Jangan lupa vote dan komenヾ(〃^∇^)ノ
Bacanya pelan-pelan...
~•~
Diam-diam Reza memandangi foto gadis itu dari postingan instagram. Ya, gadis itu adalah Putri. Sudah berhari-hari cowok itu menstalker seluruh media sosial milik Putri untuk mencari informasi lebih dalam.
Sidut bibir cowok itu terangkat ketika menatap gadis itu tersenyum ceria ke arah kamera dengan kedua tangannya terangkat membentuk peace.
Tiba-tiba pintu terbuka, lalu masuklah Angga dengan wajah kelelahan. Tampak Fion bangun dari kasur dan menyambut kantong putih yang dibawa kawannya itu dari luar, sedangkan Reza langsung mematikan layar ponselnya lalu ikut menyambut.
"Wey lama banget sih lu? Cuma ke minimarket doang juga," gerutu Fion lalu menyambar kantong berisi makanan itu.
Angga menempeleng kepala Fion. "Yeu, lo kira gue babu lo! Gue nolongin cewek tadi, mwehehe," ungkap Angga sambil cengengesan. Dia pun membanting dirinya di kursi bean bag--hendak meredakan lelah.
"Cewek mulu lo mah, tuh Angel kasian noh, hahaha!" ledek Reza seraya mengambil pesanannya.
Fion mengangkat satu botol cola dari kantong tersebut lalu membukanya perlahan. "Cewek? Sapa tuh?"
"Ada lah pokoknya, kepo lu," sungutnya tanpa menoleh, dia memejamkan matanya kelelahan.
"Hahaha." Reza terkikik dan membuka bungkus snack begitu saja.
"Eh iya Ngga, kita numpang hidup lagi ya," tutur Fion dengan entengnya sambil cengengesan nyolot.
Angga berdecak. "Tau dah terserah kalian," sahut cowok itu tak acuh. Dia sebetulnya senang-senang saja sahabatnya berada di sini. Walaupun merepotkan juga.
Fion terkikik. "Yoi, alhamdulillah."
~•~
Suara riuh kontras terdengar bising pada pagi ini, satu kelas pada lupa mengerjakan tugas matematika yang kemarin diberikan. Beberapa siswa berkeliling kelas mencari contekan kepada sang ketua kelas yang memang anak paling pintar.
Putri kini duduk sendirian. Dia berangkat terlalu pagi sehingga kedua temannya itu belum datang. Untung saja masalah tugas sudah selesai, sehingga dia tidak perlu kelimpungan seperti siswa-siswa lain.
Tring
Tiba-tiba satu pesan muncul dari notifikasinya. Tampak nomor tidak dikenal yang mengirim pesan. Gadis itu merengut sebelum akhirnya membuka chat room tersebut.
+628**********
Save Angga
Tulis pesan singkat itu. Gadis itu tambah heran, tak lama dia mengetik hendak membalas.
Loh? Lo tau dari mana nomor gue?
Apa sih yang gak gue tau
Jawab!
Dapet dari temen sekelas lo
Tinggal save aja pelit bangetCk, iya
Judes banget
Bodoamat
"Halo Putri!!!"
Putri sontak mendongak. Tampak Seli dan Mira menghampirinya dengan senyuman. Namun tiba-tiba senyum mereka langsung luntur dan menatap Putri khawatir.
"Iihh Putri, lo kenapa?" tutur Seli lalu duduk di samping Putri.
"Ihh kasihan, sakit gak?" lirih Mira sambil mengelus-ngelus tangan kanan gadis itu.
"Kemarin gue dijegat Tio," ungkap gadis itu sambil menatap Seli dan Mira bergantian.
"Hah?! Tuh cowok ngapain lo sampe begini?" tanya Seli melotot kaget.
Sedangkan Mira membuang muka kesal, dendam kepada cowok brengsek itu.
"Gue diselengkat sampe jatoh, terus dikejar juga, untung ditolongin," jelas cewek itu berlagak sedih di depan sahabat-sahabatnya.
Mira menatapnya sedih. "Hmm, emang parah tuh cowok, nanti kita bales Sel!" katanya, disahut Seli yang mengangguk setuju.
"Jangan, dia udah gak bakal ganggu kita," tutur Putri cepat-cepat.
Seli merengut. "Terus siapa yang nolongin lo?"
Putri menunduk dan merengutkan wajahnya lalu menghela napas. "Si Angga itu tuh," jawabnya berat.
Sontak Seli dan Mira membulatkan matanya.
"Dia nolongin lo?" tanya Mira tidak percaya.
Putri mengangguk sebagai jawabannya, sedangkan Seli tersenyum ledek dan menoel pipi gadis itu. "Ahay ciee."
Putri menoleh cepat dan menggeleng. "Eh enggak." karena melihat kedua temannya yang tersenyum ledek, gadis itu tidak tahan dan malah ikutan menyengir.
"Tuh kan ketawa, wah Sel, ada peningkatan nih temen kita," tutur Mira sambil mengangkat sekali alisnya.
Seli terkikik takjub. "Hahaha, yoi yoi."
"Iih apaan sih, enggak!" tukas Putri sok ngambek.
"Ulu ulu ulu, bercanda," sahut Seli masih meledek, disusul Mira yang menyengir sengaja--memasang wajah tidak percaya ke arah Putri.
~•~
Pelajaran biologi telah usai beberapa menit yang lalu. Kini saatnya istirahat, membuat siswa SMA Purnama berhamburan menuju kantin sekolah dengan hati bersorak. Putri, Seli, dan Mira bergegas menuju kantin karena ada hal baru di sana, sehingga sengaja melewati lapangan supaya jarak dengan kantin tidak akan terlalu jauh.
"Eh guys, katanya di kantin ada menu makan baru tau! Katanya sih martabak!" seru Mira berseri-seri.
"Wih enak juga tuh," sahut Seli sumbringah.
"Duh, tangan gue kok nyeri juga ya?" eluh Putri meringis seraya memegang tangan kanannya.
Seli menghela napas. "Lagian, lo tadi maksa buat nulis."
"Hm! Iya tuh."
Tiba-tiba Seli dan Mira melotot ke arah belakang Putri. "Putri, Awas!!" teriak Seli.
Putri sontak membalikan badan. Pupil matanya membesar lalu refleks kedua tangannya meringkuk--menutupi kepala. "Aaakh!!"
Bug!
To be continue
MATSA
Waduh si Putri kenapa tuh? Apa jangan-jangan Tio balik lagi?
Komen ya..

KAMU SEDANG MEMBACA
MATSA [ Tamat ] 𝗿𝗲𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝘀𝗶
Roman pour AdolescentsHanya cerita si cewek yang mati rasa bernama Putri. Sudah berkali-kali dikecewakan oleh cowok-cowok yang selalu mempermainkan dirinya, membuat Putri menutup diri dan tidak peduli lagi dengan apapun yang berhubungan dengan laki-laki, apalagi ternyata...