▌ғɑтнεʀ ❘ օɴεѕнօօт cнɑɴвɑεк ²¹ ▌

27K 1.1K 277
                                    

Wajib vote dan meninggalkan coment !

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Gue tebak kalian baru baca? 🌚

Mawar hitam yang tumbuh di pekarangan rumahku membuat kesan hunian mewah ini nampak buruk dan tersisih.

Pesta pernikahan Ibuku yang ke-99 untuk kesekian kalinya di adakan di taman belakang.

Alih-alih menjamu tamu aku lebih senang mengurung diri di kamar sambil membaca komik roman edisi terbaru.

Tok.. Tok..

"Apel kupas Tuan muda sudah siap"

Suara itu— Nona Nakagawa yang bekerja sebagai pelayanku pasti sudah membawa apa yang aku inginkan.

"Masuklah"

Pintu kamarku terbuka, menampilkan sosoknya yang masih muda dan ayu, pagi ini ia nampak begitu cantik dengan rambut yang tergerai dan diantaranya tersemat jepit mutiara yang sedikit berkilau terkena sinar matahari pagi.

"Potongkan untukku" pintaku karena aku terlalu malas untuk memegang benda lain.

"Apakah Tuan muda tidak ingin menengoknya barang sekali?" tanyanya sopan.

"Yak Naka! Apa kau pernah melihatku meninggalkan kamar ini hanya untuk urusan yang tidak penting itu?" tanyaku sinis.

"Maaf Tuan muda— bukan maksudku" ia menunduk bersalah.

Naka— usianya yang tahun ini menginjak di angka 25 tidak jauh berbeda dengan rentang usiaku, namun perangainya bagaikan putri raja, ia sangat anggun, sopan, ramah, teliti juga rendah hati, sangat berbeda denganku yang— tidak patut untuk dideskripsikan.

10 tahun yang lalu ia datang ke rumah ini, saat itu usianya baru 15tahun dan harus menangani sisi arogan diriku, kerap kali ia terluka karena terkena pukulan juga benda keras yang ku layangkan padanya— aku membenci orang-orang.

Nakagawa— aku lebih senang memanggilnya Naka daripada pelayan, nona atau nama lengkapnya— itu terlalu panjang, memanggilnya dengan empat huruf pertama namanya membuatku merasa dekat dengannya, karena hanya gadis itu yang bisa ku ajak bicara.

Aku benci berbicara dengan orang-orang.

Bagiku berbicara dengan Gray anjing corgiku nampak lebih baik.

Ruangan paling ujung dengan pintu merah adalah kamarku, Ibuku selalu melarang para tamu untuk membuka atau menyentuh handle'nya, ia selalu bilang bahwa kesialan akan menimpa mereka.

Aku satu-satunya anak yang dimiliki oleh Ibu, meskipun ia menikah banyak kali namun program KB nya tak pernah berjalan lancar.

Tentu saja— karena orang yang menikah dengan Ibu akan meninggal 7 hari kemudian.

"Tuan muda, apa kau tidak ingin memiliki media sosial?" tanyanya karena sedari tadi tak ada suara lain selain kunyahanku pada apel yang disuapinya.

"Untuk apa?"

Bagi orang awam, media sosial sangatlah penting karena itu bisa menghubungkanmu dengan teman yang jauh juga mendapat berita yang up-to-date.

[02] FATHER 🔞 օɴεѕнօօт cнɑɴвɑεк ²¹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang