019. The Last

1.6K 151 18
                                    

"eomma?"

"Apa yang eomma lakukan disini?"

Anak itu kembali lagi datang hanya dalam beberapa detik setelah jieun datang kemari. Tak seperti kemarin, anak itu terlihat bercahaya di sekitar tubuhnya.

"Sayang, kau masih ada disini?"

Jieun memeluk anak itu ke dalam pelukannya

"Kau baik baik saja kan?"jieun mengecek satu satu per satu bagian tubuh dari sang anak memastikan jika memang tak ada luka pada tubuh anak kecil itu

"Aku selalu baik baik saja eomma. Bagaimana dengan eomma?apa eomma kesakitan di sana, hingga harus kembali lagi kesini?"

Jieun seketika memeluk anaknya mengingat kembali apa yang baru saja menimpanya

"Maafkan eomma sayang. Eomma tak berniat melakukannya. Eomma tak berniat membunuhmu"

"Gwenchana eomma. semua akan baik baik saja"anak itu mengelus punggung jieun menenangkannya

"Bagaimana eomma akan baik baik saja, jika nantinya nyawamu yang akan menjadi taruhannya?"seulas senyum tulus menghiasi wajah anak itu. Tak ada ketakutan yang jieun lihat dari bola mata bulat miliknya hanya ada sebuah ketulusan yang membuat jieun semakin jatuh ke dalam rasa bersalahnya

"Aku tak pernah kemana mana eomma. Selalu akan di samping eomma apapun yang terjadi"

"Kalau begitu kali ini eomma yang akan menemanimu. Eomma akan disini untuk menemanimu agar tak sendirian"

"Gomao eomma. Aku sangat senang"

*****

"Dokter. Detak jantung pasien menurun drastis"

"Sialan!siapkan kejut jantungnya segera"

"Tapi dok. Itu akan berpengaruh pada bayinya. Kita hanya bisa menyelamatkan salah satunya"

"Kau tak dengar perintahku hah?cepat siapkan kejut jantungnya. Kita harus bisa menyelamatkan keduanya"

"Ba---baik dok"

Seokjin mengambil kejut jantung itu menghentikannya langsung pada dada jieun

"Tak ada respon dok"

"Naikan menjadi 150 joule"titahnya

"Hana--dul-- set

Sekali lagi seokjin menghentakannya pada tubuh jieun membuat tubuhnya melembung ke atas tak ada perubahan sama sekali

"Kumohon ji, bertahanlah setidaknya untukku"

"Masih tak ada perubahan dok"

"Naikan 200 joule"

"Tapi itu terlalu beresiko dok"

Seokjin mendesis kesal, tangannya melempar alat kejut jantung ke lantai mengantikan alat itu dengan tangannya sendiri memompa tubuh jieun agar tekanan jantungnya kembali lagi

"Ayo ji, kumohon bertahanlah demiku"

"Aku janji akan membawamu setelah ini. Penderitaanmu akan berakhir ji"

"Kumohon ji"

Seokjin menetikan air matanya tepat pada wajah pucat pasi jieun bertepatan dengan itu Suara elektrokardiogram terdengar sangat nyaring

Trust Me [jeon Jungkook X Lee Jieun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang