zefanya fadilla (Revisi)

32 3 0
                                    

" Hidup itu simpel. hanya kita saja yang membuatnya rumit dengan banyaknya kemauan dan keinginan "
~ zefanya fadilla ~

**

Namaku zefanya fadilla.
Kelas 10 Ips 2 di Dirgantara High School .

Aku tinggal diapartemen kecil berjarak 15 Km dari sekolahku.
Sendiri?, ya aku tinggal sendiri.

Orang tuaku kerja diluar kota, ehm lebih tepatnya ibuku. Aku punya seorang ayah yang menggasuhku sejak kecil , sebenarnya beliau ayah tiriku dan beliau sudah meninggal waktu  aku kelas 2 SMP . Waktu kecil aku tidak tahu jika beliau ayah tiriku tapi semakin dewasa hal hal yang janggal mulai mengusikku seperti omongan tak langsung dari kerabat ayah lalu beberapa dokumen yang tak sinkron .hingga aku bisa menyimpulkan sendiri ternyata beliau bukan ayah kandungku, tapi itu tak menghilangkan rasa hormatku atau sayangku kepadanya . Dia ayahku orang yang baik dalam membesarkanku bahkan lebih baik dari ibuku . Saat beliau meninggal aku bahkan seperti orang yang tak punya arah, Duniaku serasa runtuh.

Untuk ayah kadungku aku tidak tahu dimana beliau.
kata ibu sudah meninggal saat aku berumur 5 tahun akibat kecelakaan.
Karena rasa penasaranku dua bulan setelah pemakaman, pernah aku bertanya kepada ibu bagaimana ayah kandung meninggal.
Tapi ibu tidak mau menjawab atau menjelaskan lebih jauh. Yang lebih aneh kenapa ibuku tidak terkejut saat aku bertanya.
Sejujurnya aku juga tidak terlalu perduli sih.

kalian tahu terbiasa mandiri membuatku tidak bergitu perduli pada orang yang tidak berpengaruh dihidupku.

Terkesan jahat ya tapi mau bagaimana lagi aku harus fokus terhadap hidupku, ini cara melindungi diriku agar tetap waras .
Seperti kelahiranku yang tidak jelas , aku akan menganggap bahwa aku hidup untuk diriku sendiri. Aku memutuskan tidak menggeluh atau bertanya pada ibu , seperti kenapa tanggal lahirku lebih dahulu dari tanggal pernikahan ibu dengan ayah tiriku, apa aku anak diluar nikah ?. tapi kenapa ayahku selama ini bukan ayah kandungku. Kalau aku bukan anak di luar nikah kenapa ibu menyembunyikan asal usul ayah kandungku.
Semua pertanyaanku itu aku simpan sendiri .
Semakin dewasa aku begitu sulit percaya pada orang disekitarku .

Setahuku aku anak tunggal. Aku sekolah disini dengan jalur bea siswa. Nilaiku di SMP bisa dibilang agak bagus.

Dirgantara high school merupakan sekolah elit. kebanyakan disini adalah siswa berada, anak pejabat, kelas sosialita dan para anak berprestasi.

Berbeda 180° denganku yang merupakan kalangan menengah kebawah.

Kalau untuk prestasi mungkin itulah yang bisa membawaku masuk kedalam sekolah swasta ini.

Sebelumnya tak pernah aku berpikir untuk masuk sekolah ini.
berhubung sahabatku si Darendra itu merecoki dan mempengaruhi ibuku untuk memasukkanku ke sekolah ini agar bisa sama-sama lagi satu sekolah .

Akhirnya aku terdampar disini. sialnya setelah aku masuk ke sini cowok berkulit putih bersih setinggi 180 cm itu tidak kelihatan bantang hidungnya.

Aish menyebalkan aku ditelantarkan. Padahal kami hanya berbeda kelas bukan negara tapi dia tidak kelihatan sama sekali.
kemana sih perginya Si kaya yang ngaku kembaran jungkook itu. Tak bertanggung jawab mentang-mentang balik ke kota tempat lahirnya .
Aku dan daren berteman sejak sekolah dasar kelas dua.
Dia pendatang di kota asalku. Awal pertemuan kami layaknya drama korea yang menceritakan masa kecil sang pemeran utama
Berhubung aku tidak punya kegiatan ,disini aku ambil kerja part time.
Hitung-hitung buat menambah kebutuhan hidup.

Aku tidak mau memberatkan ibuku lebih tepatnya sih bergantung kepada ibuku. Hubunganku dengan ibu tidak terlalu dekat. bukan karena membenci tetapi jarang berkomunikasi saja. Sepertinya aku dan ibu memiliki kemiripan . Tidak mau bercerita satu sama lain . Huhh

I'm Not a Philophobia ( dalam Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang