Part 1

1.3K 75 21
                                    

Assalamualaikum guys:)) harus jawab loh ya... Semoga kalian suka sama ceritanya.
Jangan lupa vote:)
Happy Reading

***

Mentari Pagi menyinari hari ini. Ada sepasang remaja yang sudah berada didalam Ruang osis , dikarenakan hari ini akan dilakukan Upacara Bendera. Sekarang para anggota osis lah yang sedang bertugas upacara.

Diruangan itu hanya ada keheningan, serasa sangat canggung. Untuk memudarkan rasa keheningan Adelio pun membuka suara, " Yang lain mana? "tanya Adelio dengan nada dingin.

Cewek tersebut hanya menggeleng dan masih asik membaca Novelnya, Adelio terkejut semenjak ia bersekolah di SMA WIJAYA HARAPAN tidak ada satu cewek pun yang mengacuhkannya saat diajak berbicara.

" Kalau ditanya tuh jawab bukan geleng² doang" ucap Adelio dengan memasang muka datar. Cewek itu pun mendongak ke Adelio dan menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan, "Terus? " jawabnya.
"Lo orang atau es teler " cibir Adelio sambil melirik ke cewek tersebut, cewek itu tidak merespon perkataan Adelio ia fokus kenovelnya lagi.

tok tok tok..

"Assalamualaikum " Adelio dan cewek itupun sontak menengok keasal suara.

"Waalaikumsalam"

"Pagi² udah disini aja lo tong" ucap Thomas sambil menepuk pundak Adelio. Adelio hanya menaikkan satu alisnya, "Terus kalau gue dateng siang² lo mau di marahin sama Pak Fikri" jawab adelio tegas.

"Santai aja kalik del.. " balas Thomas, lalu pandangannya bertuju pada cewek itu. "Ehhh... Ada lo ra, maaf baru tau abinya lo nggak ada suaranya sih" ucap Thomas sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Gapapa"

"Lo jadi pembawa acaran kan? " tanya Thomas sambil ia menyiapkan pakaian yang harus dikenakan, Zahra hanya mengangguk saja.

"Ra tolong bantuin gue dong susah nih " pinta thomas. "ribet pakek jadi pinbar lo"cerca Zahra.

"Secarakan gue ini--awwww" rintih Thomas kesakitan. "Eh sorry nggak sengaja" balas Zahra sambil memegang punggung Thomas yang terkena peniti.

"Ekhemmmmm masih ada orang nih" ujar Adelio sambil berjalan-jalan didepan Thomas.

"Kirain setan "gumam Zahra tapi masih terdengar oleh Adelio dan Thomas, Thomas langsung terkekeh atas ucapan Zahra.

"Lo siapa sih beraninya lo sama gue" kesal Adelio sambil mendekat ke Zahra.

"Lo makan nasi gue juga makan nasi, kenapa harus takut " ucap Zhra sambil tersenyum sinis.

Adelio berusaha menahan amarahnya, " Lo cewek gue cowok jadi lo harus patuh sama gue "

"Terus kalau lo cowok gue takut?! NGGAK SAMA SEKALI. "balas Zahra dengan menunjuk adelio.

Thomas yang ada diruangan itu pun bingung mau melakukan apa, percuma ia melerai adu bacot mereka nggak bakal di respon sama sekali.

"Jadi lo nantangin gue?? Iya? " kata Adel sambil menaikkan satu alisnya.

"Ck. Ngomong sama orang gila nggak nyambung ya. Gue cuma mau lo JANGAN RENDAHIN CEWEK GITU AJA, NGERTI LO! " tegas Zahra lalu mendorong Adel dengan jari telunjuk nya.

"Kalian ini ngapain sih, pagi² udah berantem" akhirnya Thomas mengeluarkan suaranya, sebab ia geram dengan mereka.

Dan Zahra pergi kebelakang untuk mangambil microfon dan adel keluar ruangan, Thomas yang melihatnya hanya berdecak pinggang.

***

Upacara pun telah dilaksanakan semuanya berjalan dengan lancar, kini semua petugas sudah kembali ke kelasnya masing².

ADELIO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang