Pagi ini, Taehyung akan berangkat ke sekolah dan diantar oleh ayahnya. Mereka berdua berpamitan pada Hyusa.
"Eomma, Tae berangkat ya."
"Tunggu sayang, bekalmu ketinggalan!" Hyusa sedikit berlari dengan menggenggam sebuah kotak makanan ditangannya.
"Ini bekalnya sayang. Belajar yang tekun, jangan nakal pada temanmu, eomma menyayangimu." Hyusa mengecup pucuk kepala Taehyung.
"Aku berangkat dulu ya sayang, jaga dirimu." Sohyung mengecup dahi Hyusa lalu mereka berdua saling tatap muka.
Sohyung mendekatkan bibirnya pada Hyusa. Ketika bibirnya hampir bersentuhan, Taehyung mengehentikan aksi kedua orang tuanya sambil menutup kedua matanya.
"Berhenti! Kalian berdua lanjutkan nanti saja. Tae sudah terlambat, Eomma Appa." Taehyung berteriak sambil menutup kedua matanya dengan tangan. Sementara Sohyung dan Hyusa langsung terkejut dan menjauhkan tubuhnya sedikit berjauhan.
"Hei, apa yang kau lakukan? Ada putramu disini." Bisik Hyusa lalu membelakangi Sohyung sambil menyembunyikan pipinya yang memerah. Sohyung hanya meringis lalu masuk kedalam mobilnya dan menancapkan gasnya.
.
Sesampainya disekolah, Taehyung langsung menuju kantin karena dia tadi belum sempat sarapan. Taehyung membuka bekalnya dan menawarkan makanannya pada gadis yang ada disebelahnya itu.
"Pupu, ayo sarapan! Kau tadi belum makan kan?" Taehyung menyodorkan kotak nasinya.
"Tidak, kau makan saja. Aku tidak lapar." Gadis itu hanya tersenyum lalu mendorong kotak bekal milik Taehyung.
"Aku suapi saja ya! Ayo buka mulutmu!" Taehyung menyodorkan sendok berisi nasi ke mulut gadis itu.
"Ah tidak! Aku saja yang akan menyuapimu." Gadis itu merebut sendok dari tangan Taehyung lalu menyuapi Taehyung. Mereka berdua saling suap-menyuap dan tertawa bersama.
Dari meja yang tak jauh dari mereka berdua, ada 2 anak yang menatap keduanya dengan heran. Mereka adalah Yoongi dan Jimin, 2 anak laki-laki yang suka membully Taehyung.
"Lihatlah! Setiap hari dia seperti itu. Selalu berbicara dan tertawa seorang diri dasar anak aneh!" Ucap Jimin dari kejauhan sambil mengunyah permen karet.
"Kita apakan dia hari ini? Tanganku sudah gatal." Ucap Yoongi dengan tampilan swagnya sambil mengulum permen dimulutnya.
"Ikut aku!" Jimin mendahului Yoongi dengan tampilan sok keren seperti berandalan. Kedua tangannya ia simpan dalam saku celana dengan seragam yang tidak dirapikan.
Jimin dan Yoongi langsung berjalan menuju arah meja Taehyung.
Brakkk...
Jimin memukul meja itu dengan keras hingga membuat siswa siswi yang ada dikantin itu tertuju pada Taehyung. Yoongi melirik sinis ke arah Taehyung lalu mengambil kotak makannya yang masih tersisa setengah.
"Sepertinya enak, tapi sayangnya makanannya telah kotor. Benarkan memang kotor." Yoongi membanting kotak makan Taehyung yang makanannya masih tersisa separuh.
"Ups ... maaf kami sengaja. Hahaha." Mereka berdua tertawa remeh. Taehyung hanya menunduk sambil memunguti kotak makannya yang sedikit retak.
Pupu melihat aksi mereka berdua tidak tinggal diam. Gadis itu mengikatkan tali sepatu Jimin dan Yoongi menjadi satu dengan erat.
"Rasakan ini!" Gadis itu bergumam pelan.
Sementara itu, Taehyung masih duduk dilantai dengan membawa kotak makan pemberian ibunya saat ia ulang tahun. Air matanya lolos membasahi pipinya dalam diam. Yoongi dan Jimin hanya menertawakan Taehyung dengan remeh. Yoongi mengambil botol minuman Taehyung lalu menyiramkannya ke kepala Taehyung. Sedangkan Jimin menarik rambut Taehyung dan menamparnya.
"Sudahlah, aksi kita sudah selesai mengerjai si culun ini. Ayo pergi!" Ajak Jimin sambil membuang botol minuman Taehyung lalu merangkul bahu Yoongi.
Ketika mereka berdua melangkah, tiba-tiba mereka terjatuh karena ulah Pupu tadi. Seisi kantin hanya tertawa melihat pemandangan itu.
"Diam kalian!" Tegas Jimin membuat seisi kantin menjadi hening.
"Aduh, sakit sekali kau ini bagaimana sih!" Yoongi memegangi kakinya sambil menahan sakit karena terjatuh tadi.
"Tali sepatunya kenapa terikat seperti ini? Bangs*t!" Jimin membenarkan tali sepatunya lalu kembali berdiri dengan cepat dan mereka berdua meninggalkan kantin itu.
"Huuuuuu!" Sorak siswa kantin itu dari jauh.
Memang penampilan Taehyung itu sangat cupu. Memakai kacamata bulat dengan seragamnya yang sedikit kebesaran ukurannya. Dia sangat pendiam dan pemalu. Taehyung kembali berdiri dan mengusap air matanya. Taehyung berlari menuju ke toilet karena sepanjang perjalanan menuju toilet dia ditertawakan oleh teman-temannya.
.
Di toilet Taehyung duduk dikloset sambil menangis ia berulang kali mengusap air matanya, tetapi tetap saja air matanya selalu menetes kembali.
"Apa salahku? Kenapa dia membenciku? Hiks ...." Taehyung terus menangis. Tiba-tiba suara ketukan pintu dari luar toilet terdengar, Taehyung tetap mengurung dirinya kedalam toilet ia sama sekali tidak ada niat untuk keluar dari dalam sana. Hingga suara lelaki diluar sana keluar.
"Permisi, apa kau masih lama?" Suara lembut itu membuat Taehyung ingin membuka pintu toiletnya, namun dia mengurungkan niatnya lagi.
"Apakah ada orang disana? Aku sudah tidak tahan!" Lelaki diluar sana semakin keras mengetuk pintu hingga Taehyung akhirnya mau membukakan pintunya.
"Oh maaf, tadi perutku sakit jadi aku lam- ehh." Anak itu menerobos masuk kedalam toilet lalu langsung menutup pintunya. Dari dalam sana anak itu berteriak.
"Maafkan aku, tadi aku sedikit mendorongmu aku sudah tidak tahan lagi!" Teriak anak itu dari dalam toilet.
"Tidak masalah." Taehyung berbicara sedikit keras dan berjalan menuju wastafel. Di wastafel ada gadis yang sedang duduk pojok lantai. Taehyung pun menghampiri gadis itu.
"Pupu, apa yang kau lakukan?"
"Aku hanya menunggumu disini." Gadis itu mendongak ke arah Taehyung dengan senyum dingin.
"Tenang saja, aku akan menghabisi orang yang telah membullymu tadi, jangan menangis!" Gadis itu berdiri dan memegang lengan Taehyung.
"Jangan! Kumohon dia temanku."
"Teman kau bilang? Dia saja sudah mempermalukanmu seperti itu kau anggap teman? Sudahlah, temanmu masih banyak termasuk aku. Walaupun aku ini hantu, tapi setidaknya aku tidak pernah menyakitimu."
"Kumohon padamu, Pupu. Jangan apa-apakan dia!"
"Terbuat dari apa dirimu ini hingga kau setegar itu. Kau memang teman yang baik." Gadis itu menepuk bahu Taehyung dengan senyuman.
"Walau bagaimanapun, dia adalah temanku. Jangan sakiti dia!" Taehyung menunduk.
"Baiklah, aku tidak akan menyakitinya. Tapi jika dia melakukan lebih dari ini maafkan aku jika terjadi sesuatu."
10 Desember 2019
Jangan lupa vote😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me!
FanfictionPernahkah kau berteman dengan hantu? Taehyung, anak laki-laki yang berteman dengan sesosok gadis kecil yang tak kasat mata. Namun, suatu hari Taehyung melupakan teman gaibnya itu. Apa yang terjadi? Akankah semua berjalan baik-baik saja? Cerita ini...