Kyra pulang dengan muka masam. Sejak daritadi Della menanyakan ada apa tapi Kyra hanya menggeleng.
Kyra pulang bersama babang gojek. Karna Radit ingin mampir ke rumah teman nya.
Rumah Kyra sangat sepi. Azka tidak tahu kemana. Kyra berjalan ke arah dapur untuk merebus mie.
Setelah merebus mie, Kyra membawa nya ke kamar.
Ternyata, di kamar ada seorang cowok tidur di kasur Kyra.
"Heh siapa lo?!", teriak Kyra.
Karena cowok itu menghadap tembok jadi tidak terlihat.
"Bangun apa gue telfonin polisi nih?!", Kyra melempar cowok itu menggunakan barang barang yang ada di meja belajar nya.
Cowok itu memutarkan badan nya.
"Bang Azka? Sorry banget gue gatau", Kyra terkejut.
"Kok lo udah di rumah?", Kyra menaruh mangkok mie itu di meja belajar.
"Bolos ya lo?", tanya Kyra.
Kyra berjalan mendekati Azka. Duduk di tepi kasur.
"Gue sakit", jawab Azka dengan suara parau.
"Sakit apa?", Kyra mengarahkan punggung tangan nya untuk mendarat ke dahi Azka.
"Eh iya panas banget", ucap Kyra.
Azka hanya tersenyum.
"Tumben lo sakit? Gue ambilin kompres ya", saat Kyra hendak bangkit dari duduknya, tangan Kyra di tahan oleh Azka.
"Kenapa?", dahi Kyra mengernyit.
"Tidur sama guee", nada manja Azka mulai muncul.
Ya.. Azka emang manja kalo lagi sakit.
"Dih.. manja nya kumat nih", jawab Kyra memicingkan mata nya.
Kyra mulai berbaring di sebelah Azka.
Azka melingkarkan tangan nya di pinggang Kyra.
"Lo jangan sama Devan lagi ya Ra", ucapan Azka membuat tubuh Kyra menegang.
🌻🌻🌻
Iya. Malam ini Kyra bertemu dengan Devan. Entah kenapa hati nya tergerak untuk mendengarkan alasan Devan.
Malam ini, Kyra menunggu di taman komplek rumah nya.
Setelah 10 menit menunggu, Devan datang dengan memakai sweater berwarna abu-abu.
"Masih suka abu-abu ya", ucap Kyra saat Devan datang.
Devan tersenyum lebar.
"Iya nih, masih suka", jawab Devan lalu duduk di sebelah Kyra.
"Udah lama Ra nggak duduk di sini", Devan meng istirahatkan punggung nya di kursi taman.
Kyra tidak menggubris. Ia diam menatap langit malam, indah.
"Yang di mall waktu itu, pacar lo?", tanya Kyra, ia menoleh menatap Devan.
Devan terdiam.
"Kalau pacar juga nggak papa Dev, kan kita cuman temen sekarang", sambung Kyra.
Devan tersenyum kecil.
"Iya Ra", jawab nya.
Jawaban Devan mampu membuat sedikit nyeri di dada Kyra.
"Kamu, udah punya pacar Ra?", tanya Devan. Kyra membalas dengan gelengan.
"Males pacaran, ending nya di tinggalin kan sama aja",
"Kan tiap cowok beda Ra",
Kyra hanya tersenyum meremehkan.
"Jadi lo mau ngomong apa sama gue?", Kyra sudah tidak sabar.
"Emang harus sekarang?", jawah Devan. Kyra menaikkan sebelah alis nya.
"Kalau nggak jadi gue balik", ancam Kyra. Devan tertunduk.
"Susah ngomong nya Ra",
"Tinggal ngomong doang, apa susah nya sih?",
"Aku bingung",
"Kalau lo masih nggak jelas, gue mending balik aja, rangkai kata kata lo dengan sempurna, se sempurna lo ninggalin bekas luka di hati gue",
Kyra berdiri, ia meninggalkan Devan.
🌻🌻🌻
"Darimana lo?", tanya Azka, saat Kyra membuka pintu rumah.
"Cari angin", jawab Kyra cuek.
Azka hanya menganggukan kepala nya paham. Kyra melanjutkan jalan nya untuk ke kamar.
"Apaan sih nggak jelas banget, udah gede masih aja gitu", omel Kyra saat ia duduk di balkon kamar nya
"Gitu apanya?", tiba tiba Azka sudah berada di ambang pintu kamar Kyra.
"Sejak kapan lo disitu?", tanya Kyra, ia terkejut.
"Gue tanya, lo tadi abis ketemu siapa?", Azka malah balik tanya.
"Nggak ada", ucap Kyra bohong.
Azka mulai mendekati Kyra.
"Devan?", tanya Azka. Kyra membelalakan mata terkejut.
"Devan kan? obrolin apa lo?", tanya Azka lagi. Otak Kyra sedang berputar saat ini untuk menjawab pertanyaan Azka.
"Obrolin apa?!", Azka sedikit membentak.
"Duh dia tuh nggak jelas!", jawab Kyra juga membentak.
"Nggak jelas maksud lo?",
"Aneh banget, udah deh gue mau tidur, lo keluar sana", usir Kyra. Ia berdiri lalu mendorong badan Azka untuk segera keluar dari kamar nya.
"Awas ya lo!", teriak Azka saat pintu kamar Kyra ditutup dengan keras.
Kyra diam saja. Ia ingin ketenangan saat ini.
🌻🌻
Halo makasih udah baca!
Jgn lupa vomment nya ya!
Bakal di feedback kok!
💯❤