pt. 62 : Tragedi setelah kelulusan

934 118 54
                                    

Maaf yang kemaren itu kepencet😁 hehehe

Biar kalian gak marah, nih aku kasih foto biar kalian AMBYAR.

************************************Guys, ini ceritanya aku skip aja Yaa:)Soalnya kalo diperjelas lagi, bakal panjang part-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


************************************
Guys, ini ceritanya aku skip aja Yaa:)
Soalnya kalo diperjelas lagi, bakal panjang part-nya. Jadi, aku memutuskan untuk skip aja cerita ini.

Semoga kalian suka ya?

******************************

Tidak ada kenangan indah selain merayakan kelulusan dimasa Sekolah Akhir. Masa dimana kita akan berpisah dengan teman-teman terbaik kita disini.

Ketika kita saling contek-mencontek. Ketika kita saling bertengkar satu sama lain. Ketika kita gabut dikelas dan dijahili.

Semua itu akan menjadi kenangan ketika kita sudah lulus. Dan Bella merasakannya hari ini.

Dua bulan sudah berlalu, waktu serasa begitu cepat. Bahkan rasanya baru kemarin Bella melihat Hueningkai dan Yuna bertengkar, tapi sekarang, Bella sudah melihat mereka berdua berpelukan sambil menangis.

Seakan tidak mau berpisah karena Yuna yang akan melanjutkan sekolahnya diluar negeri. Dan Hueningkai yang akan menetap dikorea.

Sekarang Bella baru saja pulang dari acara kelulusan sekolahnya. Bersama dengan Paman dan kedua Kakaknya, yaitu Soobin dan Beomgyu.

Mereka sedang berada didalam mobil ketika lampu merah menyala.

Paman dan Bibi mereka saat itu memutuskan bahwa salah satu dari mereka berdua harus ada yang tinggal disini, dikorea, untuk menemani Bella saat acara kelulusan.

Dan keputusan pun diambil oleh sang Paman ketika dia mengajukan bahwa dia saja yang akan menemani keponakannya.

Paman Choi menoleh kesamping, menatap Bella dengan bangga, "Hei, pertahankan kecerdasanmu."

Bella langsung menoleh saat Pamannya berbicara padanya. Gadis itu tersenyum tipis. "Iya, Paman."

"Aku bangga padamu. Kau memborong banyak piala tadi. Andai saja Kak Siwon masih hidup, pasti dia sangat bangga pada anak bungsunya..." Lirih Paman Choi mengingat sang Kakak yang sudah tidak ada didunia ini lama sekali.

Bella pun ikut sedih mendengarnya. Bahkan Soobin dan Beomgyu juga merundukan kepalanya sedih.

Paman Choi menengadahkan kepalanya sambil bergumam, "Hai, Siwon? Apa kabar? Kau pasti sering melihat keadaan anak-anakmu dari atas sana kan?"

Paman Choi tertawa renyah, "Tentu saja. Mereka anakmu. Kau pasti sudah lihat Bella kan? Dia anak yang cerdas. Baik pula. Aku merasa bahwa kau sangat bangga memiliki anak sepertinya."

Soobin, Beomgyu dan Bella terenyuh mendengarnya.

"Lihat juga Soobin dan Beomgyu. Bagaimana gentle nya mereka ketika menjaga adik perempuan satu-satunya." Ucap Paman Choi sangat menghayati.

"Tapi... Salah satu dari keempat anakmu, telah menyusulmu. Maafkan aku karena tidak bisa menjaganya." Lirih Paman Choi sedih.

Bella tersenyum getir mendengarnya, "Apa kabar Kak Yeonjun?"

Dan sapaan itu langsung terbawa oleh angin yang menerpa, karena kaca jendela mobilnya dibuka oleh Bella.

Sudut bibir Paman Choi tertarik keatas. "Yeonjun, adik kesayanganmu sudah lulus. Apa kau tidak bangga?"

Keadaan mobil hening. Tidak ada yang berani berbicara.

Paman Choi terkekeh kecil, "Aku yakin, kau sangat bangga."

Paman Choi kembali menjalankan mobilnya saat lampu lalu lintas sudah berwarna hijau. Membuat Bella dan kedua kakak laki-lakinya menghela nafas sedih.

***

Malam hari telah tiba. Taehyun semakin larut dalam pikirannya. Dia benar-benar tidak habis pikir.

Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Berkali-kali dia menghela nafas gelisah.

Karena tak sabar, laki-laki itu beranjak dari duduknya, lalu pergi menemui gadisnya.

Bisa-bisanya dia mau meninggalkan Taehyun dikorea.

***

Taehyun sudah menginjakkan kakinya dipekarangan rumah sang gadis.

Taehyun menatap lekat rumah itu. Dia menghela nafas pelan, "Aku tidak akan membiarkanmu pergi,"

Baru saja kakinya ingin melangkah masuk, tiba-tiba ada sesuatu benda yang sangat keras menimpuk leher belakangnya. Membuatnya memekik tertahan.

Sehingga ia jatuh, ambruk ketanah.

"Sebuah tragedi langka, melihat seorang psikopat sepertimu jatuh tak sadarkan diri." Ucap gadis berambut blonde itu sambil menunjukkan smirknya.

************************************
G

uys, aku mau curhat dikit nih.

Jadi gini, aku tuh ditaksir sama temen sekolahku, aku gamau kasih tau namanya, tapi inisialnya S.

Kan aku punya temen less, namanya Aknesia. Nah, temen less ku tuh temen deketnya si cowok itu, si S.

S itu orangnya bandel, suka ngerokok, suka naik BM-an. Pokoknya berandalan gitulah.

Teruskan dia katanya suka sama aku. Kata temen less ku si Aknesia, si S mau berubah cuma demi aku.

Yang awalnya dia berandalan, dia jadi mau berubah alim cuma biar aku Nerima dia gitu.

Kan gimana gak AMBYAR aku kalo si S ngomong begitu tuh.

Salam manis,
AFR❤

S(He) is Psycopath - Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang