mianhae 1

1.9K 73 3
                                    

Seorang wanita cantik bertubuh mungil tengah menangis tersedu sedu dibalik selimut karena sebuah perlakuan dari seseorang yg amat dicintai dan disayanginya selama 15 tahun ini.

Mata nya sudah sangat sembab karena dari pagi ia menangis dan tak dapat dihentikan oleh bujukan dari sang Bibi atau lebih tepatnya kepala maid yg sudah lama bekerja dengannya.

"Nyonya, sebaiknya anda makan dulu. Ini sudah senja, dan anda belum makan apa apa" ucap Bibi Jung yg berusaha membujuk wanita mungil itu yg sedang menangis dibalik selimut putihnya.

"Tidak bibi. Aku tidak bisa makan apa apa, aku terlalu sakit saat Chanyeol berkata seperti itu!" lirih wanita itu dari balik selimut.

"Sebaiknya anda tenang kan diri dulu, Nyonya. Anda makan lah dulu" balas Bibi Jung selembut mungkin membujuk majikannya.

"Tidak bibi. Aku tidak nafsu makan" jawab nya yg masih menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Nyonya Baekhyun, tidak baik anda bersikap seperti ini. Saya tahu anda sakit hati akan perkataan Tuan Chanyeol tadi. Tapi sebaiknya anda makan dulu" ucap Bibi Jung berusaha menarik selimut majikannya yg bernama Baekhyun itu.

Dengan perkataan yang amat lembut dan perlakuan yang amat sabar. Akhirnya, Baekhyun mau menuruti ucapan Bibi Jung. Kini Baekhyun tengah lahap menyantap masakan Bibi Jung di ruang makan. Dengan wajah yg sembab dan pakaian yg acak acakan, Baekhyun menghabiskan semua masakan yg Bibi Jung siapkan.

"Terima kasih bibi. Kalau tidak ada bibi, mungkin aku sudah mati dari dulu" ucap Baekhyun sembari merapihkan rambutnya.

"Tidak usah berkata seperti itu, Nyonya. Aku sangat menyayangi mu seperti anakku sendiri" jawab Bibi Jung dengan mengukir seulas senyuman dibibirnya.

"Terima kasih banyak bibi" ucap Baekhyun lagi sembari memeluk Bibi Jung dengan amat erat.

"Apa kau ingin bercerita?" tawar Bibi Jung setelah Baekhyun melepas pelukannya.

"Banyak hal yg ingin ku ceritakan, bi" jawab Baekhyun dengan mata yg sudah berkaca kaca.

Baekhyun jalan lebih dulu keruang tengah dan mendudukan diri disofa depan televisi. Ia kembali menangis saat kenangan Indah bersama suami nya kembali terlintas dikepala nya.

Ruang tengah, duduk disofa, menonton televisi, dan melakukan aktivitas romantis lainnya sudah jarang Baekhyun lakukan bahkan sudah tidak pernah ia lakukan bersama suami. Terakhir ia bermesraan bersama sang suami waktu dua tahun yang lalu. Itu pun kalau bukan Baekhyun yg memaksa.

"Kenapa Tuhan sangat jahat padaku, Bi. Salahku apa? Sampai Tuhan menghukumku seperti ini!" tangisan Baekhyun pun pecah saat Bibi Jung duduk disampingnya.

"Jangan sesekali kau menyalahkan Tuhan, Baek. Tuhan sangat menyayangi mu. Hanya saja saat ini ia tengah memberikan ujian untuk keluargamu" tegas Bibi Jung sembari merangkul pundak Baekhyun.

Sementara Baekhyun hanya menangis tersedu sedu didalam pelukan Bibi Jung. Hati nya hancur saat perkataan sang suami kalau ia menyesal telah menikahi 'wanita mandul'.

"Kata dokter, aku memang sangat susah untuk memiliki seorang keturunan. Tapi kata dokter juga, kalau hampir tiap minggu nya melakukan hubungan, maka ada kemungkinan besar aku akan cepat hamil. Tapi kenapa setelah aku rutin melakukan hubungan, maka aku juga belum dapat keturunan?" ucap Baekhyun yg semakin menangis.

