"Sayang... Ihsan udah hampir 2 minggu gak ada kontak sama kita... Ada apa yaa, padahal aku pengen ngabarin dia, pengen tau reaksinya gimana kalau denger kabar dia mau punya adik? Tapi Aku khawatir juga" Ummi membuka pembicaraan di pagi yang berawan dan agak mendung itu.
"Mungkin kuotanya Habis... Husnudzon aja Sayaang" abi menanggapi agak terlihat santai, padahal dalam hati juga bertanya-tanya. Betul-betul pria luar biasa yang mentalnya mantap!, Ia tak pernah ingin orang di sekitarnya terlihat khawatir dan membawa energi positif untuk tetap optimis dan husnudzon kepada orang di sekitarnya pada situasi menegangkan sekalipun.
"Mas udah kirim dia uang? Walaupun dia bilang mau mandiri... Tetep dia anak sayaang... Jangan karena mau ada 'si kecil' Abangnya dilupakan"
"Aku tetep peduli sama dia, sayang sama dia. Dia sedang belajar komitmen, aku bisa baca kenapa anak itu begitu keras ingin berusaha dewasa... Dia akan lebih baik dari Mas sayang... Kayanya dia ingin menunjukkan keseriusan itu karena dia tertambat seorang gadis... Coba deh kamu iseng nanya, biasanya kalau sama ibu kan cerita gak terlalu kaku" Abi berusaha menjelaskan dan mengalihkan
"Hmmmm... Nanti deh aku coba... Kalau dia bisa dihubungi... Hmmm atau aku coba cari tau lewat Hani apa ya? Mereka sahabatan dulu, mungkin Hani tau sesuatu"
"Yaa coba aja..."
***
Hp Abi berdering saat perjalanan menuju kantor, saat dilihat nomer tidak dikenal...
"Assalamu'alaikum... Halo, dengan siapa ini" abi mengangkat telpon itu setelah menepikan motornya.
"Wa'alaikumussalam... Abi, ini Abang pakai nomer baru, Hp Abang rusak kemarin Bi ada musibah, dan gak bisa diperbaiki... Jadi abang kemarin coba cari cara supaya bisa beli hp sederhana, yang penting bisa hubungi abi dulu."
"Wah... Kenapa Bang ko bisa sampai rusak gak bisa diperbaiki?"
"Hmmmm... Eeerrrgghh... Abi, abang gak mau bikin abi sama ummi khawatir, tapi kalau abi pasti gak akan apa-apa deh dengernya yaa walaupun khawatir ada pasti...
Jadi... Gini... Tapi abi tolong jangan kasih tau Ummi, tolong bantu abang kasih alasan kenapa hp abang rusak...
Kemarin karena ada perselisihan di kampus, di dalam himpunan... Abang dan beberapa abang tingkat cuma ingin merubah sistem lebih baik, berhenti ngadain perpeloncoan dan lain-lain... Yaa sebagian ada yang gak suka... Jadi pas tau abang terlibat sama gerakan perubahan itu.. abang kaya diculik, buat diintrogasi, konyol sih pake segala sok kaya gaya militer, dan pas mereka nyulik itu... Biar abang gak ngabarin yang lain... Hp abang diancurin.. remuk parah..
Yaaa tapi Alhamdulillah... Abang di bawa ke rumah sakit dibiayain dan semua sudah selesai sama kampus"
"Hmmmm.... Ok, tapi nanti kamu telpon Ummi yaa... Kasian Ummi khawatir loh, kamu gak ada kabar. Kalau kampus sudah tau soal tindakan anarkis itu dan sudah tindak lanjut, abi sih ya tenang aja... Apalagi ada tanggung jawabnya. Yaudah kamu lebih hati-hati lagi yaa...
Jangan belajar mulu... Latihan lagi yang bener Karate kamu, jangan melempem gitu!.. ok Bang?" Abi menanggapi dengan bijak.
"Iya bi... Yaudah abang mau ke kampus dulu yaaa... Assalamu'alaikum"
Baru saja menutu telpon dari Ihsan, Hp Abi berdering lagi. Kali ini beda nomor dan telpon kali ini membuatnya tersentak!.
"Assalamu'alaikum... Apa kabar Ridwan?"
Ucap suara di telpon itu."Loh kok diam? Kenapa? Kaget?"
Abi terdiam karena hanya beberapa orang yang tahu dan memanggilnya dengan nama Ridwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saujana
RomansaSaujana adalah cerita lanjutan perjalanan Ihsan untuk mencapai visi hidupnya, menggapai cita-citanya, dan perjuangan terhadap cintanya tanpa kehilangan cintaNya. Di sini kita akan diajak menyelami makna Cinta, Perjuangan, Ikhlas dan Tawakal dalam ja...