selamat membaca bbvul!
🍒
Salahkah diriku yang kini baru menganggapmu ada
-devano
🍒
"Bodoh! bodoh! bodoh! Kenapa baru tau sekarang coba!" kesal seorang cowok yang sedang menyetir mobilnya
"Coba kalo gua tau dari dulu. Ga bakalan gua biarin Vano pacaran sama nenek lampir itu!" lanjutnya
"Lu bodoh Kenath!" tambahnya lagi
Dia Kenath. Sahabat Vano yang kini tau akan kebusukan seorang gladis yang notabennya kekasih sahabatnya sendiri.
"Kenapa waktu itu lu cuma diem aja!! Bangsad!" emosi kenath
"Coba waktu itu gua langsung labrak nenek lampir itu! Pasti sekarang Vano gabakal di rumah sakit!" suara kenath memelan dan terdengar seperti bisikan
"Pelaku penyebab kecelakaan ini pasti si-bajingan itu! Liat aja, apapun yang terjadi sama Vano bakal gua bales!" lanjutnya sembari menampilkan smirk
Singapore
Entahlah, sudah berapa kali laila mondar mandir di samping ranjang Vano. Tak bosan ia menunggu sang suami agar segera siuman
Sudah seminggu ini Vano mengalami koma. Pihak keluarga sudah mengetahuinya namun mereka belum bisa datang karena masih ada urusan bisnis yang harus segera dibereskan
Laila paham akan hal itu. Ia tak mengeluh walau hanya dirinyalah yang menunggui Vano. Alhamdullilah, ada Sasya yang seminggu ini setia menemaninya.
"Bangun, dev.." lirih laila yang kini duduk di pinggir ranjang Vano
"Assalamualaikum" salam seseorang dari balik pintu
"Waalaikummussalam" balas laila lalu bangkit untuk membukakan pintu
"Sasya kok nggak langsung mas--" belum sempat ia menyelesaikan ucapannya..
"LAILA!!!" seru seorang cewek lalu memeluk laila
"Dev--devi? kok ka--kamu bisa ada di sini?" kaget laila sambil membalas pelukan Devi
"Lu ngilang seminggu la! Gua khawatir banget tau nggak!" seru Devi yang tak menjawab pertanyaan laila
"Devi kesini bareng gua" ucap seorang cowok yang tiba-tiba muncul
"Ka--kak kenath?" kaget laila lagi, lalu melepas pelukannya dengan Devi
"La! Lu hutang cerita sama gua!" gertak Devi lalu menatap tajam Laila
Yang ditatap-pun hanya menunduk
"Ma--maaf dev. Bukan maksud aku mau rahasiain ini, tapi aku nunggu waktu yang tepat aja" lirih laila tampak bersalah
"Ga apa---"
Tit.. titt... tittt....
"Dev!!" seru laila lalu berlari ke ranjang Vano
"Dev?? Alhamdullilah Ya allah" lirihnya ketika ia tau ada pergerakan dari Vano
"Gua panggil dokter dulu" seru Kenath yang kaget akan teriakan laila barusan
🍒🍒
"Puji Tuhan Devano telah melewati masa koma dan kritisnya. Dia baik-baik aja, namun harus hindari asap/debu/semacamnya yang menyebabkan sesak napas. Karena paru-parunya belum sepenuhnya pulih" ucap dokter yang selesai memeriksa Vano
"Alhamdullilah, terimakasih dok" ucap laila
"sama-sama. sudah menjadi tanggung jawab saya. oh ya laila, kalau vano susah makan dan gamau makan makanan rumah sakit. jangan biarkan dia makan makanan luar ya, Kalau bisa, kamu saja yang masak" lanjut sanh dokter
"baik dok" jawab laila
"yasudah saya permisi, mari" pamitnya
"La-laa" lirih vano sesaat setelah dokter keluar
"Ya dev? mau apa? minum" tanya laila
"Iy--iya" balasnya dengan suara serak
Dengan cekatan ia mengambil gelas berisi air minum dan memberikannya kepada Vano dan membantunya.
Ia sungguh telaten dalem mengurus Vano, meski mengingat akan perlakuan vano padanya? ah sudahlah.
Terbaik gumam Kenath yang melihat betapa telatennya Laila mengurus Vano
"Kamu mau makan?" tanya laila
"Nanti aja" jawab Vano lalu beralih menatap ke sisi ranjang dimana ada kenath dan devi
"Hoi bro! Lemah banget lu kek cewek!" seru kenath dengan tampang watados-nya
"Bangsad! Gini-gini gua bisa sakit juga kali!" balas Vano tak terima
"Wih? Masih toxic aja lu Hahaha. Gua kira setelah sama Laila lu gak bakalan toxic lagi" ledek kenath
"Masalah?" dengus Vano
"Udah-udah, jangan diterusin" lerai laila
"kenath noh yang mulai duluan!" adu vano pada laila
"APA?!" seru kenath setengah berteriak
"Woi Anjing! Bikin kaget orang aja deh lu!" kini devi ikut bicara
"Nah betul tuh" sambung Vano
"Kenapa sih nath?" tanya laila
"Gua gasalah denger tadi? seorang devano ngadu ke laila?" ledek kenath lagi dan lagi
"BHAHAHA BENER BANGET ANJJER!!" sambung devi dengan tertawa diikuti kenath
Laila? entahlah bagaimana kabar jantungnya. masih sehatkah?
detak jantungnya tak bisa ia kondisikan sedari tadi dan mukanya? sudah pasti memerah karena malu
"apasih! Gajelas lu!" bela vano lalu membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya
"udah-udah, kamu tidur aja dev. aku mau ngobrol sama mereka" ujar laila pada vano
"hmm" balas vano
apa gua salah selamanya ini? cewek sebaik laila gua jahatin? bodoh lu, Vano! gumam Vano yang telah memejamkan matanya
tbc
voment ya!
salam manis
author🍒
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY VS UKHTI LAILA (revisi)
Novela Juvenil"Dan bodohnya gue yang ngak pernah anggep lo ada padahal lo selalu ada buat gue" PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!