3.

172 17 0
                                    

"AH!"
Roshan terjungkal kebelakang dan jatuh dengan posisi tubuh terlentang. Jungkook hanya diam melirik sebentar lalu kembali makan.

Roshan mencebik. 'Pantas saja ditakuti, orang ini memang tidak punya hati' gumamnya.

Roshan kembali duduk

Perutnya kini keroncongan tidak bisa diam, mengingat dia belum makan beberapa jam kebelakang. Jungkook melirik pada roshan lalu mengambil piring disebelahnya.

"Kau makanlah jika lapar"

"Ah, tidak usah, aku tid-"

"Perutmu berkata lain, makan saja tak usah segan, anggap ini rumahmu sekarang."

Roshan tertegun dan menuruti kata kata jungkook.

Makan malam selesai, jungkook menunggu roshan sedari tadi agar mereka naik ke kamar bersamaan.

"Kau duluan saja yang menggunakan kamar mandi"

Roshan terkesiap mendengar perkataan jungkook, hei bukankah ia tamu disini?

"Emm, kurasa kau lebih dulu. Kan kau tuan rumah"

"Anggap rumah mu sendiri" balas jungkook dengan penekanan dan berlalu meninggalkan roshan yang masih bingung.

Dalam bathub Roshan memejamkan mata, dan memutar ingatan hari ini. Dimana saat pagi berjalan baik baik saja, hingga tiba sore hari mungkin peristiwa terburuk dalam hidupnya terjadi dan ia harus tertinggal seorang, hingga bertemu orang asing yang mengajak seatap dengannya. Aneh, biasanya Roshan sangat waspada dan berhati hati terhadap orang asing, namun kali ini seperti ada ikatan batin saja.

Roshan sempoyongan keluar dari kamar mandi. Ia merasa terlalu berendam atau dari benturan di mobil tadi menyebabkan ia merasa pusing dan tak enak badan.

Roshan kembali turun ke bawah dan duduk di sofa tamu, menengadah dan memejamkan mata.

"Kau kenapa? Lama sekali di kamar mandi"

"Lalu kau berpikir aku disana itu bermain tenis meja? Tentu saja membersihkan diri, kau aneh"

"Wajahmu merah, kau benar tak apa?"

"Ya, mungkin kulitku sensitif tersentuh olehmu" Balas Roshan disertai kekehan kecil.

Jungkook mencebik sebentar lalu berlari menaiki anak tangga dan masuk ke kamarnya. Roshan berpikir bahwa jungkook tak begitu buruk, orangnya meski sedikit menyebalkan dan dingin tapi dia lucu dan tentu saja tampan.

Roshan merebahkan dirinya di sofa. Kepalanya sangat pusing, badannya kedinginan namun ia tak mampu berdiri bahkan membuka matapun ia enggan dan jungkook belum juga turun.

Other view

Jungkook baru saja selesai mandi dan sedang mengeringkan rambutnya. Ia mengingat beberapa jam yang lalu ia bertemu dengan roshan dan tentu saja 'menyaksikan' kejadian tragis yang menimpa keluarganya termasuk roshan. Ia berpikir bahwa roshan sangat lucu imut dan sedikit galak. Jungkook, kau sudah tau karakternya, ini belum satu hari.

01:00
Jungkook berkutat dengan pekerjaannya di ruang khusus miliknya. Dengan balutan celana training adidas berwarna abu dan kaos pendek putih ia duduk manis di kursi kerjanya seraya mendata dokumen penting yang diserahkan padanya.

"Yeoboseyo?  Tuan apa kau masih terjaga?"

"Ya, ada apa?"

"Sebelumnya maaf mengganggumu telah menelfonmu tengah malam begini, namun ini terkait Tuan Choi dan Roshan"

"Ya, tak apa, katakanlah"

"Ahli forensik yang mengautopsi jasad tuan Choi bernama Hoseok ternyata mempunyai hubungan dengan perwakilan yang kau kerahkan yaitu Kim Taehyung yang tak lain mereka adalah saudara sepupu, aku telah memerintahkan Jimin kepala badan elektronikmu untuk mencari tahu sekilas tentang hoseok. Ia adalah ahli forensik yang sangat handal dan telah berhasil mengautopsi jasad sekitar 234 dan ini yang ke 235. Tidak ada yang mencurigai dari info info tentang dirinya maupun silsilah keluarganya"

"Ya, lalu?"

"Taehyung telah diberitahu olehnya bahwa tuan Choi bukan ditusuk melainkan diberi racun, memang ada luka pisau yang menembus perutnya namun yang membuat kita heran adalah ditemukannya kandungan senyawa berbahaya dan sangat beracun apabila terdapat di dalam tubuh."

"Apa jasad ibunya juga diautopsi?"

"Ya, namun tak ditemukan hal yang sama, hanya tusukan dalam di daerah leher yang mengiris bagian nadi dan diperutnya"

"Baiklah, kau terus awasi dan kumpulkan info rinci seperti ini lalu tetap telfon aku untuk lapor, untuk bukti yang berbentuk media kau buat folder baru, kumpulkan, lalu berikan pada Jimin"

"Algaeseumnida, aku mengerti tuan"

"Kerja bagus untukmu hari ini, istirahatlah, besok kau harus hadiri rapat bersama kepala kepolisian dan beberapa organisasi keamanan, kasus ini sangat serius, Tuan Choi bukan orang sembarangan"

"Terimakasih tuan, saya mengerti, maaf telah mengganggu waktumu istirahat, permisi"

"Ya"

TUT

"Hhh"
Jungkook menghela nafas dan mengusap kasar wajahnya, ini bukan pertama kalinya ia menghadapi masalah pembunuhan seperti ini namun tetap saja ia selalu frustasi karena jalannya selalu rumit, apalagi ini adalah sahabat ayahnya yang sama sama petinggi di profesinya.

Ia keluar dari ruang khusus kerjanya dan beralih memasuki kamarnya. Ia terkejut ketika tidak mendapati sosok Roshan disana, dia kira beberapa jam tadi Roshan telah tidur mendahului dirinya. Namun ia lebih kaget saat menemukan Roshan terkapar di karpet depan sofa tamu.

"Roshan, kau kenapa? Astaga suhu tubuhmu panas, hidungmu juga mengeluarkan darah"

Jungkook menggendong Roshan menuju ke kamarnya dan segera memanggil dokter pribadinya kelokasi rumahnya.

"Demamnya cukup tinggi, kurasa ia akan baik baik saja jika kau merawatnya dengan baik, namun jika panasnya tak kunjung turun kau bawa ke rumah sakit"

"Tapi untuk saat ini tak terlalu serius kan?"

"Untuk saat ini, ya. Tak tahu untuk kedepannya, tergantung bagaimana kau merawatnya"

"Oke baiklah, terimakasih hyung"

"Tak apa jung, ah ngomong ngomong dia siapa? Aku tak yakin dia wanitamu, dia terlihat tak cocok denganmu yang  jahat dan dingin hahaha"

"Kau tanya saja pada forensik di rumah sakitmu, Hoseok, dia tahu siapa wanita ini, yak! Aku baik hati hanya saja pada orang yang baik saja"

"Oh baiklah baiklah, kau tetap adik kecilku jung, aku pergi dulu, ada operasi mendadak di rumah sakit, jaga dirimu dan dia dengan baik hihihi"

"Yayaya, kau hati hati"

Hyung nya hanya membalas dengan isyarat tangan yang berartikan 'oke"

Dia adalah Jaehyun, dokter tampan nan muda yang selalu menjadi dokter khusus jungkook saat ia membutuhkannya, hubungannya dengan jungkook sudah seperti adik kakak, mungkin karena sama sama tampan wkwkwk.

Jungkook menelisik inci demi inci wajah Roshan, jungkook terenyuh, mungkin Roshan trauma dan sangat terpukul di hari ini dan membuatnya seperti ini.

"Hhh junghh"

JJK- La Cosa NostraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang