Biru🎈

3 0 0
                                    

Aku bertemu denganmu kala langit sedang biru. Tak lupa, hatiku juga ikut membiru akibat kejadian sederhana kala itu. Aku tidak pernah menyangka, sosok asingmu yang menyapa mataku kala itu menjadi begitu berarti sekarang. 

Kala itu menjadi awal hari-hari penuh tanda tanya dan awal hidupku menjadi lebih membiru setiap detiknya. Jujur, meski aku tidak yakin bagaimana akhir dari kisah ini, aku ikhlas-ikhlas saja.

Sosokmu entah mengapa tidak pernah sekalipun membuatku khawatir tentang terlalu banyak hal. Yang aku khawatirkan paling-paling saat aku tidak bisa melihat atau mungkin sedikit membantumu saat kau butuhkan. Sisanya, perasaanku seringan angin.

Kau tidak akan pernah mengerti betapa warna-warna hidupku terasa lebih nyata setelah kehadiranmu. Kau tidak akan pernah mengerti betapa warna-warna itu membuatku merasa lebih hidup. Terimakasih telah membuat abu-abu hidupku jadi membiru.

Terimakasih, terimakasih, terimakasih.

Saat aku menulis ini, dark side of me sejak tadi meneriakkiku. Berteriak tentang betapa noraknya diriku menulis ini di aplikasi handphone berharap suatu saat nanti kau akan menemukannya.

Tapi oh yasudahlah. Aku tidak kuat menahan ini semua sendiri. Dan tolong biarkan tulisan ini menjadi gerbang kota rindu yang nantinya akan selalu kukenang.

-Aku yang kau buat membiru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tumpahan Cerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang