part2

216 32 13
                                    


Off terbangun sepenuhnya, dia menatap langit-langit kamar yang terasa asing. Ini bukan kamar miliknya, dan lintasan kejadian kemarin mulai mengisi otaknya.

Pemuda kecil itu, kemana dia? Dengan gerakan pelan Off mulai bangkit dari ranjang, kakinya masih sedikit sakit, tapi semuanya tidak begitu buruk setelah tidur nyenyak yang dia alamai kemarin.

Ini pertama kalinya dia merasa nyenyak ketika tidur. 12 jam, jika dihitung dari kemarin, off telah menghabiskan 12 jam hanya untuk tidur.

Dan ini rekor tidur terlama dalam hidupnya, biasanya dia akan tidur tidak lebih dari 4 jam sehari, kadang juga tidak jarang dia tidak tidur sama sekali.

"Makanlah bubur sebelum pergi, buburnya ada di dalam oven."
Dan itu tidak beracun.

Sebuah kertas tertepel di dekat meja makan, manik mata Off menjelajah setiap sudut ruangan kecil apartemen ini.

Walaupun rumah ini kecil, tapi barang-barang elektronik disini cukup lengkap, lantainya bersih dan tidak ada satupun debu yang terlihat.

"Dia pasti membersihkan rumahnya setiap hari."

Ada seulas senyum di bibir Off. Lagi-lagi manik matanya menemukan sesuatu di atas meja.

"Apa dia benar-benar seorang pria? Tidakah wajahnya terlalu cantik untuk di katakan seorang pria?"
.
.
.
.
.
"Lalu? Kau meninggalkan orang asing itu di rumahmu dan juga membuatkan sarapan untuknya?! Kau sudah tidak waras Gun?!"

New berteriak kelabakan, apa-apaan pemuda kecil di depannya ini? Hahh, oke katakan bahwa Gun ini bodoh, bagaimana jika pria asing itu adalah pencuri?

Lalu, jika lebih buruknya dia adalah pembunuh berdarah dingin yang ingin menyakiti Gun?

"P'New, kurasa dia tidak jahat, dia terluka P' aku tidak mungkin membiarkannya di jalanan, lagi pula dia tampan.."

Suara Gun mengecil di akhir kalimat, wajahnya menatap takut-takut kepada New. Beberapa pengunjung bahkan sudah mulai tertarik dengan perdebatan mereka berdua.

"Aku akan menelepon Oab untuk menemanimu mulai sekarang. Aku yakin P'Tay akan setuju dengan pendapatku."

Gun menggeleng pelan, tangannya terulur untuk mengambil ponsel milik New. Wajahnya dibuat selucu mungkin agar New luluh dan membatalkan niatannya untuk menghubungi Oab.

"P'New kumohon.."

New menarik ponselnya dengan kasar, napasnya mulai tidak beraturan karena menahan kesal. Bagaimanapun Gun adalah adik kesayangannya, dia tidak akan membiarkan apapun yang buruk menimpahnya.

"Aku beri waktu satu hari, setelah itu aku akan turun tangan sendiri untuk melihat ke apartemenmu, dan mengusirnya dengan tanganku sendiri."

Gun mengangguk senang, dia mulai mengekori New dan tersenyum bahagia.

"Tapi P' aku serius saat aku bilang dia tampan, dan jika kau tau, matanya sangat imut, tangannya berotot dan dia sangat berat, aku juga heran kenapa aku bisa memapah tubuh besarnya sendirian."

New menghentikan langkahnya saat menyadari bahwa Gun tengah mengekori dirinya kemana-mana. Termasuk saat dia hendak masuk ke toilet.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OFFGUN-dont leave meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang