--Happy reading!💜💜
Penilaian Akhir Semester sudah dimulai hari ini, banyak sekali siswa yang datang pagi sekali guna ingin kembali belajar disekolah. Tak terkecuali Taehyung dan Jimin yang sedari tadi sibuk berkutat dengan buku di depannya. Ralat bukan mereka berdua tapi hanya Taehyung saja karena sedari tadi Jimin sibuk menjelajah dunia mimpinya dengan buku tebal sejarah sebagai bantalan.
Bukan ingin bermaksud apa-apa hanya saja Taehyung benar-benar ingin mendapatkan peringkat satu dikelasya, ya walaupun dia hanya murid baru tapi dirinya masih bisa kan untuk mendapatkan peringkat teratas dikelasnya?
Memang menurutnya persaingan di kelasnya cukup ketat, tapi tidak melunturkan semangat Taehyung begitu saja. Kenapa Taehyung ingin mendapatkan peringkat satu? Entahlah, mungkin hanya ingin saja. Iya begitulah kira-kira.Tringg... Tringg... Tringg...
Bel masuk kelas telah berbunyi, membuat Taehyung mau tidak mau mengusik mimpi indah Jimin. Karena well, Jimin jika tidur susah sekali untuk dibangunkan. Dengan kekerasan sedikit Taehyung memukul kepala Jimin dengan buku tulisnya dan ya berhasil membangunkan Jimin. Walaupun merelakan dirinya dikatai habis-habisan sebab pukulan tak main-main darinya.
Ujian kali ini berjalan cukup tertib, Taehyung terlihat fokus dengan kertas ujiannya. Begitupula Jimin, namun dirinya terlihat lebih santai dibandingankan dengan Taehyung yang menatap soal ujiannya seakan bisa membakar kertas tersebut. Jimin berpikir, segitu inginkah Taehyung mendapatkan peringkat satu dikelasnya?
Oh, jangan lupakan juga Jeon Jungkook yang sedari tadi fokus pada kertas ujiannya. Namun Jungkook juga terlihat sesekali melirik ke arah Taehyung yang duduk di belakangnya. Jungkook benar-benar tidak akan membiarkan Taehyung mendapatkan nilai tinggi. Camkan itu!
"Bagaimana kamu bisa menjawabnya tidak?"
Taehyung dan Jimin kini berada di kantin, sebenarnya sudah jam pulang sih namun mereka berdua memilih untuk pergi ke kantin. Taehyung melontarkan pertanyaan yang mana membuat Jimin mendengus kesal.
"Kamu ingin mengejekku ya?" sarkas Jimin.
"Tidak ada kok! Aku kan hanya ingin bertanya!"
"Kamu tau aku lemah dalam pelajaran sejarah. Tentu saja aku tidak bisa menjawabnya!"
Taehyung terkekeh melihat ekspresi Jimin, yang mana dirinya terlihat seperti tengah merajuk. Oh ya jangan lupakan bibirnya yang maju seperti mulut bebek itu. Ingin sekali Taehyung tertawa kencang. Duh, menggemaskan sekali.
"Bagaimana denganmu Taehyung? Aku yakin kamu pasti bisa menjawabnya kan?"
"Iya bisa dibilang begitu sih"
Jimin melengos, "Sepertinya kamu akan benar-benar mendapat peringkat satu"
"Hey. Jangan begitu. Aku jadi malu"
Jimin memutar bola matanya malas, "Apakah aku benar-benar harus mentrakrirmu?"
"Tentu saja. Jangan bilang kamu tidak mau? Pantas saja kemarin kamu menyuruhku tidak belajar" tuduh Taehyung.
"Yak! Bukan begitu!"
"Lalu?"
"Kamu menyebalkan sekali Taehyung!"
Dan begutulah percapakan mereka diakhiri dengan Jimin yang pergi begitu saja meninggalkan Taehyung yang tertawa disana.
---'---
"Bagaimana ujianmu hari ini?"
"Berjalan dengan lancar yah"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Memory (VMin)
Fanfiction[SLOW UPDATE!] [Friendship Fanfiction] Hanya sebuah kisah dimana Park Jimin bertemu dengan manusia aneh bernama Kim Taehyung.