09: marah

195 27 0
                                    

"lo kalau ngomong yg bener goblok" ucap Rey mulai kesal.

"Ok ok gue ceritain, Lo tau ga kalo Regan ngeroyok perempuan????, Dan yg parahnya perempuan itu adik Lo!!!!, Lo liat luka lebam yg ada di pipi sama bibir Laura itu perbuatan Regan sama temennya"  ucap Kai.

Setelah mendengar cerita kai, Rey mengepalkan tangannya wajahnya berubah menjadi merah padam menahan amarah.

"PERSETAN DENGAN INI SEMUA!!!" Teriak Rey sambil memukul meja yg ada didepannya.
Melihat itu teman Rey langsung langsung meredakan emosinya, Rey tidak akan pernah marah besar kecuali itu bersangkutan dengan adiknya.

"Gue akan habisin tuh anak " ucap Rey sambil meredakan emosinya.

"Ok ok sabar dulu, kita habisin tuh anak yg udah ngelukain adik Lo tapi jangan sekarang ok" ucap Kai.

"Kenapa Lo ngga beritahu gue" Sentak Rey pada semuanya.

"Gu-gue kira Lo udah tau" ucap Riko gugup semuanya hanya menundukkan kepalanya merasa takut.
Rey menghela nafas kasar.

***

Laura kini sudah berada di depan rumah yg besar tetapi tidak sebesar rumahnya.
Lalu mobilnya mendekati gerbang itu ia memberikan klakson pada satpam rumah itu.
Dengan cepat satpam itu keluar menemui Laura, Laura menurunkan kaca mobilnya.

"Neng mau kesiapa???" Tanya satpam itu dengan sopan.

"Saya Laura teman Ghina" ucap Laura, satpam itu mengerutkan keningnya.
"Rara pa" lanjut Laura, akhirnya satpam itu tersenyum lalu membukakan gerbang itu.

Laura turun dari mobilnya dan berjalan menuju pintu rumah itu.
Laura menekan bel rumah Ghina.
Bel pertama tetapi masih tidak ada jawaban.
Bel kedua masih sama.
"Kalau ketiga tidak ada yg membuka pintunya gue akan balik" batin Laura.
Lalu Laura menekan tombol bel ketiga dan masih tidak ada yg membuka. Lalu ia membalikan tubuhnya bersiap untuk pergi, tetapi Pintu terbuka dan langsung saja tubuh Laura ditarik oleh Ghina.
"Lo ga sabaran banget sih" dumel Ghina.
"Cepet masuk" lalu Ghina menarik tubuh Laura.

Laura memasuki rumah Ghina ia melihat wanita paruh baya seperti akan pergi, bisa dipastikan kalau itu ibunya Laura.

Lalu wanita itu tersenyum pada Laura dan menghampiri Laura.
"Kamu temen baru Ghina ya" ucap ibunya Ghina sambil meluk Laura.

"Iya tante, nama saya Laura" ucap Laura.

"Oh iya Ra, aduh maaf ya Ra tante harus pergi dulu ya udah telat" ucap mamah Ghina sambil melirik jam.
Laura hanya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah Tante pergi dulu ya" lalu mamah Ghina pergi dari rumah.

"WOY RA KESINI CEPET" Teriak Ghina yg ada di atas.
Laura hanya mendengus kesal, lalu ia menghampiri Ghina.

Laura masuk kedalam kamar Ghina, ia mendelik saat masuk kamar ia melihat sekeliling cat berwarna pink.

"Ini kamar Lo na??" Tanya Laura karena masih terkejut.

"Iya emang kenapa??, Lo ngga suka ya" ucap Ghina dengan bercanda.

"Ngga cuman aneh aja, kamar Lo kaya cewe" ucap Laura tidak sadar.

Dengan cepat Ghina menjitak kepala Laura.
"Sakit bego" Laura melotot pada Ghina.

"Gue cewe oon " balas Ghina dengan malas, lalu ia duduk di kasurnya.

Menolak Kesedihan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang