya dingin.

"Siapapun Tolong ak―"

PLAKK!!

Aku terjatuh kurasakan darah segar mengalir dari sudut bibirku.

"Kau pikir akan ada orang yang akan menolongmu di malam yang selarut ini hm? Dari pada membuang suara untuk hal yang tidak berguna lebih baik kau melayaniku saja!" Pria Itu lantas menciumku Paksa. Berengsek. Akupun memberontak hanya saja tenagaku tak cukup kuat melawannya dan tanpa sadar air mata mengalir di pipiku.

"Kau terlalu kasar pada wanita Kai. Kau seharusnya tidak berlaku kasar pada wanita cantik" ucap temannya itu.

Akupun lantas mendorong pria yang sedang menciumku yang di panggil Kai ini.

"Dasar Bajingan!" akupun lantas memukulnya menggunakan Tasku. Tapi temannya malah menamparku sekali lagi. Aku kembali terjatuh. Apa tidak ada satupun orang yang akan menolongku, Tuhan aku takut sekali bagaimana mungkin aku bisa menang melawan empat orang laki-laki sekaligus sedangkan aku wanita sendirian dan selemah ini. Aku sekarang menyesal pernah Menolak ajakan temanku untuk berlatih Bela diri sewaktu kuliah dulu.

"Ckck, Dunia ini memang penuh dengan pengecut seperti kalian" dari arah lain terdengar sebuah suara berat

Beautiful MistakeWhere stories live. Discover now