"Sabar lah Baek. Tuhan tidak tidur. Ia sedang mengatur kapan kau akan bahagia" jawab Bibi Jung.

"Tapi kapan Bi kapan?!" jawab Baekhyun Frustasi.

Sementara di dalam kamar apartemen mewah, dua manusia berbeda jenis tengah bercumbu mesra dengan sang wanita yang sudah sangat kelelahan dibawah kungkungan si pria yg bertubuh tinggi dan besar.

"Oh yeah, fas-terrrr babbyhhh" desahan sang wanita membuat tumbukan si pria semakin cepat.

"Te-rus sebut..kan nnamaa kuhhh sayangggg" geraman sang pria membuat si wanita menggeliat dan melengkung kan tubuhnya.

"Oh yeaahhhh Channn... Come on bbabbyhhh" satu desahan lagi lolos dari mulut si wanita yg terus meremas rambut hitam sang pria.

==*==

Baekhyun belum bisa menutup mata nya meskipun waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Ia gelisah karena suami nya belum juga pulang. Sudah berkali kali Baekhyun mencoba menelpon nya, tetapi nihil tak ada jawaban darinya.

Baekhyun mencoba untuk membuat semangkuk mie instant seorang diri didapur. Saat hendak membuka pintu kamarnya, sebuah mobil memasuki garasi nya. Wajah bahagia Baekhyun terpasang saat mengetahui suami nya sudah pulang dengan selamat. Dengan cepat, Baekhyun sedikit berlari menuju pintu depan untuk menyambut suami nya.

"Sayang? Kau mau makan?" tawar Baekhyun kpd suami nya.

"Tidak" singkat, padat, dan jelas.

"Apa kau ingin mandi air hangat?" tawar Baekhyun lagi dengan senyuman dibibir tipis nya.

"Iya" lagi lagi dengan jawaban yg singkat.

"Baiklah. Aku siapkan dulu, Ne" ucap Baekhyun yg melenggang masuk kamar untuk menyiapkan air hangat.

Sementara Chanyeol duduk di sofa sembari mengutak atik ponsel nya. Ia menatap layar ponsel nya dengan senyuman yg terus terukir dibibirnya. Sesekali ia membalas sebuah pesan dan membuat senyumannya terukir lebih lebar.

Chanyeol tak menyadari kedatangan Baekhyun yang sedari tadi menatapnya dengan sangat sendu. Baekhyun melihat isi pesan tersebut dari belakang tubuh Chanyeol. Baekhyun berusaha menepis pikiran negatif kepada suami tinggi nya itu. Bahkan ia berusaha tersenyum walaupun ia sudah melihat emoticon cium di dalam pesan tersebut.

"Sayang. Air nya sudah siap" ucap Baekhyun. Sontak Chanyeol terkejut dan langsung mematikan ponselnya.

Tak berniat untuk menjawab, Chanyeol segera berlalu meninggalkan Baekhyun seorang diri di ruang tengah.

"Aku tetap menyayangi mu, Chan. Sampai kapanpun" lirih Baekhyun dengan senyuman dibibir tipisnya.

Tanpa Baekhyun sadari, Bibi Jung mengintip mereka berdua dari balik tembok dekat dapur. Bibi Jung menatap Baekhyun dengan mata yg sudah berkaca kaca. Ia mengasihani nasib Baekhyun. Bagaimana bisa Baekhyun bertahan dengan sikap suami nya yang sudah terlihat berbeda, pikir Bibi Jung. Namun Bibi Jung tak ingin mengikut campuri urusan rumah tangga majikannya itu. Hanya saja Bibi Jung kasihan dengan Baekhyun.

"Kasihan sekali nasib mu, Nak. Bibi sangat menyayangimu, Baek" gumam Bibi Jung yg kemudian kembali masuk kamar.
.
.
.
.
.
#bersambung.

Mianhae Baekhyun-ah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang